Senin, 09 September 2019

Sejarah Kerajaan Mataram Hindu


KerajaanMataram didirikan oleh Raja Sanna(710m)emudian diteruskan oleh Sanjaya (717 M)rajaan Tarumanegara. Raja Sanjaya yang berusia muda meluaskan kerajaan Mataram kedaerah-daerah sekitarnya sehingga wilayah Mataram menjadi sangat besar meliputi jawa tengah, Yogyakarta dan Jawa barat.
Namun, kekuasaan penerus Sanjaya harus menghadapi oposisi yaitu dari keluarga Syailendra, yang secara historis memiliki kaitan dengan kerajaanSriwijaya.  Sementara, Sriwijaya sendiri memiliki hubungan kuat dengan kerajaan tarumanegara  seperti halnya Mataram yang ,memiliki hubungan dekat dengan Tarumanegara, bahkan bila dilihat dari Sejarah Tarumanegara, pendiri Sriwijaya maupun pembangun Mataram, Sanjaya, diikat oleh status mantu kerajaan Tarumanegara.
Merujuk ke prasasti Sojomerto, bahwa  ada pejabat tinggi kerajaan bernama Syailendra bernama Dapunta Syailendra, mengingatkan pada nama pendiri Sriwijaya, Dapunta Hyang Sri Jayanaga, yang merupakan suami dari Manasih, putri dari kerajaan Tarumanegara.
Keberadaan  Dapunta Syailendra menjadi sebuah pertanyaan penting.  Apakah dia Duta dari KerajaanSriwijaya atau Raja bawahan Mataram yang kemudian menjadi besar dan menjadi saingan politik Dinasti Sanjaya.  Tidak disebutkan adanya perang besar antara kedua Dinasti ini ditanah Mataram.  Namun, merujuk kepada fakta bahwa DinastiSanjaya menyingkir kearah Dieng, memperlihatkan kekuatan politik yang lemah dari Dinasti Sanjaya dan menguatnya kekuatan politik dan militer Dinasti Syailendra.  Kuatnya Dinasti Syailendra ini apakah mendapat dukungan politik dan militer dari Sriwijaya, masih menjadi tanda Tanya.
Tetapi, ketika Rakai Pikatan berkuasa dan dengan menggunakan strategi perkawinan politik dengan Pramodhawardani dari Keluarga Syailendra, ia berhasil memecah kekuatan Dinasti Syailendra.  Gabungan kekuatan keluarga besar kerajaan Sanjaya dan setengah dari keluarga Dinasti Syailendra telah membuat Rakai Pikatan  berhasil menyingkirkan calon raja potensial Dinasti Syailendra, Balaputradewa.  Sehingga, Balaputeradewa harus menyingkirkan ke Sriwijaya, kekeluarga ibunya yang juga adik dari Raja Sriwijaya.
Tersingkirnya Balaputra dewa dan hilangnya kekuasaan Dinasti Syailendra dari bumi Jawa  serta Balaputradewa menjadi Raja di Sriwijaya memunculkan permusuhan dengan kerajaan Sriwijaya sehingga Sriwijaya terus mengganggu keberadaan kekuasaan Dinasti Sanjaya di tanam Mataram.
Pemindahan pusat kekuasaan Mataram ke Jawa Timur bukan semata alasan ekonomis, tetapi, tampaknya oposisi dari keluarga Syailendra menguat lagi, apalagi ketika Sriwijaya menguat di Sumatera.
Permusuhan politik dan militer bertransformasi menjadi perang dagang di kepulauan Nusantara terjadi ketika Darmawangsa menjadi raja di Medang.  Dan dalam rangka menghancurkan perdagangan Sriwijaya, Darmawangsa mengirim pasukan ekspedisi untuk menguasai pusat-pusat perdagangan yang menjadi sumber ekonomi Sriwijaya, sehingga mengurangi kekuatan militer Sriwijaya.
Ekspedisi pasukan Medangkamulan terhadap daerah-daerah sumber ekonomi Sriwijaya membuat marah Sriwijaya dan karena itu mengirim pasukannya dengan bekerjasama dengan Raja kerajaan Wurawari  ( Tegal ) untuk menghancurkan Kerajaan Medangkamulan. Menyerang Darmawangsa di istananya hanya mungkin bisa dilakukan dengan kekuatan besar dan logistic yang besar.  Tetapi keberadaan keluarga dinasti Syailendra di tanah Mataram memungkinkan urusan logistic dan pasukan bisa dipenuhi.  
Penaklukan Medangkamulan oleh gabungan pasukan Sriwijaya, Wurawari dan dukungan keluarga Syailendra, membuat Sriwijaya menguasai perdagangan dilautan Nusantara.  

Tidak ada komentar:

Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock

Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock, tonton sebab , petisi ini berisi keinginan bangsa Indonesia untuk memiliki parlemen pemerintaha...