Belajar sejarah Indonesia, Belajar sejarah dunia, Belajar sejarah kontemporer Indonesia, Belajar sejarah Eropa, Belajar Sejarah Indonesia Kuno, Belajar Sejarah Hindu Budha, Belajar Sejarah Islam, Belajar Sejarah Revolusi Indonesia
Kamis, 19 Februari 2015
Revolusi Hijau
Artikel :
Pengertian revolusi hijau : revolusi produksi biji-bijian hasil penemuan ilmiah untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia.
Latar belakangnya : jumlah pertumbuhan penduduk yang terus meningkat sementara persediaan makanan tetap bahkan terancam berkurang.
Tujuan : tersedianya bahan makanan yang mencukupi bagi pemenuhan kebutuhan makanan umat manusia yang terus bertambah.
Bentuk revolusi hijau di Indonesia ( Panca Usaha Pertanian ):
1. Penggunaan bibit unggul
2. Mekanisasi pertanian
3. Penggunaan pupuk kimia
4. Suplai air irigasi yang lancer
5. Pengolahan yang intensif
Model penerapan revolusi hijau :
Intensifikasi pertanian : Peningkatan produksi hasil pertanian dengan cara panca usaha tani
Ekstensifikasi pertanian : Peningkatan produksi hasil pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian.
Diversifikasi pertanian : Penganekaragaman bahan makanan
pindah.
Panca Usaha Peternakan :
1. Penyedian kredit untuk pembelian bibit ternak
2.Penyediaan makanan ternak bergizi
3.Penyediaan obat-obatan kimia
4.Bimbingan pengelolaan
5.Melakukan pemasaran hasil
Disamping usaha diatas dilakukan kebijakan impor bibit ternak yang disebarkan didaerah transmigran
Kebijakan Pemerintah dibidang perikanan
1.Penyediaan bibit unggul
2.Pemberian makanan bergizi
3.Penciptaan ekologi kolam yang sesuai habitat asli ikan
4.Meningkatkan ekspor
5.Penambahan alat tangkap ikan modern
6.Motorisasi kapal – kapal nelayan
7.Perluasan lahan perikanan
8.Rehabilitasi dan pembangunan pelabuhan-pelabuhan baru
10.Penambahan cold storage di setiap pelabuhan ikan dan pelabuhan ekspor
11.Pembentukan Pola inti Rakyat
Kebijakan Pemerintah di bidang perkebunan :
1. Rehabilitasi perkebunan dan pabrik-pabriknya
2.Pereamajaan tanaman
3.Intensifikasi pengolahan lahan
4.Penggunaan teknologi terkini
5.Pengembangan agroindustri dengan melibatkan dunia usaha
6.Diversifikasi tanaman
Manajemen Pemerintahan era Reformasi
Artikel :
a. Manajemen Pemerintahan BJ Habibie
Masalah yang dihadapi :
1. Penolakan terhadap dirinya menjadi Presiden menggantikan Presiden Soeharto
2. Krisis kepercayaan terhadap pemerintah
3. Kaum oposisi ingin berkuasa
4. Krisis ekonomi yang parah
5. Utang Negara yang sangat besar
6. Dilaksanakannya tuntutan reformasi para mahasiswa
7. Pemberontakan rakyat Timor Timur
Penyelesaian masalah yang dilaksanakan :
1. Memberikan kebebasan pada pers
2. Mengadakan Pemilu 7 Juni 1999
3. Menaikan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dari 16000 per dollar USA menjadi dibawah 10000 per dollar USA
4. Merekapitulasi perbankan
5. Melikuidasi bank-bank bermasalah
6. Mengadakan pemilu pada tahun 1999
7. Membebaskan narapidana yang ditahan rezim Orde Baru
8. Melepaskan Timor Timur dari NKRI
9. Mencabut larangan berdirinya serikat buruh independen
10. Kebebasan menyampaikan pendapat
11. Mengurangi peran ABRI dalam kegiatan politik
12. Memisahkan Kepolisian dari ABRI
13. Mereformasi bidang hukum
Pemilu 1999 diikuti 48 partai politik, tetapi dimenangkan oleh partai :
1. PDIP
2. Golkar
3. PKB
4. PPP
5. PAN
Amin Rais ( dari partai PAN ) terpilih menjadi ketua MPR, Akbar Tanjung dari partai GOLKAR terpilih sebagai ketua DPR.
Presiden BJ Habibie mundur karena pidato pertanggungjawabannya ditolak DPR/MPR dalam sidang istimewa MPR tanggal 19 Oktober 1999, karena lepasnya wilayah Timor Timur dari NKRI.
Konflik Sosial masa Reformasi :
1. Konflik Dayak – Madura
2. Konflik Poso
3. Konflik Ambon
4. Konflik Mesuji
D. Manajemen Pemerintahan Abdurrahman Wahid
Foto Gusdur Masalah yang dihadapi :
1. Krisis kepercayaan terhadap pemerintah
2. Kaum oposisi ingin berkuasa
3. Krisis ekonomi yang parah
4. Utang Negara yang sangat besar
5. Gerakan Separatis GAM, OPM, RMS
6. Konflik etnis di Kalimantan dan Maluku
Berkembangnya gerakan separatis di Aceh, Maluku dan Papua
Manajemennya :
1. Memberikan kebebasan pada Pers
2. Membekukan Golkar
3. Membekukan MPR dan DPR RI
4. Membubarkan Departemen Penerangan dan Departemen Sosial
Presiden Abdurrahman Wahid diturunkan dari jabatannya melalui Sidang Istimewa MPR juli 2001
E. Manajemen Pemerintahan Megawati Soekarno P - Hamzah Haz
Masalah yang dihadapi :
1. Krisis kepercayaan terhadap pemerintah
2. Kaum oposisi ingin berkuasa
3. Krisis ekonomi yang parah
4. Utang Negara yang sangat besar
Manajemen penyelesaiannya :
1. Membentuk KPK
2. Membentuk cabinet Koalisi
3. Bekerjasama dengan IMF
4. Menyelenggarakan pemilu
F. Manajemen Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
1. Krisis kepercayaan terhadap pemerintah
2. Kaum oposisi ingin berkuasa
3. Krisis ekonomi yang parah
4. Utang Negara yang sangat besar
Managemen penanganannya :
1. Membangun cabinet koalisi
2. Penerapan e government
Senin, 16 Februari 2015
Pemerintahan Orde Reformasi
Artikel :
Pemerintahan Orde Reformasi
Siklus sejarah selalu ditandai siklus roda berputar yaitu perubahan kepuncak kemajuan kemudian mengalamai masa kemunduran, demikian sejarah Indonesia, masa era demokrasi liberal yang bergerak maju keatas kemudian mengalami goncangan kemunduran diera akhir orde lama tetapi kemudian tumbuh pesat diera rezim orde baru, namun, akumulasi masalah dan ketidakcerdasan mengatasi berbagai permaslahan bangsa membuat bangsa Indonesia mengalami kemuduranlagi dalam bentuk krisis ekonomi yang parah.
Penyebab Reformasi :
a. Terjadinya krisis moneter
b. Krisis ekonomi tahun 1998
c. Inflasi tinggi
d. Mahalnya harga berbagai barang kebutuhan pokok
e. Daya beli masyarakat menurun
f. Kesenjangan sosial meningkat
g. Banyaknya pengusaha nakal
h. Meningkatnya kriminalitas
i. Tidak adanya keadilan bagi rakyat
j. Rakyat tidak percaya terhadap rezim Orde Baru
k. Rakyat dan kaum oposan menginginkan perubahan rezim pemerintahan
Tujuan Pemerintahan Orde Reformasi :
1. Mengamandemen UUD 1945
2. Memperbaiki system ekonomi dan meningkatkan kesejahtreraan rakyat
3. memperbaiki system hokum dan aparatnya,
4. memperbaiki system politik agar lebih sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
5. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang benar dan bersih,
6. Membangun pemerintahan yang lebih mensejahterakan rakyat.
Agenda reformasi yang diinginkan Mahasiswa :
1. Turunkan Soeharto dari kekuasaannya
2. Adili Soeharto dan kroni-kroninya
3. Amendemen UUD 1945
4. Adanya Otonomi Daerah
5. Supremasi hokum
6. Pemerintahan bebas KKN
7. Penghapusan dwi fungsi ABRI
Demonstrasi yang dilakukan oleh para Mahasiswa berhasil menduduki gedung DPR/MPR dan memaksa Presiden Soeharto mengundurkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia dan pemerintahan diteruskan oleh wakil Presiden BJ Habibie.
Tokoh Reformasi :
1. Amin Rais
2. Yusril Ihza Mahendra
3. Abdurrahman Wahid
4. MH Ainun Nadjib
5. Megawati
6. Para Mahasiswa
Runtuhnya pemerintahan Orde baru
Artikel : runtuhnya pemerintahan orde baru
Pemerintah rezim Soeharto atau pemerintahan orde baru dengan mesin politiknya partai Golkar mendominasi pemerintahan dan berbagai kebijakan pemerintahan. Namun, pergantian banyak figure di pemerintahan Orde Baru dan anggaran pembangunan yang besar telah menyebabkan berkembangnya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme di berbagai instansi pemerintahan, sehingga menurunkan kepercayaan dan meluaskan ketidakpercayaan terhadap pemerintahan orde baru.
Penyebab Runtuhnya Orde Baru :
1. Pemerintahan Soeharto bersifat otoriter dan sentralistik
2. Mengenyampingkan HAM
3. Dominasi militer dalam urusan politik sangat kuat
4. Berkembangnya praktek KKN
5. Ekonomi cenderung kearah system ekonomi kapitalis
6. Kebebasan Pers dibatasi
7. Tidak mengenal system politik oposisi
8. Lemahnya leadership dibanyak instansi pemerintahan akibat praktek nepotisme
9. Tidak meratanya hasil-hasil pembangunan menyebabkan terjadinya kecemburuan sosial
10. Dianutnya sistim devisa yang terlalu bebas tanpa adanya pengawasan yang memadai, memungkinkan arus modal dan valas dapat mengalir keluar-masuk secara bebas berapa pun jumlahnya. . Masyarakat bebas membuka rekening,valas di dalam negeri atau di luar negeri. Valas bebas diperdagangkan di dalam negeri, sementara rupiah juga bebas diperdagangkan di pusat-pusat keuangan di luar negeri.
11. Produk dalam negeri yang makin lama makin kalah bersaing dengan produk impor.
12. Pembangunan industry dengan berbasis bahan baku impor
13. Nilai Rupiah yang overvalued berarti juga proteksi industri yang negatif. Akibatnya harga barang impor menjadi relatif murah dan produk dalam negeri relatif mahal, sehingga masyarakat memilih barang impor yang kualitasnya lebih baik. Akibatnya produksi dalam negeri tidak berkembang, ekspor menjadi kurang kompetitif dan impor meningkat. Nilai rupiah yang sangat overvalued ini sangat rentan terhadap serangan dan permainan spekulan, karena tidak mencerminkan nilai tukar yang nyata.
14. Utang luar negeri swasta jangka pendek dan menengah sehingga nilai tukar rupiah mendapat tekanan yang berat karena tidak tersedia cukup devisa untuk membayar utang yang jatuh tempo beserta bunganya .
15. Sistim perbankan nasional yang lemah. Akumulasi utang swasta luar negeri yang sejak awal tahun 1990-an telah mencapai jumlah yang sangat besar, bahkan sudah jauh melampaui utang resmi pemerintah yang beberapa tahun terakhir malah sedikit berkurang ( Pada awal Mei 1998 besarnya utang luar negeri swasta dari 1.800 perusahaan diperkirakan berkisar antara US$ 63 hingga US$ 64 milyar, sementara utang pemerintah US$ 53,5 milyar.
16. Pinjaman-pinjaman luar negeri dalam jumlah relatif besar yang dilakukan oleh sistim perbankan sebagian disalurkan ke sektor investasi yang tidak menghasilkan devisa .
Pemerintahan Orde baru yang cenderung membangun kediktatoran melalui asas tunggal pancasila dengan dominasi partai golkar dan tak mengenal oposisi , memunculkan kekuatan oposisi politik. Tantangan terhadap rezim orde baru dating dari akademisi, seperti Amin Rais dan Sri Bintang Pamungkas. Dari partai politik dating dari PDIP pimpinan Megawati. Suara-suara reformasi menghendaki perubahan rezim pemerintahan orde baru.
Minggu, 15 Februari 2015
Pemerintahan Orde Baru
Pemerintahan Orde Baru
Pemerintahan Orde baru Masa kelam Orde lama atau masa demokrasi terpimpin, telah merubah cara berfikir dan cara-cara menyelesaikan masalah – masalah politik, masalah-masalah kenegaraan dan masalah-masalah bangsa. Perubahan – perubahan politik yang terjadi serta dampak ikutannya memberi gambaran kemampuan para elit Indonesia menyelesaikan semua permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia. Karena itu, masa ini memberikan kronologis peristiwa dengan logika sejarahnya yang bila di refleksikan akan memperkaya bagaimana cara- cara keluar bangsa Indonesia dari berbagai permasalahan yang membelitnya. Transisi Orde Lama ke Pemerintahan Orde baru Terjadinya G 30 S PKI menimbulkan krisis politik , ekonomi dan sosial yang parah. Pembunuhan beberapa Jendral TNI AD telah menguatkan posisi TNI untuk mengambil alih kekuasaan. Mereka yang anti PKI balik menekan dan membunuh orang-orang PKI. Harga barang-barang naik dan langka dipasar. Permusuhan dimasyarakat antar masyarakat makin menjalar kemana-mana. Kondisi ini yang mendorong KAMI dan KAPI melakukan demonstrasi dan mengajukan TRITURA ke pemerintahan SOEKARNO. Pemerintahan Soekarno lamban merespon demo ini, sehingga jumlah pendemo bertambah banyak dan mendapat dukungan rakyat bahkan tentara. Soekarno membalas dengan melakukan perombakan cabinet menjadi cabinet 100 mentri, yang didalamnya masih melibatkan orang-orang PKI, sehingga ketidakpuasan dan ketidakpercayaan terhadap pemerintahan Soekarno makin kuat. Buntutnya berupa pencegahan para mentri yang akan rapat cabinet diistana Negara. Masalah setelah G 30 S PKI :
1. Krisis kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan Soekarno
2. Krisis politik akibat lambannya penyelesaian masalah G 30 S PKI
3. Inflasi mencapai 650% dan barang-barang langka
4. Banyaknya aksi balas dendam terhadap orang-orang PKI 5. Saling curiga didalam masyarakat Peralihan politik pasca G 30 S PKI Demo KAMI dan KAPPI mengajukan Tritura, yaitu :
1. Bubarkan PKI dan Ormas-ormasnya
2. Bersihkan Kabinet Dwikora
3. Turunkan harga-harga barang Tuntutan rakyat dijawab Soekarno dengan melakukan perombakan Kabinet dan membentuk cabinet 100 Mentri. Rakyat menilai pembentukan kebinet ini tidak menyelesaikan masalah, karena didalam cabinet itu masih ada orang-orang simpatisan PKI. Sebagai jawaban atas pembentukan cabinet 100 mentri , Mahasiswa menggalang demonstrasi besar-besaran. Massa mahasiswa didukung masyarakat luas dan mulai mendekati istana. Mereka menyatukan diri kedalam Front Pancasila. Para Mentri yang akan menghadiri siding cabinet 100 mentri dicegah massa demonstran . Muncul pasukan tanpa seragam pimpinan Brigjen Kemal Idris. Pasukan pengawal Presiden, Brigjen Sobur , melihat sebagai situasi yang tidak aman bagi keamanan Presiden Soekarno, maka diambil tindakan, memindahkan Presiden Soekarno ke Istana Bogor. Pindahnya Presiden Soekarno ke Bogor dan demonstrasi yang kian meluas, membuat Brigjen Soeharto sebagai wapangab mengirimkan Brigjen Basuki Rahmat, Brigjen M Yusup, Brigjen Amir Mahmud ke Presiden Soekarno untuk membicarakan pemulihan keadaan. Sebagai hasil komprominya, dari Istana Bogor keluar Surat Perintah 11 maret yang meminta dan menugaskan agar Brigjen Soeharto memulihkan keadaan dan menjaga wibawa pemerintah. Keluarnya surat perintah 11 maret ini menandai awal berdirinya rezim Orde Baru. Hal tersebut menandai telah terjadinya transisi pemerintahan orde lama ke pemerintahan orde baru Manajemen Soeharto mengatasi masalah pasca G 30 S/PKI :
1. Membubarkan PKI dan Ormas-ormasnya.
2. Membersihkan cabinet Dwikora dari orang-orang PKI
3. Menghancurkan kekuatan PKI diberbagai daerah
4. Melarang peredaran dan penyebarluasan ajaran komunisme .
5. Memulihkan ekonomi, kondisi politik dan kondisi sosial .
6. Menyederhanakan jumlah partai politik menjadi 3 partai
7. Mewajibkan semua partai dan ormas berasas tunggal Pancasila
8. Menerapkan system REPELITA Kondisi ini memunculkan Soeharto sebagai figure baru dalam krisis kepemimpinan dengan tengah merosotnya figure – figure lama yang telah aktif berpolitik sejak jaman pergerakan, jaman Jepang hingga era Orde lama.
Transisi dari Soekarno ke Soeharto :
1. Munculnya Tritura dari Mahasiswa dan Rakyat
2. Dibentunya Kabinet 100 mentri
3. Demo mahasiswa dan rakyat menentang cabinet 100 mentri
4. Soekarno di pindahkan ke istana Bogor
5. Brigjend Basuki Rahmat, Brigjen M Yusup, Brigjend Amir Mahmud melobi Soekarno dan keluarlah Supersemar dilaksanakan Letjen Soeharto dalam bentuk Penghancuran dan penangkapan orang-orang PKI berjalan dengan baik.
6. Untuk menjamin proses transisi kepemimpinan berjalan konstitusional MPRS mengadakan sidang istimewa tanggal 20 Februari 1967 dan mengeluarkan TAP MPRS XXXIII/MPRS/1967 memutuskan mengangkat Soeharto untuk menduduki jabatan Pejabat Presiden , dan mencabut kekuasaan Presiden Soekarno.
Pemerintahan Orde Baru Tujuan Orde Baru : Melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen Landasan Ideal Orde Baru : Pancasila Landasan konstitional Orde Baru : UUD 1945 Landasan operasional Orde Baru : TAP MPRS Sistem pemerintahan yang dikembangkan oleh rezim Orde Baru adalah system demokrasi Pancasila, yaitu system demokrasi yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila. Untuk menegakkan system demokrasi Pancasila, manajemen Soeharto adalah : 1. Memasukkan kembali RI menjadi anggota PBB 2. Meminjam uang ke world bank 3. Menghentikan konfrontasi dengan Malaysia 4. Memfokuskan pada pembangunan ekonomi melalui program Repelita 5. Menyederhanakan jumlah partai politik 6. Mewajibkan penerapan asas tunggal Pancasila 7. Menyebarluaskan penataran P4 Untuk melaksanakan pembangunan masyarakat, Soeharto menggunakan konsep pembangunan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, melalui program Pembangunan Lima Tahun ( PELITA ) Menganalisis proses berakhirnya pemerintahan Orde Baru dan terjadinya reformasi. Selama berkuasa Soeharto menekankan pembangunan diberbagai bidang. Agar proses pembangunan berjalan lancer, maka system politik ditata melalui langkah : 1. Menyederhanakan jumlah partai politik menjadi 3 yaitu PPP, Golkar dan PDI Keterangan : a. PDI fusi dari PNI, Parkindo, Partai Katolik, IPKI, dan MURBA b. PPP fusi dari Partai NU, Parmusi, PSII, Perti c. Golkar fusi dari Organisasi-organisasi kekaryaan 2. Mewajibkan penerapan asas tunggal Pancasila kesemua parpol dan ORMAS 3. Menyebarluaskan penataran P4 keberbagai lapisan masyarakat 4. Memfokuskan pemerintahan pada pembangunan dengan mengadakan Pelita Kebijakan ekonomi Orde Baru : 1. Meningkatkan kesejahteraan rakyat 2. Meminjam uang dari World Bank, IMF dan ADB untuk membiayai pembangunan
Pemerintahan Orde baru Masa kelam Orde lama atau masa demokrasi terpimpin, telah merubah cara berfikir dan cara-cara menyelesaikan masalah – masalah politik, masalah-masalah kenegaraan dan masalah-masalah bangsa. Perubahan – perubahan politik yang terjadi serta dampak ikutannya memberi gambaran kemampuan para elit Indonesia menyelesaikan semua permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia. Karena itu, masa ini memberikan kronologis peristiwa dengan logika sejarahnya yang bila di refleksikan akan memperkaya bagaimana cara- cara keluar bangsa Indonesia dari berbagai permasalahan yang membelitnya. Transisi Orde Lama ke Pemerintahan Orde baru Terjadinya G 30 S PKI menimbulkan krisis politik , ekonomi dan sosial yang parah. Pembunuhan beberapa Jendral TNI AD telah menguatkan posisi TNI untuk mengambil alih kekuasaan. Mereka yang anti PKI balik menekan dan membunuh orang-orang PKI. Harga barang-barang naik dan langka dipasar. Permusuhan dimasyarakat antar masyarakat makin menjalar kemana-mana. Kondisi ini yang mendorong KAMI dan KAPI melakukan demonstrasi dan mengajukan TRITURA ke pemerintahan SOEKARNO. Pemerintahan Soekarno lamban merespon demo ini, sehingga jumlah pendemo bertambah banyak dan mendapat dukungan rakyat bahkan tentara. Soekarno membalas dengan melakukan perombakan cabinet menjadi cabinet 100 mentri, yang didalamnya masih melibatkan orang-orang PKI, sehingga ketidakpuasan dan ketidakpercayaan terhadap pemerintahan Soekarno makin kuat. Buntutnya berupa pencegahan para mentri yang akan rapat cabinet diistana Negara. Masalah setelah G 30 S PKI :
1. Krisis kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan Soekarno
2. Krisis politik akibat lambannya penyelesaian masalah G 30 S PKI
3. Inflasi mencapai 650% dan barang-barang langka
4. Banyaknya aksi balas dendam terhadap orang-orang PKI 5. Saling curiga didalam masyarakat Peralihan politik pasca G 30 S PKI Demo KAMI dan KAPPI mengajukan Tritura, yaitu :
1. Bubarkan PKI dan Ormas-ormasnya
2. Bersihkan Kabinet Dwikora
3. Turunkan harga-harga barang Tuntutan rakyat dijawab Soekarno dengan melakukan perombakan Kabinet dan membentuk cabinet 100 Mentri. Rakyat menilai pembentukan kebinet ini tidak menyelesaikan masalah, karena didalam cabinet itu masih ada orang-orang simpatisan PKI. Sebagai jawaban atas pembentukan cabinet 100 mentri , Mahasiswa menggalang demonstrasi besar-besaran. Massa mahasiswa didukung masyarakat luas dan mulai mendekati istana. Mereka menyatukan diri kedalam Front Pancasila. Para Mentri yang akan menghadiri siding cabinet 100 mentri dicegah massa demonstran . Muncul pasukan tanpa seragam pimpinan Brigjen Kemal Idris. Pasukan pengawal Presiden, Brigjen Sobur , melihat sebagai situasi yang tidak aman bagi keamanan Presiden Soekarno, maka diambil tindakan, memindahkan Presiden Soekarno ke Istana Bogor. Pindahnya Presiden Soekarno ke Bogor dan demonstrasi yang kian meluas, membuat Brigjen Soeharto sebagai wapangab mengirimkan Brigjen Basuki Rahmat, Brigjen M Yusup, Brigjen Amir Mahmud ke Presiden Soekarno untuk membicarakan pemulihan keadaan. Sebagai hasil komprominya, dari Istana Bogor keluar Surat Perintah 11 maret yang meminta dan menugaskan agar Brigjen Soeharto memulihkan keadaan dan menjaga wibawa pemerintah. Keluarnya surat perintah 11 maret ini menandai awal berdirinya rezim Orde Baru. Hal tersebut menandai telah terjadinya transisi pemerintahan orde lama ke pemerintahan orde baru Manajemen Soeharto mengatasi masalah pasca G 30 S/PKI :
1. Membubarkan PKI dan Ormas-ormasnya.
2. Membersihkan cabinet Dwikora dari orang-orang PKI
3. Menghancurkan kekuatan PKI diberbagai daerah
4. Melarang peredaran dan penyebarluasan ajaran komunisme .
5. Memulihkan ekonomi, kondisi politik dan kondisi sosial .
6. Menyederhanakan jumlah partai politik menjadi 3 partai
7. Mewajibkan semua partai dan ormas berasas tunggal Pancasila
8. Menerapkan system REPELITA Kondisi ini memunculkan Soeharto sebagai figure baru dalam krisis kepemimpinan dengan tengah merosotnya figure – figure lama yang telah aktif berpolitik sejak jaman pergerakan, jaman Jepang hingga era Orde lama.
Transisi dari Soekarno ke Soeharto :
1. Munculnya Tritura dari Mahasiswa dan Rakyat
2. Dibentunya Kabinet 100 mentri
3. Demo mahasiswa dan rakyat menentang cabinet 100 mentri
4. Soekarno di pindahkan ke istana Bogor
5. Brigjend Basuki Rahmat, Brigjen M Yusup, Brigjend Amir Mahmud melobi Soekarno dan keluarlah Supersemar dilaksanakan Letjen Soeharto dalam bentuk Penghancuran dan penangkapan orang-orang PKI berjalan dengan baik.
6. Untuk menjamin proses transisi kepemimpinan berjalan konstitusional MPRS mengadakan sidang istimewa tanggal 20 Februari 1967 dan mengeluarkan TAP MPRS XXXIII/MPRS/1967 memutuskan mengangkat Soeharto untuk menduduki jabatan Pejabat Presiden , dan mencabut kekuasaan Presiden Soekarno.
Pemerintahan Orde Baru Tujuan Orde Baru : Melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen Landasan Ideal Orde Baru : Pancasila Landasan konstitional Orde Baru : UUD 1945 Landasan operasional Orde Baru : TAP MPRS Sistem pemerintahan yang dikembangkan oleh rezim Orde Baru adalah system demokrasi Pancasila, yaitu system demokrasi yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila. Untuk menegakkan system demokrasi Pancasila, manajemen Soeharto adalah : 1. Memasukkan kembali RI menjadi anggota PBB 2. Meminjam uang ke world bank 3. Menghentikan konfrontasi dengan Malaysia 4. Memfokuskan pada pembangunan ekonomi melalui program Repelita 5. Menyederhanakan jumlah partai politik 6. Mewajibkan penerapan asas tunggal Pancasila 7. Menyebarluaskan penataran P4 Untuk melaksanakan pembangunan masyarakat, Soeharto menggunakan konsep pembangunan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, melalui program Pembangunan Lima Tahun ( PELITA ) Menganalisis proses berakhirnya pemerintahan Orde Baru dan terjadinya reformasi. Selama berkuasa Soeharto menekankan pembangunan diberbagai bidang. Agar proses pembangunan berjalan lancer, maka system politik ditata melalui langkah : 1. Menyederhanakan jumlah partai politik menjadi 3 yaitu PPP, Golkar dan PDI Keterangan : a. PDI fusi dari PNI, Parkindo, Partai Katolik, IPKI, dan MURBA b. PPP fusi dari Partai NU, Parmusi, PSII, Perti c. Golkar fusi dari Organisasi-organisasi kekaryaan 2. Mewajibkan penerapan asas tunggal Pancasila kesemua parpol dan ORMAS 3. Menyebarluaskan penataran P4 keberbagai lapisan masyarakat 4. Memfokuskan pemerintahan pada pembangunan dengan mengadakan Pelita Kebijakan ekonomi Orde Baru : 1. Meningkatkan kesejahteraan rakyat 2. Meminjam uang dari World Bank, IMF dan ADB untuk membiayai pembangunan
Jumat, 13 Februari 2015
TRANSISI PEMERINTAHAN DARI ORDE LAMA KE ORDE BARU
Artikel : TRANSISI PEMERINTAHAN DARI DEMOKRASI TERPIMPIN KE ORDE BARU
Tersingkirnya partai Masyumi, Partai Sosialis Indonesia , dan partai Murba yang kritis terhadap pemerintahan demokrasi terpimpin, memberi peluang PKI menjalankan strategi politiknya dan mendominasikan peran politiknya dalam pemerintahan demokrasi terpimpin . Kondisi tersebut , memberi peluang besar bagi PKI untuk merebut kekuasaan .
Karena itu, PKI mengusulkan dibentuknya angkatan ke v yaitu buruh dan petani yang dipersenjatai. PKI berusaha menata politik untuk merebut kekuasaan. Untuk menyingkirkan lawan politik dari kalangan TNI anti PKI, PKI menyebarkan isu Dewn Jendral. Tetapi disisi lain, PKI memberikan pelatihan militer kepada anggotanya dan berusaha merekrut simpatisan dan anggota dari kalangan TNI.
Menjelang pelaksanaan 30 september 1965, pimpinan PKI telah beberapa kali mengadakan pertemuan rahasia. Letnan Kolonel Untung sebagai pemimpin gerakan ini, memutuskan dan memerintah kepada seluruh anggota gerakan untuk siap dan mulai bergerak pada dini hari 1 Oktober 1965. Para perwira Angkatan Darat disiksa dan dibunuh, lalu mereka dibawa ke lubang buaya dan dimasukan ke dalam satu sumur tua yang kemudian ditimbun dengan sampah dan tanah. Tujuh korban dari TNI-Angkatan Darat tsb adalah : Letnan Jend. A. Yani, Mayor Jend. Haryono Mas Tirtodarmo, Mayor Jend. R. Soeprapto, Mayor Jend. Suwondo Parman, Brigadir Jend. Donald Izacus Panjaitan, Brigadir Jend. Soetojo Siswomiharjo, Letnan Satu Pierre Andreas Tendean.
PENUMPASAN G30S/PKI, Operasi militer dilakukan Letjen Soeharto dengan mengerahkan pasukan RPKAD yang lebih steril dari unsure PKI. Penumpasan Gerakan 30S/PKI mulai dilakukan sore hari, 1 Oktober 1965 pukul 19.45 wib. Pada hari itu, kota Jakarta berhasil dikuasai kembali oleh ABRI dan kekuatan G30S/PKI yang memberontak berhasil dilumpuhkan. Pada 3 Oktober 1965 ditemukan jenazah para perwira tinggi yang dikubur di sumur tua. 4 Okober 1965 pengangkatan jenazah berhasil dilakukan oleh anggota RPKAD dan KKOAL (marinir). 5 Oktober 1965 jenazah para perwira tinggi Angkatan daratdi makamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Di Jakarta, mahasiswa dan rakyat yang tergabung dalam KAMI dan KAPPI , KASI, dan pada tanggal 12 Januari 1966 menamakan diri sebagai front Pancasila menyerukan suatu tuntutan kepada pemerintah yang dikenal dengan Tritura ( Tiga Tuntutan Rakyat ) yaitu membubarkan PKI dan ORMASnya, Pembersihan Kabinet Dwikora dari unsur PKI, dan menurunkan harga-harga barang.
Menanggapi aksi para mahasiswa dan untuk membahas perkembangan yang cepat berubah, pemerintah mengadakan rapat Kabinet Dwikora tanggal 15 Januari 1966, para mahasiswa berusaha menggagalkan rapat ini . Tetapi, Demo mahasiswa dianggap pemerintah didalangi oleh CIA ( agen rahasia AS ). Namun, demonstrasi makin meluas dan melibatkan lebih banyak rakyat. Pemerintahan Soekarno melakukan perombakan cabinet dan disebut cabinet 100 mentri. Tetapi , karena masih melibatkan figure-figur yang berlatar belakang PKI, tidak memuaskan rakyat . Demonstrasi menentang rezim pemerintahan Soekarno makin meluas. Suasana makin tegang ketika pasukan bersenjata tak berseragam dibawah pimpinan Kemal Idris berada disekitar Istana.
Kondisi yang genting diluar istana membuat Brigjen Sobur memindahkan Soekarno ke Istana Bogor. Brigjen Basuki Rahmat, Brigjen M Yusup dan Brigjen Amir Mahmud menyusul ke Istana Bogor dan berunding dengan Ir Soekarno yang menghasilkan Supersemar.
Letjen Soeharto yang mendapat mandate supersemar, menggunakan 2 opsi untuk menghancurkan PKI, pertama melakukan operasi militer, kedua, penegakan hokum pengadilan.
PEMULIHAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN, Dalam rangka penyelesaian masalah G30S/PKI digariskan beberapa kebijakan, diantaranya aspek politik diselesaikan oleh presiden, aspek militer administratif diserahkan pada Mayor Jend. Pranoto, serta penyelesaian aspek militer teknis, masalah keamanan dan ketertiban diserahkan kepada Mayor Jend. Soeharto.
PENUMPASAN G30S/PKI DI JAWA TENGAH & YOGYAKARTA,
1. Di Semarang, 2 Oktober 1965 , pasukan TNI Magelang berhasil merebut kembeli markas besar G30S/PKI di Semarang, Jawa Tengah
2. Di Salatiga, 4 Oktober 1965 Tentara yang anti G30S/PKI berhasil merebut kembali salatiga
3. Di Magelang, merupakan tempat akademi militer, yang merupakan kelompok antikomunis dan menjadi basis untuk merebut kembali kota Semarang dari tangan pendukung G30S/PKI pada2 Oktober
4. Di Yogyakarta, kudeta berhasil digagalkan pada 4 Oktober 1965 oleh kekuasaan yang anti G30S/PKI
5. Di Surakarta, pasukan yang antikudeta merebut dan mengembalikan kota pada 4 Oktober 1965
Kesimpulan :
Krisis peruntuh Demokrasi Terpimpin :
1. Pemerintahan dikuasai PKI
2. Krisis ekonomi dengan inflasi 650%
3. Pemerintah daerah makin tidak puas terhadap pemerintah pusat
4. Rakyat makin tidak percaya ke pemerintahan Soekarno
5. Terjadinya G 30 S PKI
Senin, 09 Februari 2015
Pemerintahan Demokrasi Liberal Parlementer
Artikel :
Sistem demokrasi liberal : adalah system pemerintahan dengan mengijinkan berdirinya banyak partai pilitik dan Presiden beserta kabinetnya bertanggungjawab terhadap DPR. Sistem demokrasi Liberal ini merupakan penerapan dari UUDS 1950.
Latar belakang :
1. Hasil KMB Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia
2. Pemerintahan RIS dibubarkan diganti NKRI
3. UUD RIS diganti UUDS 1950 yang menekankan pemerintahan Demokrasi liberal
4. Keinginan untuk menciptakan pemerintahan yang demokratis
Pemerintahan PM Mohammad Natsir ( Partai Masyumi yang berkoalisi dengan partai PNI
dan NU )
Masalah yang dihadapi Kabinet Natsir :
1. Irian barat belum kembali ke NKRI
2. Kekuatan ekonomi RI lemah
3. Angkatan bersenjata RI lemah
4. Rakyat hidup dalam kebodohan dan kemiskinan
5. Persatuan bangsa belum kuat
Kabinet Natsir jatuh karena adanya tuntutan supaya DPRD – DPRD yang dibentuk berdasar Peraturan Pemerintah no. 39 Tahun 1950 tentang system pemilihan anggota DPRD dibekukan dan PP no 39 Tahun 1950 tersebut dicabut. Tuntutan ini disampaikan oleh S. Hadikusumo dari PNI didukung partai PIR, Parindra dan Partai Kristen Indonesia. Didalam partai Masyumi sendiri, kebijakan politik PM Natsir tidak didukung oleh kelompok Soekiman baik karena PP, tersebut maupun mengenai perpajakan dan pengembalian Irian Barat..
Pemerintahan Soekiman Wirdjosanjojo ( Partai Masyumi ) dan Soewirjo ( PNI ).
Masalah yang dihadapi Kabinet Soekiman Wirjosandjojo :
1. Irian barat belum kembali ke NKRI
2. Kekuatan ekonomi RI lemah
3. Angkatan bersenjata RI lemah
4. Rakyat hidup dalam kebodohan dan kemiskinan
5. Persatuan bangsa belum kuat
6. Mentri dalam negeri Ishak membekukan anggota DPRD yang dibentuk zaman Natsir dan mengangkat Gubernur dari partai PNI
7. Menlu Soebardjo menandatangani Mutual Security Act 1951 dengan Duber AS di Jakarta
Kabinet Soekiman jatuh karena mosi tidak percaya yang diajukan oleh Soenarjo ( PNI ) dan didukung Muhammad Natsir , pimpinan partai Masyumi.
Pemerintahan Wilopo ( Partai PNI ).
Masalah yang dihadapi Kabinet Wilopo :
1. Rakyat hidup dalam kebodohan dan kemiskinan
2. Persatuan bangsa belum kuat
3. Konflik politik makin tajam baik dikalangan elit maupun dikalangan rakyat
4. Sengketa tanah perkebunan
5. Keinginan mengadakan pemilu
Jatuhnya cabinet Wilopo ( 2 Juni 1953 ), karena peristiwa Tanjong Morawa yaitu sengketa tanah perkebunan milik Deli Planters Vereniging yang pemiliknya orang Belanda tetapi perkebunannya diduduki oleh penduduk pribumi, yang mengakibatkan tewasnya 4 cina dan 1 Indonesia. Mosi tidak percaya ditujukan ke Mentri dalam negeri dan mosi diajukan oleh Sidik Kertapati dari Sarekat Tani Indonesia. Sidik Kertapati ingin agar pengembalian tanah perkebunan kepemilik aslinya dibatalkan.
Pemerintahan Ali sastroamidjoyo
Kabinet ini didukung oleh PNI, PIR, NU, PRN, Parindra, Partai buruh, PSII, Perti ( Masyumi dan PSI menjadi partai oposisi ).
Masalah yang dihadapi cabinet Ali Sastroamidjojo I :
1. Rakyat hidup dalam kebodohan dan kemiskinan
2. Persatuan bangsa belum kuat
3. Konflik politik makin tajam baik dikalangan elit maupun dikalangan rakyat
4. Potensi sumber daya alam Indonesia belum tergarap
Pemerintahan Burhanudin Harahap
Keberhasilan Kabinet Burhanudin Harahap :
1. Mengadakan pemilu untuk memilih anggota DPR/MPR dan anggota Konstituante
2. Berhasil melakukan swasembada beras
3. Berhasil mengadakan KAA
Pemerintahan Ali Sastroamidjoyo II
1. Rakyat hidup dalam kebodohan dan kemiskinan
2. Persatuan bangsa belum kuat
3. Konflik politik makin tajam baik dikalangan elit maupun dikalangan rakyat
4. Berkembangnya gerakan separatis
5. Ketidakpuasan daerah makin kuat terhadap pemerintah pusat
6. Kembalinya Soekarno berpolitik praktis
Pemerintahan Djuanda
1. Rakyat hidup dalam kebodohan dan kemiskinan
2. Persatuan bangsa belum kuat
3. Konflik politik makin tajam baik dikalangan elit maupun dikalangan rakyat
4. Ketidakpuasan daerah makin kuat terhadap pemerintah pusat
5. Peran politik PKI kian kuat dipemerintahan
6. Posisi politik Soekarno makin kuat setelah keluarnya dekrit Presiden 5 Juli 1959
7. Indonesia makin dekat ke Blok Komunis
Pemilu 1955 diharapkan menjadi awal tatanan pemerintahan Republik Indonesia modern yang jauh dari konflik kepentingan partai dan konflik ideology antar partai dan awal dimulainya pembangunan ekonomi rakyat diberbagai sector. Tetapi, yang terjadi tidak ada partai pemenang pemilu. Perbedaan perolehan kursi DPR/MPR sangat tipis. PNI dengan Masyumi memperoleh jumlah kursi yang sama. Untuk mengatasi kebuntuan politik Presiden Soekarno mengusulkan dibentuknya cabinet kaki empat yang terdiri dari PNI, Masyumi, NU dan PKI. Namun, usulan ini dotolak partai Masyumi yang ideologinya sangat bertentangan dengan PKI. PKI anti agama, sementara Masyumi berbasis ideology Islam yang justru sangat mendukung nilai-nilai agama baik dalam bermasyarakat maupun dalam bernegara.
Pertentangan ini menjadikan kehidupan politik di Indonesia bertambah sengit. Soekarno cenderung menjadi dekat dengan PKI dan PNI serta NU, Sementara partai Masyumi menjadi dekat dengan PSI dan Murba dan para elit militer daerah.
Konflik Masyumi dengan Presiden Soekrno yang didukung PNI, PKI menjadi tambah kuat ketika dalam siding-sidang Konstituante terjadi pertentangan mengenai pasal-pasal UUD yang baru. Yaitu pertentangan antara pendukung ideology Islam dengan ideology Nasakom. Sehingga, penyusunan UUD yang baru terbengkalai akibat pertentangan ideology yang parah.
Dekrit 5 Juli 1959
Latar belakang :
a. Kegagalan konstituante dalam menyusun UUD yang baru
b. Konflik yang kian tajam antara partai Islam Masyumi, PSI, Murba dengan PKI
c. Memecah kebuntuan politik
d. Pertentangan antara pemerintahan pusat dengan daerah
e. Kegagalan konstituante menyusun UUD yang baru
f. Penentangan partai Masyumi, PSI, Murba terhadap konsep Demokrasi Terpimpin
g. Keinginan Soekarno untuk memerintah secara langsung ( sebagai kepala pemerintahan )
Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959
1. Pembubaran Konstituante
2. Berlakunya UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950
3. Pembentukan MPRS dan DPAS
Sabtu, 07 Februari 2015
KEPEMIMPINAN ADOLF HITLER
Masa Kecil
Negara Jerman, terkenal dengan teknologinya yang berkualitas tinggi. Banyak melahirkan tokoh-tokoh hebat Ilmu
Pengetahuan. Dari segi sejarah ,
Jermanpun tak kalah, dan yang paling fenomenal adalah seorang Adolf Hitler yang lahir pada
tanggal 20 April 1889, Braunau Am Inn, Austria-Hongaria, Ayahnya Alois Hitler dan Ibu Klara Polzl . Dialah pencetus
perang dahsyat yang memakan korban manusia luar biasa besar. Perang Dunia ke
II.
Adolf Hitler adalah anak keempat dari enam bersaudara.
Hitler dikenal sebagai pelajar yang baik, namun sempat tidak naik kelas, ia jadi malas belajar . Ia memberontakan
dan menolak kemauan ayahnya
yang ingin dia berkonsentrasi sebagai pegawai cukai. Sedangkan Hitler menyukai
dunia seni lukis dan ingin menjadi pelukis.
Setelah ayah dan ibunya meninggal hidup Hitler makin
berantakan. Ia mencoba menjadi pelukis dan mencoba masuk ke Akademi seni, di Wina,namun karena
bakatnya kurang baik , maka di tolak.
Masa Remaja
Kegagalan masuk ke akademi
Seni, membuatnya prustasi, ia menjadi pengangguran dan bekerja serabutan , dia hidup di penampungan tunawisma untuk tetap
bertahan hidup. Kegetiran hidup membuatnya membenci dan dia menjadi seorang nasionalis Jerman yang fanatik
Masuk Tentara
Tahun 1913 dia pindah ke Munchen dengan bekal dari
sisa-sisa harta ayahnya. Ia sengaja pindah ke Munchen untuk menghindari wajib
militer Austria. Namun, tentara Austria berhasil menangkapnya. Namun karena
tidak lulus syarat militer, Hitler akhirnya diijinkan kembali ke Munchen.
Tahun 1914, Jerman mamasuki kancah perang dunia I.
Pada waktu itu, Hitler memutuskan untuk bergabung dengan tentara Bavaria dan
akhirnya Raja Ludwih II Bavaria mengizinkannya bertugas dalam resimen Bavaria. Ketika bertugas Angkatan Bersenjata Jerman, ia terluka dan peroleh dua medali untuk
keberaniannya. Kekalahan Jerman membikinnya terpukul dan geram.
Masuk Partai Sosialis
Di tahun 1919 tatkala umurnya menginjak tiga puluh tahun, dia bergabung
dengan partai kecil berhaluan kanan di Munich, dan segera partai ini mengubah
nama menjadi Partai Buruh Nasionalis Jerman (diringkas Nazi).
Kegemaran membaca buku-buku sejarah dan keuletannya
untuk belajar berpidato keseorang guru bahasa , membuatnya ingin menjadi tokoh
sejarah besar dan menjadi orator yang hebat, yang kalimatnya mempengaruhi orang
banyak.
Dalam tempo dua tahun dia menanjak jadi pemimpin yang tanpa saingan yang
dalam julukan Jerman disebut "Fuehrer." Di bawah kepemimpinan Hitler,
partai Nazi dengan kecepatan luar biasa menjadi suatu kekuatan politik
Kalkulasi politiknya yang belum matang membuatnya
sebuah langkah politik blunder, yaitu di bulan Nopember 1923 ia dan partai sosialisnya
melakukan percobaan
kekuasaan
yang gagal. Kup
itu terkenal dengan sebutan "The Munich Beer Hall Putsch." Hitler
ditangkap, dituduh pengkhianat, dan terbukti bersalah.
Didalam penjara, Adolf Hitler menulis buku berjudul “mein Kampf( perjuanganku ), yang berisi kisah hidup , pemikiran dan ambisi politiknya . Tetapi, dia dikeluarkan dari penjara
sesudah mendekam di sana kurang dari setahun.
Ekonomi Jerman yang terpuruk dan dikuasai bangsa
Yahudi. Membuat Adolf Hitler membenci kaum
Yahudi. Dia menjadi seorang rasialis yang
fanatik, Dalam pidatonya, ia menganggap bangsa Jerman sebagai Ras terbaik di
Dunia, dan ia merendahkan ras-ras lain, termasuk orang Yahudi yang dilakukannya
dengan penuh benci meletup-letup. Dia menyalahkan kaum Yahudi atas
keterpurukan Jerman setelah Perang Dunia 1.
Secara
terbuka dia mengumumkan bunuh tiap orang Yahudi di dunia. Demikian juga, orang-orang Rusia dan Gypsy juga
dibabat, dianggap termasuk ras rendah
atau musuh-musuh negara. Jangan sekali-kali dibayangkan pembunuhan ini
dilakukan secara spontan, atau dalam keadaan panas dan sengitnya peperangan.
Kondisi Jerman Setelah Perang Dunia ke 1
Ambisi Hitler
Untuk mendongkrat karir
politiknya , Hitler di Partai Nazi membangun beberapa proyek
mengenai sarana umum, mulai ide mengenai kendaraan murah agar bisa dijangkau
oleh rakyat Jerman, yaitu mobil yang sekarang kita kenal mobil Volkswagen (VW)
Walau tak punya pengalaman politik samasekali, tak punya duit, tak
punya hubungan politik, mampu --dalam masa kurang dari empat belas tahun, kemauannya
untuk belajar membuatnya menjadi pemimpin kekuatan dunia yang menonjol,
sungguh-sungguh mengagumkan. Kemampuannya selaku orator betul-betul luar biasa.
Tidaknya
hanya dengan pidato, cara kotor ( seperti
Teror dan pembunuhan ) digunakan untuk mengangkatnya ke puncak kekuasaan, sekali terpegang
tangannya tak akan cepat terlupakan. Ia menjabat sebagai Kanselir Jerman
sejak 1933 sampai 1945 dan diktator Jerman Nazi (bergelar Führer und
Reichskanzler) mulai tahun 1934 sampai 1945
Kebrutalan Hitler terlihat ketika dia membunuh semua
penentangnya pada juni 1934. Adolf Hitler memiliki dendam pribadi dengan orang
komunis dan yahudi sehingga ia melakukan penyerangan, pembunuhan dan
menyalahkan mereka atas situasi politik ekonomi yang buruk di Jerman. Hitler
yang juga merupakan kanselir Jerman, memimpin Jerman dari 1934 hingga
meninggal. Ia menjadi pemimpin diktator yang menyatukan kanselir dan presiden
sebagai satu kesatuan jabatan serta menetapkan NAZI adalah partai tunggal di
Jerman.
Peran Hitler Dalam Perang Dunia ke 2
Adolf Hitler menjadi tokoh utama Jerman Nazi, Perang Dunia
II di Eropa. Sebagai
mantan tentara Ia ingin membangun kekuatan militer Jerman menjadi yang terkuat
didunia. Karena semua potensi smber daya dan ekonomi Jerman diarahkan untuk
membangun postur militer Jerman yang kuat. Dan setelah tentaranya sangat kuat
ia melakukan politik opensif militer
kenegara- Negara terdekatnya. Tahun puncak kehebatan Hitler adalah tahun 1940. Bulan April,
Angkatan Bersenjatanya melabrak Denmark dan Norwegia. Bulan Mei, dia menerjang
Negeri Belanda, Belgia, dan Luxemburg. Bulan Juni, Perancis tekuk lutut. Tetapi
pada tahun itu pula Inggris bertahan mati-matian terhadap serangan udara
Jerman-terkenal dengan julukan "Battle of Britain" dan Hitler tak
pernah sanggup menginjakkan kaki di bumi Inggris.Pasukan Jerman menaklukkan
Yunani dan Yugoslavia di bulan April 1941. Dan di bulan Juni tahun itu pula
Hitler merobek-robek "Perjanjian tidak saling menyerang" dengan UniSoviet dan membuka penyerbuan. Angkatan Bersenjata Jerman yang
berjumlah 5 juta tentara, tetapi tersebar di banyak front Eropa, dapat menduduki bagian yang
amat luas wilayah Rusia tetapi tak mampu melumpuhkannya secara total sebelum
musim dingin.
Meski bertempur lawan Inggris dan Rusia, tak tanggung-tanggung Hitler
memaklumkan perang dengan Amerika Serikat bulan Desember 1941 dan beberapa hari
kemudian Jepang melabrak Amerika Serikat, mengobrak-abrik pangkalan Angkatan
Lautnya Pearl Harbor.
Akhir hidup Hitler
Kekalahan perang dimedan front akibat
kesalahan strategi perang. Membuat pasukan Jerman makin tak berdaya . Pada musim semi tahun 1945.
Hitler bunuh diri di Berlin tanggal 30 April dan tujuh hari sesudah itu Jerman
menyerah kalah.
Pelajaran yang bisa kita ambil
diantaranya Ia memiliki visi tentang Jerman Raya, Ia memiliki strategimanajemen dalam bentuk belajar pidato, masuk partai politik dan menjadi
pemimpin tertinggi bangsa Jerman, tetapi sebagai manusia ia memiliki kelemahan,
terlalu ambisius, kurang perhitungan, sombong, tak mau mendengar nasihat orang
disekelilingnya, merasa paling benar, paling berkuasa, menghalalkan segala cara,
dan yang utama, tak mensyukuri kekuasaan
yang diberikan Allah swt kepadanya, maka kekuasaan itu disalahgunakan untuk
mencapai tujuan politik pribadinya, maka tidak hanya menghancurkan diri, masyarakat, tetapi bangsa
dan negaranya.
Jumat, 30 Januari 2015
Penataan Politik, Ekonomi dan Sosial di awal Kemerdekaan
“Kita ini selalu saja mempersoalkan kesulitan (rintangan, satu
pintu yang menghalangi kita, dan tertutup). Padahal, ketika satu pintu
tertutup, ada banyak pintu-pintu lain yang masih terbuka. Ada banyak jalan yang
bisa kita tempuh.” Alexander graham bell
Bangsa Indonesia
menyatakan sebagai Negara merdeka pada tanggal 17 agustus 1945 melalui
proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Soekarno.
Namun, secara hokum internasional Indonesia dianggap bukan sebuah Negara
merdeka. Indonesia masih menjadi bagian
dari Kerajaan Belanda, yang posisinya di Asia Tenggara. Karena itu, Pemerintah colonial Belanda
mengirim Van Der Plass untuk menegakkan kembali penjajahan Belanda di tanah air
Indonesia. Karena itu, tujuan kedatangan
tentara Belanda yang tergabung dalam NICA adalah menjajah kembali 100 % wilayah Indonesia yang dulu
dikuasainya. Dalam forum-forum
internasional, pemerintah Belanda selalu menegaskan wilayah Indonesia adalah
bagian dari wilayah kerajaan Belanda.
Apa yang terjadi diwilayah Indonesia dianggap sebagai masalah dalam
negeri Belanda. Posisi Belanda yang
berada di pihak sekutu dalam perang Dunia ke 2, memberikan keuntungan kepada
Belanda, setidaknya banyak mendapatkan bantuan dari pihak sekutu, misalnya
bantuan pasukan Inggris untuk menyelundupkan tentara NICA, dan bila pasukan
NICA terlibat konflik dengan pasukan BKR atau Laskar, mereka akan meminta
bantuan pada pasukan Inggris.
Disisi
lain, banyaknya ideology yang berkembang dan banyak partai dan organisasi massa
yang sudah berdiri sejak tahun 1920an, memunculkan persaingan politik dan
konflik ideology yang bisa muncul kapanpun dan akan menjadi gangguan bagi Negara
yang sedang berjuang untuk merdeka dan membangun kesejahteraan bagi
rakyat. Persaingan mulai muncul ketika
pembentukan KNIP dan Kabinet pertama dibentuk.
Masalah Politik di awal
kemerdekaan :
1.
Belanda belum mengakui Indonesia merdeka
2.
Belum ada pengakuan terhadap kemerdekaan
Indonesia didunia internasional
3.
Belum memiliki Presiden dan Wakil Presiden atau
pemerintahan dengan jaringan birokrasinya hingga kemasyarakat desa.
Sikap Belanda
yang dating untuk menjajah kembali, belum adanya pengakuan sebagai Negara merdeka
dari Negara-negara yang ada, belum adanya pemerintahan yang definitive ,
kemiskinan yang sangat parah yang dialami rakyat Indonesia, menjadi masalah
yang harus diselesaikan oleh pemerintahan atau elit – elit politik Indonesia.
Karena itu, lembaga satu-satunya
yang dimiliki bangsa Indonesia dan mencerminkan kepemimpinan bangsa Indonesia,
PPKI ( Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia ) difungsikan untuk menata
kelembagaan pemerintahan Indonesia dan strategi politik yang dibangun dalam
rangka menghadapi upaya penjajahan yang dilakukan Belanda.
Penataan Politik yang dilakukan
pemerintah :
1.
Sidang PPKI tanggal 18 agustus 1945 Mengesahkan
dan menetapkan UUD 1945
2.
Sidang PPKI tanggal 18 agustus 1945 menetapkan
pengangkatan Ir Soekarno menjadi Presiden dan Mohammad Hatta menjadi wakil
Presiden
3.
Sidang PPKI tanggal 18 agustus 1945 membentuk
komite nasional
4.
Tanggal 19 agustus 1945, PPKI menetapkan dan
mengesahkan pembentukan kebinet dan
pembagian wilayah RI kedalam 8 propinsi
5.
Tanggal 23 Agustus 1945, Soekarno mengumumkan
dibentuknya Badan Keamanan Rakyat
6.
Tanggal 3 Nopember 1945, Wapres Mohammad Hatta
mengeluarkan maklumat pemerintah untuk dibentuknya partai partai politik
Masalah Ekonomi di awal
Kemerdekaan sangat parah, Pemerintah
Pendudukan Militer Jepang berusaha menguras semua kekayaan dan asset yang ada
dan dimiliki rakyat dan kekayaan alam Indonesia, bila diidentifikasi masalah
ekonomi yang dihadapi bangsa Indonesia adalah :
1.
Negara tidak memiliki uang
2.
Infrastruktur ekonomi hancur
3.
Blokade ekonomi oleh angkatan
laut Belanda
4.
Beredarnya uang Belanda, uang Jepang dan uang
NICA di masyarakat tanpa ada kontrol
5.
Penduduk sangat miskin
Pemerintah Indonesia yang baru
berdiri harus menghadapi dan memecahkan masalah ekonomi yang dihadapi rakyat
dan Negara Indonesia. Karena itu
dilakukan Penataan ekonomi dalam bentuk :
1.
Nasionalisasi de Javasche Bank
2.
Mencetak uang RI ( ORI )
3.
Mengumumkan tidak berlakunya mata uang Belanda, Uang Nica dan Uang Jepang
4.
Meminjam uang ke Rakyat sebesar 1 milyar dengan
tempo pembayaran 10 tahun
5.
Menyelundupkan barang untuk menembus blockade
ekonomi Belanda
6.
Merevitalisasi
pertanian dan perkebunan
Dengan segala cara pemerintah
Belanda memasukan pasukan militernya untuk menegakan pemerintahan colonial Belanda
pasca perang dunia ke 2. Pasukan NICA berusaha menduduki kantor-kantor
pemerintah yang dikuasai pasukan BKR dan Laskar. Pasukan NICA juga berusaha menguasai
kawasan-kawasan industry dan perkebunan serta pusat-pusat ekonomi dan
pemrintahan di berbagai daerah di Indonesia.
Kondisi inilah yang mengharuskan pemerintah Indonesia memberikan jawaban
dalam bentuk strategi militer dan
diplomasi .
Strategi pemerintah Indonesia menghadapi
tentara dan pemerintahan Belanda , adalah :
1.
Strategi Militer
Jendral Soedirman memerintahkan
semua kekuatan Ri baik TNI maupun lascar keluar dari Kota-kota dan membangun
basis pertahanan dipedesaan dan setiap malam melakukan serangan gerilya ke
markas dan pos-pos militer Belanda secara teratur. Strategi ini ditempuh karena Bangsa
Indonesia kekurangan persenjataan dan untuk menguras kekuatan
militer Belanda dalam jangka
panjang. Perang digunakan untuk memberi tekanan psikologis kepada penguasa
militer dan sipil Belanda dan menjadi
alat agar perjuangan diplomasi yang dilakukan pemerintah mencapai tujuan.
|
|
Arsitek perang Gerilya Modern Indonesia
|
2.
Menguasai daerah pedesaan, perkebunan untuk
mematikan ekonomi Belanda
3.
Menyelundupkan berbagai barang ke Singapore dan Malaysia untuk
dibelikan senjata dan obat-obatan
4.
Menasionalisasi de Javasche Bank untuk mematikan
sumber keuangan Belanda
5.
Strategi
Diplomasi
1.a. Mengadakan
Perjanjian Linggarjati
Belanda
ingin kembali menjajah 100 % wilayah Indonesia karena itu diperjuangkan melalui
pengerahan tentara dan berdiplomasi dan politik memecah belah bangsa Indonesia.
Sebaliknya,
bangsa Indonesia ingin merdeka 100 % dengan wilayah seperti yang pernah dijajah Belanda.
1.b.Mengadakan perjanjian Renville
Hasil
perundingan Linggarjati yang dipimpin Sutan Sjahrir dianggap sebagai kegagalan
karena hanya mendapatkan Sumatera, Jawa dan Madura. Karena itu, Amir Sjarifudin memimpin delegasi
Indonesia, tetapi dalam perundingan hasilnya wialayah RI hanya Jawa Tengah
bagian Selatan, Jawa Timur bagian Selatan dan DI Yogyakarta.
1.c. Mengadakan
Perjanjian Roem – Royen
Perundingan
ini untuk mencegah perang dan untuk mempertemukan pihak RI dengan pihak
Belanda. Pihak Indonesia diwakili
Muhammad Roem dan dari Belanda diwakili Van Royen
1.d.
Mengadakan perjanjian Konferensi Inter Indonesia
Indonesia
telah dipecah Belanda menjadi 7 negara bagian, tetapi, rakyat Indonesia
menginginkan NKRI sebagai satu-satunya Negara bagi rakyat Indonesia dari Sabang
sampai Merauke. Karena itu dalam
menghadapi Belanda dimeja perundingan semua elit dari 7 negara RIS harus satu
suara dan meraih pengakuan kemerdekaan dari Belanda.
1.e. Mengadakan
perjanjian KMB
Kamis, 22 Januari 2015
Mengapa sejarah berbeda versi ?
Peradaban zaman telah
memproduksi berbagai peristiwa sejarah.
Banyak buku sejarah ditulis untuk mengabadikan peristiwa tersebut. Ditulis dengan dengan penuh kesungguhan
dilengkapi dengan berbagai data, table , foto dll. Tetapi, kenapa tak sama ?
Apakah sejarah itu bohong ? kenapa banyak versi ?
Untuk menjawab hal tersebut ,kita
tergantung kepada satu konsep yaitu Historigrafi . Historigrafi merupakan ilmu tentang menulis
peristiwa sejarah. Ada metodologi
untuk menulis peristiwa sejarah dan tak boleh diabaikan. Bila diabaikan tidak saja kebenarannya dan
kesahihannya diragukan tetapi juga akan menjadi sebuah dongeng, mitologi atau
lainnya.
Dalam penulisan sejarah , langkah
pertama adalah proses heuristic yaitu proses pencaharian sumber – sumber
sejarah berupa berbagai dokumen, foto, benda, berbagai bentuk rekaman, buku,
catatan harian dll. Sumber-sumber
sejarah dicari dan dibutuhkan sebagai bahan dasar penulisan
sejarah. Sumber – sumber sejarah itu digunakan
untuk proses rekonstruksi peristiwa oleh para sejarawan, mereka mengumpulkan semua yang dibutuhkan
agar penceritaan kisahnya sama,
setidaknya mendekati peristiwa aslinya.
Langkah kedua adalah melakukan
kritik terhadap Sumber sejarah yang ditemukan .
Tidak semua data sejarah yang ditemukan , diambil sebagai bukti sejarah,
tetapi sumber yang ditemukan harus lulus dari kritik ekstern, dan
kritik intern . Kritik ekstern adalah untuk memeriksa
dokumen atau benda sejarah yang ditemukan asli atau palsu masih utuh,
atau sudah tidak utuh lagi, atau sudah diubah – ubah., palsu atau asli.. Sebuah data yang ditemukan dan
telah lulus dari kritik ekstern akan dikenakan kritik intern. Kritik intern adalah apakah data sejarah itu
yang dikehendaki atau yang tidak dikehendaki, sesuai tidak dengan masalah yang
dibahas . kritik intern akan
menjadi fakta sejarah yang benar dan dibutuhkan untuk rekontruksi peristiwa sejarah.
Fakta – fakta sejarah yang ditemukan, dihubungkan , dianalisis
keterkaitannya , sehingga melalui proses interpretasi dapat dicapai gambaran sejarah yang sesuai
dengan realitas peristiwannya. Karena
itu, fakta – fakta sejarah yang lengkap , sangat mendukung dan menyempurnakan
kisah yang dibangun. Sehingga siapapun yang membaca kisah sejarahnya seakan melihat film dari kenyataan peristiwa
bersejarah itu terjadi .
Tahap terakhirnya adalah penulisan
sejarah ( historiografi ) itu sendiri oleh penulis. Kelengkapan fakta-fakta sejarah yang didapat
selama proses-proses awal penelitian sejarah menjadi sangat penting untuk
membangun sebuah gambaran peristiwa sejarah yang terjadi. Kepandaian merekonstruksi suatu peristiwa
sejarah menentukan kecakapan dari seorang sejarawan.
Namun, kerap buku sejarah yang
dihasilkan para sejarawan membuat bingung para pembaca sejarah. Suatu peristiwa sering dicatat dalam buku
sejarah, tetapi gambaran yang dihasilkan tidak sama, berbeda versi. Akibat dari
beragam versi ini ada yang menganggap sejarah itu bohong.Sejarah itu bohong
Menurut Nugroho notosusanto,
lahirnya bentuk –bentuk sejarah dalam berbagai versi tidak lepas dari sikap subjective penulis
sejarahnya., kedua karena prasangka kelompok, ketiga teori –teori interpretasi
sejarah yang berbeda bahkan bertentangan, keempat, konflik-konflik filsafat yang mendasarinya.
Disisi lain, kelengkapan data
berupa berbagai benda sejarah, dokumen – dokumen tertulis, berbagai foto, film,
klise, maupun cerita kesaksian para pelaku sangat penting keberadaannya, dan turut menentukan gambaran sejarah yang
terjadi. Sumber sejarah berupa para
pelaku turut menentukan fakta yang terbentuk.
Para pelaku sejarah yang sudah tua, pikun atau beda persepsi kerap tidak
menghadirkan fakta yang cukup, ketidak cukupan fakta sejarah ini berimbas pada
bentuk sejarah yang dihasilkan.Kalau faktanya kurang , cerita yang dibangun
menjadi memiliki bagian yang hilang, akan menimbulkan gambaran peristriwa
sejarah yang terputus dan tak lengkap.
Karena itu, ketika sejarah yang
dibangun dan diceritakan bersumber dari data-data, fakta-fakta sejarah yang
kurang sumber sejarahnya, akan membentuk suatu versi sejarah . Sehingga, bila para sejarawan menulis kisah
sejarah tetapi data – data, fakta-
fakta yang dikumpulkan berbeda, tidak lengkap , dari pelaku sejarah yang
berbeda, apalagi dari masa yang
berbeda maka kisah sejarah yang
dibangunpun akan berbeda, dan yang lebih
menyedihkan ketika subjektivitasnya sangat kuat, atau kepentingan idiologinya
sangat dalam . maka yang muncul adalah
sejarah versi idiologi atau kepentingannya. Inilah penyebab muncul banyak versi
sejarah.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Sayyid quthub.
Konsepsi sejarah dalam islam.
Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya.1992
2.
William Kelleher storey. Menulis Sejarah, panduan untuk mahasiswa.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011
3.
Nugroho Notosusanto. Masalah penelitian sejarah kontemporer. Jakarta: Intoi Idayu Press, 1984.,
Memaknai Maulid Nabi Muhammad Saw ?
Latar belakang sejarah:
Jazirah Arab pra Islam digambarkan
dalam buku-buku sejarah sebagai bangsa yang sangat tradisional, maskulin, bodoh, polytheistic, tersekat dalam pertarungan
antar kabilah yang tak berkesudahan ditengah kondisi alam yang gersang.
Namun, ditengah padang pasir
jazirah Arab, banyak temukan oase oase
yang menyegarkan para pengembara
yang kehausan. Dan ditengah kegersangan
alam jazirah Arab terdapat oase system sosial politik, ekonomi bahkan religious masyarakat jazirah Arabia,
yaitu kota Mekkah
yang dapat menjadi sumber pembelajaran bagi ummat Islam Indonesia.
Mekkah diperintah dengan system politik feodal yang dipimpin Bani Hasyim. Dengan system sosial berdasar persaudaraan
kabilah, dan system ekonomi perdagangan dengan
tenaga kerja berbasis perbudakan menjadikan Mekkah sebagai kota
perdagangan transit yang ramai.
Namun, kehidupan religi
masyarakatnya sangat polytheistik.
Kebobrokan system sosial, politik
dan ekonomi serta religinya menjadikan dasar diturunkan dan diangkatnya seorang
Nabi dari kalangan mereka, Muhammad saw, untuk membangun masyarakat lurus
dijalan Allah dan pelembagaan nilai dan norma Allah swt kedalam kehidupan
masyarakat Arab jahiliyah untuk selanjutnya menyebar keseluruh penjuru dunia,
hingga hari akhir.
Misi Kenabian
Nabi Muhammad saw
mentransformasikan system sosial, ekonomi, politik dan religi masyarakat
Jazirah Arabia kedalam masyarakat baru yang islami, bertauhid, dengan system
sosial egaliter dan system politik yang berbasis kesalehan, persaudaraan iman, pengalaman,
dan dukungan ummat .
Ketika Nabi Muhammad saw ,
menyatakan tujuannya untuk memuliakan manusia, maka sebuah transformasi
berfikir, transformasi sosial, transformasi keimanan , transformasi system
sosial politik, ekonomi, cultural sedang diproyeksikan kedalam pola hidup
manusia.
Turunnya ayat-ayat Alqur’an
selama masa keNabian dan memberikan petunjuk, pelajaran, peringatan kabar
gembira, sehingga memecahkan permasalahan yang dihadapi manusia, membentuk dan memperkuat sisi kemanusiaan manusia sebagai mahkluk fisik yang terpengaruh hokum alam dan
sosial dan makhluk roh yang secara kodrati harus kembali ke Illahi pencipta
alam semesta,
Transformasi Kenabian :
Dari sisi bangsa Arab pada waktu
itu, transformasi ini sangat penting, karena dunia Arab dihadapkan pada dua kebudayaan
kuat, yaitu kebudayaan Romawi yang bercorak nasrani dan Persia yang berbasis
majusi dan dikejauhan budaya India dengan kultur Hindu yang kuat serta peradaban China yang berbasis budhisme yang siap dengan
gerakan ekspansinya.
Hubungan- hubungan sosial yang
dirintis para pedagang lintas pdang pasir, lintas samudra dan lintas benua
menumbuhkan pertemuan budaya ,walau terkadang memunculkan benturan budaya,
stereotife, stigma, chauvinism, etnosentrisme yang memunculkan sekat bahkan
konflik berdarah.
Transformasi dari nilai-nilai
Arab Jahiliyah ke Arab Islam berbasis Alqur’an dan Sunnah Nabi, memberi energy
baru pada semua komponen dari system kehidupan bangsa Arab, bahkan dunia. Memberi perspektif baru dalam melihat dan merealitas
dialam semesta, yang benar, lurus, adil berbasis ketundukan kepada Maha
Pencipta Alam Semesta, ALLAH swt.
Nilai – nilai Islam yang
ditawarkan Nabi Muhammad saw bersumber dari Al Quran dan AlQur’an di ciptakan
oleh Allah swt, sebagai petunjuk kejalan lurus, sebagai pelajaran, sebagai
peringatan, sebagai suatu system yang mentransformasikan pemeluknya kedalam
masyarakat global yang pluralis tetapi berTauhid, lurus meng –esa-kan
Allah swt , lurus didalam mentaati system nilai dan norma Allah swt.
Karena itu, Islam yang dibawa
Nabi Muhammad SAW, mentransformasikan pola hidup yang tradisional, jahiliyah dengan
system nilai dan norma yang despotik kedalam system islam dengan nilai dan normanya yang rasional,
humanis, memuliakan manusia, adil dan berdimensi cerdas untuk kehidupan didunia
dan akherat sesuai versi kehidupan sang Pencipta, Alllah swt .
Di Era globalisasi kini ,
globalisasi banyak memberi keuntungan berupa kemudahan komunikasi dan
transfortasi yang memungkinkan terjadinya
mobilitas manusia , informasi dan barang dalam jumlah yang massif,
sehingga memunculkan gelombang
pembangunan dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat diberbagai belahan
pelosok dunia.
Namun, pola berfikir yang tidak
cerdas dalam memahami makna perubahan sosial, politik, ekonomi, teknologi,
serta kebudayaan system nilai dan norma yang berkembang akibat kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi telah
menciptakan pola hidup yang salah , pola berfikir yang salah dan menjadi penyakit
masyarakat modern yang sulit diperbaiki. Gaya hidup konsumtif, hedonistic, free sex dan gaya hidup materialistic ,
alkoholik, sekuleristik , egoistic, liberalistik serta multikulturalismenya seakan
akan menjadi trend zaman yang tak berkesudahan dengan pelaku yang terus bertambah
menjadi deskripsi kehidupan manusia modern.
Bila nabi Muhammad berhadapan
dengan kaum jahiliyah yang menpertahankan hegemoni politik , ekonomi, sosialnya
atau tradisi nenek moyangnya, era modern kini, ummat Islam yang lurus dijalan
Allah swt berhadapan dengan Kelompok neoliberalis ini berusaha menghancurkan system
nilai dan norma islami, menghancurkan kearipan local (local wisdom ) dan
kearifan nasional suatu bangsa dan berusaha membangunan tatanan sosial yang
sangat liberalistic , egoistic, atheistic
.
Kaum liberalis, meracuni masyarakat secara
massif melalui berbagai level dan bidang
kehidupan masyarakat dengan kemasan yang sangat menarik melalui media TV, Radio,
Internet dan acara-acara live, pagi, siang, sore dan malam hari.
Kecerdasaran yang sangat merusak yang
mereka bangun, tidak disadari oleh
kebanyakan ummat Islam, baik oleh yang tergolong generasi tua maupun generasi muda Islam. Dampak terburuknya, banyak generasi muda
islam yang tidak saja lupa terhadap berbagai kearifan local, tetapi juga lupa
kearifan yang dibentuk oleh ide dan praxis
serta proyeksi model hidup Al Qur’an yang disampaikan oleh para orang
tua, para ustadz, guru, kyai,
ulama-ulama besar dan kaum intelektual islam lainnya.
Dan yang lebih parah, banyak
orang mengaku Islam secara tidak sadar
atau sadar , yang menjadi penggerak , pengemas, dan pelaku penghancuran pola
pikir dan pola perilaku generasi muda islam yang berbasis nilai dan norma
Alqur’an tersebut.
Karena itu, Maulid nabi kini
harus ditransformasikan kedalam perlawanan terhadap pola hidup sekuler,
materialistic, atheistik selama
ini memang massif, kekembali system nilai dan norma Alqur”an melalui pola hidup
yang sesuai dan lurus dengan nilai dan norma Alquran, seraya terus
mensosialisasikan dan melembagakan
nilai-nilai dan norma- norma Alqur’an kedalam berbagai lembaga masyarakat
maupun pemerintahan.
Tantangan
Selama ini , proses transformasi
kenilai-nilai Islam hanya dilakukan oleh
segelintir ummat, orang-orang islam yang sadar akan ajaran agamanya dan kritis
terhadap berbagai pemikiran diluar islam, tetapi mereka belum mampu
membangunnya kedalam system kemasyarakatan, kedalam system pemerintahan, yaitu dimana
nilai dan norma Alqur’an terlembaga kedalam konstitusi, undang-undang,
peraturan dll.
Memang disamping kondisi
masyarakat yang plural, pembangunan kader-kader pemimpin umat diberbagai bidang
kehidupan juga menjadi kendala, belum tegak dan melembaganya nilai dan norma islam, menunjukkan kreativitas
kemasan yang tidak menarik , inovasi
kemasan yang terbatas , serta kekurang mampuan memahami segmen masyarakat ,
kaderisasi kepemimpinan ummat yang terlambat dan political will para
elit islam yang belum berjalan maksimal.
Dampak lanjutannya , ummat
seperti tak mampu untuk menolak pelukan
sekulerisme, liberalism , atheism yang ditampilkan dalam kemasan akademis
maupun dalam kemasan media sosial, opini-opini media massa sekuler maupun
tayangan cultural yang dikemas demikian apik oleh para pendukungnya.
Yang paling parah , ketika para
pemimpin dan pemikir ummat, tidak mampu membaca design ideologis, disains
cultural, dan manajemennya baik kedalam system politik, system ekonomi, system
budaya, system sosial, system pendidikan yang dikembangkan para pendukung
ideology sekuler, atheis dan liberalistic.
Karena itu, kita memaknai maulid
Nabi Muhammad sebagai proses kembali ke Islam, kembali ke Al Qur’an, kembali ke system nilai dan norma Allah swt. Pada akhirnya menjadi tugas semua muslim yang
mumin, untuk mensosialisasikan, mengajarkan, memberi tauladan dan mencerdaskan
ummat, hingga ummat islam menjadi lebih
taqwa dan cerdas, konsisten dengan nilai dan norma Islam, disisi lain mampu menihilkan gelombang arus sekulerisme,
materialism, budaya liberalis atheistic
dalam berbagai bentuk, bidang dan segmennya, yang datang dari berbagai pendukung setianya.
Sehingga, Negara dan masyarakat Indonesia yang cerdas, sholeh, sejahtera dapat
diwujudkan.
Sumber Pustaka :
1. Ridwan Asy Syirbaany.
Membentuk pribadi lebih Islami.
Jakarta : PT Inti media Cipta nusantara, no. ISBN 979-97290-0-9
2. Margaret m Paloma.
Sosiologi Kontemporer. Jakarta :
Raja Grafindo Persada. 1999.
3. Karen Amstrong.
Muhammad Sang Nabi. Surabaya:
Risalah Gusti, 2001.
Selasa, 16 Februari 2010
Sejarah Indonesia: Jenis-jenis sejarah
JENIS JENIS SEJARAH
Sejarah adalah ilmu yang mempelajari berbagai peristiwa yang sudah terjadi dimasa lalu yang menimbulkan perubahan besar di masyarakat.
Karena begitu banyak peristiwa sejarah yang terjadi maka agar lebih mudah difahami maka perstiwa sejarah dipilah – pilah keberbagai masalah sesuai masalahnya.
Jenis – Jenis sejarah ini diantaranya :
1.Sejarah local : sejarah local membahas peristiwa sejarah disuatu tempat ( daerah ) saja. Misalnya peristiwa pembantaian rakyat di Rawamerta oleh pasukan Belanda. Peristiwa ini hanya terjadi di Kabupaten Karawang dan dicatat didalam sejarah Kabupaten Karawang.
2.Sejarah Nasional : berbagai peristiwa sejarah yang terjadi diwilayah nasional suatu Negara. Contohnya peristiwa – peristiwa sejarah diberbagai daerah di Indonesia dari zaman proklamasi hingga sekarang.
3.Sejarah dunia : berbagai peristiwa sejarah dari berbagai belahan dunia yang berpengaruh pada perubahan dunia. Contoh peritiwa sejarah 18 september 2004 di AS, tetapi terjadi peristiwa lain pada tanggal yang sama dinegara lain.
Sejarah geografi adalah berbagai peristiwa sejarah yang berkaitan dengan perkembangan bumi. Contohnya sejarah terjadinya tsunami, sejarah gempa disuatu daerah.
4.Sejarah ekonomi : berbagai peristiwa sejarah yang berkaitan dengan peristiwa – peristiwa ekonomi yang menimbulkan perubahan – perubahan dibidang ekonomi sehingga berimbas pada perubahan lainnya.
5.Sejarah Ketatanegaraan : peristiwa terjadinya perubahan – perubahan ketatanegaraan dari waktu kewaktu yang mencapai perubahan ketatanegaraan keterbentuknya kini dan pengaruhnya keprubahan Negara dan masyarakat yang ada diwilayah hokum tempat terjadinya perubahan ketatanegaraan itu.
6.Sejarah social adalah peristiwa perubahan – perubahan social yang dialami suatu masyarakat. Contohnya perubahan dari budaya tradisional ke budaya colonial dan ke kebudaya merdeka.
Sejarah adalah ilmu yang mempelajari berbagai peristiwa yang sudah terjadi dimasa lalu yang menimbulkan perubahan besar di masyarakat.
Karena begitu banyak peristiwa sejarah yang terjadi maka agar lebih mudah difahami maka perstiwa sejarah dipilah – pilah keberbagai masalah sesuai masalahnya.
Jenis – Jenis sejarah ini diantaranya :
1.Sejarah local : sejarah local membahas peristiwa sejarah disuatu tempat ( daerah ) saja. Misalnya peristiwa pembantaian rakyat di Rawamerta oleh pasukan Belanda. Peristiwa ini hanya terjadi di Kabupaten Karawang dan dicatat didalam sejarah Kabupaten Karawang.
2.Sejarah Nasional : berbagai peristiwa sejarah yang terjadi diwilayah nasional suatu Negara. Contohnya peristiwa – peristiwa sejarah diberbagai daerah di Indonesia dari zaman proklamasi hingga sekarang.
3.Sejarah dunia : berbagai peristiwa sejarah dari berbagai belahan dunia yang berpengaruh pada perubahan dunia. Contoh peritiwa sejarah 18 september 2004 di AS, tetapi terjadi peristiwa lain pada tanggal yang sama dinegara lain.
Sejarah geografi adalah berbagai peristiwa sejarah yang berkaitan dengan perkembangan bumi. Contohnya sejarah terjadinya tsunami, sejarah gempa disuatu daerah.
4.Sejarah ekonomi : berbagai peristiwa sejarah yang berkaitan dengan peristiwa – peristiwa ekonomi yang menimbulkan perubahan – perubahan dibidang ekonomi sehingga berimbas pada perubahan lainnya.
5.Sejarah Ketatanegaraan : peristiwa terjadinya perubahan – perubahan ketatanegaraan dari waktu kewaktu yang mencapai perubahan ketatanegaraan keterbentuknya kini dan pengaruhnya keprubahan Negara dan masyarakat yang ada diwilayah hokum tempat terjadinya perubahan ketatanegaraan itu.
6.Sejarah social adalah peristiwa perubahan – perubahan social yang dialami suatu masyarakat. Contohnya perubahan dari budaya tradisional ke budaya colonial dan ke kebudaya merdeka.
Kamis, 11 Februari 2010
Berdasarkan arti katanya, kata “sejarah” berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun atau syajarah artinya pohon, keturunan, atau asal-usul kata ini kemudian diserap kedalam Bahasa Indonesia menjadi kata sejarah yang berate masa lampau. Kata sejarah dalam bahasa Indonesia sama pengertiannya dengan kata history dalam bahasa inggris artinya peristiwa masa lampau. Kata history sendiri berasal dari bahasa yunani kuno “istoria” yang berarti “belajar dengan cara bertanya-tanya”. Bagian terpenting dari kata istoria adalah belajar, ini berarti bahwa sejarah adalah ilmu pengetahuan yang memplajari peristiwa penting masa lalu. Sedangkan dalam bahasa jerman, sjarah berasal dari kata geschehen (geschicht) yang berarti sesuatu yang telah terjadi. Ahli sejarah Indonesia sendiri menrjemahkan sejarah sebagai :
1. Silsilah keluarga atau asal usul.
2. Peristiwa yang nyata pada masa lalu.
3. Riwayat.
Jadi, sejarah adalah suatu kegiatan atau tindakan manusia di masa lampau yang menimbulkan perubahan besar di masyarakat. Dan ilmu sejarah adalah ilmu yang mempelajari pristiwa penting pada masa lalu yang berhubungan dengan kehidupan manusia.
Sejarah sebagai Peristiwa
Sejarah sebagai suatu peristiwa artinya sejarah ditempatkan sebagai suatu fakta dari kejadian dan kenyataan yang benar-benar . Terjadi pada masa lampau.. Sejarah sebagai peristiwa berarti kita tempatkan peristiwa masa lalu tersebut sebagai suatu pakta yang benar-benar pernah terjadi pada masa lalu.sejarah sebagai peristiwa juga dapat kita jadikan sebagai dasar kita untuk mengakui dan merekonstruksi kembali kehidup manusia pada masa tersebut Peristiwa masa lalu memang sudah tidak bisa kita saksikan lagi secara langsung.
Sejarah sebagai Kisah
Sejarah sebagai kisah mempunyai arti bahwa kejadian masa lalu tersebut direkontruksi kembali melalui ingatan atau
penafsiran seseorang. Meskipun penafsiran seseorang tersebut berbeda-beda satu dengan yang lain. . sejarah sebagai kisah merupakan hasil cipta dan karya sejarawan setelah melalui proses penelitian sejarah yang didasarkan pada bukti-bukti yang ada, dapat dipertanggungjawabakan dan hasilnya mendekati kebenaran dan peristiwa masa lalu.. Sisa-sisa peninggalan masa lalu yang dibutuhkan dalam peyusunan sebuah kisah terkadang jumlahnya sangat terbatas dalam kondisi yang sangat rusak. Sisa peninggalan masa lalu yang berwujud benda atau artefak akan lebih sulit dijadikan sumber kisah dibandingkan yang berwujud prasasti (sumber tetulis). Jadi, dalam meyusun sebuah kisah sejarah, seorang sejarawan dituntut harus mengikuti metode analisis serta pendekatan-pendekatan tertentu sehingga hasil dari penelitian mereka benar-benar dipertanggungjawabkan.
2. Sejarah sebagai Ilmu
Dalam hal ini, sejarah sitempatkan sebagai pengetahuan tentang masa lampau yang disusun secara sistematis dan metode
pengkajian ilmiah untuk mendapatkan kebenaran mengenai peristiwa masa lampau. Kebenaran akan suatu peristiwa tersebut harus
dibutikan oleh suatu dokumen atau bukti sejarah yang telah diuji dengan sangat teleti dan cermat keasliannya atau keautentikan-
ya. Keaslian dari sumber sejarah memegang peranan sangat penting dalam sebuah peneletian sejarah, sebab kebenaran dari suatu
kisah sejarah ditentukan dari asli atau tidaknya sumber sejarah yang ditemukan.
Kebenaran dalam sejarah berarti sesuai dengan fakta-fakta yang ada pada zaman dahulu. Itulah sebabnya sejarah dimasukan
kedalam kategori sebuah ilmu, sebab sejarah memang memenuhi syarat-syarat keilmuan, antara lain:
a. Memiliki objek yang dijadikan permasalahan yaitu peristiwa masa lalu.
b. Melibatkan penggunaan metode-metode dalam melakukan analisis. Terutama yang menghubungkannya dengan bukti-bukti sejarah yang ada.
c. Disusun secara sistematis. Peyusunan kisah sejarah akan selalu mengingat pada suunan kronologis yang dimulai dari peristiwa paling awal.
d. Bersifat rasional. Peyusunan kisah sejarah akan selalu berpedoman pada penelitian sumber-sumber sejarah yang kemudian disusun secara rasional berdasarkan fakta yang ada. Sifat-sifat mitos, mistik, tahayul, dan hal-hal serupa yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dihindari dalam peyusunan sebuah kisah sejarah.
e. Bersifat objektif. Kebenaran dalam peyusunan kisah sejarah haruslah benar-benar sesuai dengan sumber yang ada tidak boleh dilebih-lebihkan termasuk menambah-namabahi kisah yang tidak benar maupun mengurangi bagian-bagian tertentu sehingga kisah sejarah menjadi membinggungkan.
2. Sejarah sebagai Seni
Sejarah sebagai seni dalam hal ini sejarah dihubungkan dengan menulis kisah sejarah. Menurut G.M. Travelyan menulis kisah sejarah bukanlah hal yang mudah sebab menulis kisah sejarah merupakan sebuah seni, yang didalamnya juga mengandung unsure filsafat, polemik, dan propaganda. Dalam penulisan sebuah kisah sejarah diperlukan daya imajinasi sehingga mampu menjadikan fakta-fakta sejarah yang ada menjadi lebih hidup, berarti, dan memiliki daya tarik tersendiri sehingga orang tertarik untuk membaca dan mempelajarinya. Oleh sebab itu, menurut Travelyan dalam menulis kisah sejarah diperlikan kemampuan dalam menggunakan bahasa yang indah, komunikatif, menarik, dan isinya mudah dipahami. Dengan kata lain, diperlukan seni dalam menuis kisah-kisah sejarah sehingga seorang sejarawanpun haruslah memilki rasa seni yang tinggi dalam menyampaikan kisah-kisah sejarahnya melalui tulisan.
1. Silsilah keluarga atau asal usul.
2. Peristiwa yang nyata pada masa lalu.
3. Riwayat.
Jadi, sejarah adalah suatu kegiatan atau tindakan manusia di masa lampau yang menimbulkan perubahan besar di masyarakat. Dan ilmu sejarah adalah ilmu yang mempelajari pristiwa penting pada masa lalu yang berhubungan dengan kehidupan manusia.
Sejarah sebagai Peristiwa
Sejarah sebagai suatu peristiwa artinya sejarah ditempatkan sebagai suatu fakta dari kejadian dan kenyataan yang benar-benar . Terjadi pada masa lampau.. Sejarah sebagai peristiwa berarti kita tempatkan peristiwa masa lalu tersebut sebagai suatu pakta yang benar-benar pernah terjadi pada masa lalu.sejarah sebagai peristiwa juga dapat kita jadikan sebagai dasar kita untuk mengakui dan merekonstruksi kembali kehidup manusia pada masa tersebut Peristiwa masa lalu memang sudah tidak bisa kita saksikan lagi secara langsung.
Sejarah sebagai Kisah
Sejarah sebagai kisah mempunyai arti bahwa kejadian masa lalu tersebut direkontruksi kembali melalui ingatan atau
penafsiran seseorang. Meskipun penafsiran seseorang tersebut berbeda-beda satu dengan yang lain. . sejarah sebagai kisah merupakan hasil cipta dan karya sejarawan setelah melalui proses penelitian sejarah yang didasarkan pada bukti-bukti yang ada, dapat dipertanggungjawabakan dan hasilnya mendekati kebenaran dan peristiwa masa lalu.. Sisa-sisa peninggalan masa lalu yang dibutuhkan dalam peyusunan sebuah kisah terkadang jumlahnya sangat terbatas dalam kondisi yang sangat rusak. Sisa peninggalan masa lalu yang berwujud benda atau artefak akan lebih sulit dijadikan sumber kisah dibandingkan yang berwujud prasasti (sumber tetulis). Jadi, dalam meyusun sebuah kisah sejarah, seorang sejarawan dituntut harus mengikuti metode analisis serta pendekatan-pendekatan tertentu sehingga hasil dari penelitian mereka benar-benar dipertanggungjawabkan.
2. Sejarah sebagai Ilmu
Dalam hal ini, sejarah sitempatkan sebagai pengetahuan tentang masa lampau yang disusun secara sistematis dan metode
pengkajian ilmiah untuk mendapatkan kebenaran mengenai peristiwa masa lampau. Kebenaran akan suatu peristiwa tersebut harus
dibutikan oleh suatu dokumen atau bukti sejarah yang telah diuji dengan sangat teleti dan cermat keasliannya atau keautentikan-
ya. Keaslian dari sumber sejarah memegang peranan sangat penting dalam sebuah peneletian sejarah, sebab kebenaran dari suatu
kisah sejarah ditentukan dari asli atau tidaknya sumber sejarah yang ditemukan.
Kebenaran dalam sejarah berarti sesuai dengan fakta-fakta yang ada pada zaman dahulu. Itulah sebabnya sejarah dimasukan
kedalam kategori sebuah ilmu, sebab sejarah memang memenuhi syarat-syarat keilmuan, antara lain:
a. Memiliki objek yang dijadikan permasalahan yaitu peristiwa masa lalu.
b. Melibatkan penggunaan metode-metode dalam melakukan analisis. Terutama yang menghubungkannya dengan bukti-bukti sejarah yang ada.
c. Disusun secara sistematis. Peyusunan kisah sejarah akan selalu mengingat pada suunan kronologis yang dimulai dari peristiwa paling awal.
d. Bersifat rasional. Peyusunan kisah sejarah akan selalu berpedoman pada penelitian sumber-sumber sejarah yang kemudian disusun secara rasional berdasarkan fakta yang ada. Sifat-sifat mitos, mistik, tahayul, dan hal-hal serupa yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dihindari dalam peyusunan sebuah kisah sejarah.
e. Bersifat objektif. Kebenaran dalam peyusunan kisah sejarah haruslah benar-benar sesuai dengan sumber yang ada tidak boleh dilebih-lebihkan termasuk menambah-namabahi kisah yang tidak benar maupun mengurangi bagian-bagian tertentu sehingga kisah sejarah menjadi membinggungkan.
2. Sejarah sebagai Seni
Sejarah sebagai seni dalam hal ini sejarah dihubungkan dengan menulis kisah sejarah. Menurut G.M. Travelyan menulis kisah sejarah bukanlah hal yang mudah sebab menulis kisah sejarah merupakan sebuah seni, yang didalamnya juga mengandung unsure filsafat, polemik, dan propaganda. Dalam penulisan sebuah kisah sejarah diperlukan daya imajinasi sehingga mampu menjadikan fakta-fakta sejarah yang ada menjadi lebih hidup, berarti, dan memiliki daya tarik tersendiri sehingga orang tertarik untuk membaca dan mempelajarinya. Oleh sebab itu, menurut Travelyan dalam menulis kisah sejarah diperlikan kemampuan dalam menggunakan bahasa yang indah, komunikatif, menarik, dan isinya mudah dipahami. Dengan kata lain, diperlukan seni dalam menuis kisah-kisah sejarah sehingga seorang sejarawanpun haruslah memilki rasa seni yang tinggi dalam menyampaikan kisah-kisah sejarahnya melalui tulisan.
Langganan:
Postingan (Atom)
Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock
Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock, tonton sebab , petisi ini berisi keinginan bangsa Indonesia untuk memiliki parlemen pemerintaha...
-
Learning Indonesian history for all people : Kerajaan Tarumanegara terletak di Desa Segaran Kecamatan Batujaya Kabupaten Karawang, Jawa ...
-
KerajaanMataram didirikan oleh Raja Sanna(710m)emudian diteruskan oleh Sanjaya (717 M)rajaan Tarumanegara. Raja Sanjaya yang berusia muda...
-
Learning history for all people A. Masa mesolithikum 1. Kjokkenmodinger Pad a mesolithikum manusiapurba sebagian elah mul...