Tampilkan postingan dengan label Respon Internasional atas Kemerdekaan Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Respon Internasional atas Kemerdekaan Indonesia. Tampilkan semua postingan

Senin, 22 Juli 2019

Respon Internasional atas kemerdekaan Indonesia

Respon Internasional atas kemerdekaan Indonesia
Teknologi komunikasi ditahun 1945 masih sangat sederhana. Penyampaian berita masih menggunakan telegram dan jaringan telepon kabel. Tetapi tidak semua kota memiliki jaringan telepon kabel ini. Karena itu, informasi kemerdekaan Indonesia sangat susah didapat jangankan oleh orang luar negeri didalam negeri saja walau satu pulau masih sangat susah. Berita kemerdekaan Indonesia sampai keluar negeri khususnya Timur Tengah tak lepas dari jaringan komunikasi orang Arab. Di Jakarta, terdapat kantor berita Arabian Press Board (APB). Yang beroperasi sejak 2 September 1945. Penggagas APB adalah dua bersaudara orang Indonesia keturunan Arab, Mohammad Dzya Shahab dan Mohammad Asad Shahab. Mereka memandang pendirian kantor berita cukup penting bagi kemerdekaan Indonesia. Karena : 1. keadaan Indonesia setelah Proklamasi kemerdekaan harus disiarkan ke mancanegara. Dzya dan Asad menyasar negara-negara di Timur Tengah sebagai ruang penyebaran berita tentang Indonesia. 2. Mereka memiliki jaringan kuat di Timur Tengah. Mereka kenal dengan tokoh pers Arab dan pelajar Indonesia di sana. 3. Ikatan erat antara Indonesia dan Timur Tengah. Dua wilayah ini terikat oleh agama Islam dan jejaring pendidikan selama ratusan tahun. Tetapi pada kurun awal kemerdekaan Indonesia, banyak warga Timur Tengah belum tahu kelahiran negara merdeka baru bernama Indonesia. “APB menggalang semua surat kabar Arab untuk menyiarkan berita dengan judul ‘Rombongan Pengkhianat akan Mengunjungi Negara-Negara Arab’, ‘Propagandis Belanda’, dan ‘Pedagang Belanda’,” Pemimpin politik di Timur Tengah membaca berita-berita tersebut. Berkat informasi dari APB, sikap pemimpin politik di Timur Tengah tidak goyah terhadap kemerdekaan Indonesia. “Bagi orang-orang Mesir umumnya hanya tahu tentang bangsa-bangsa Timur Jauh, seperti India dan Cina. Sebagian kelompok intelektual mengetahui tentang jajahan Belanda, juga para mahasiswa Mesir yang kenal dengan orang Indonesia yang bersekolah di sana. Sedang para haji —yang karena pernah pergi ke Mekkah—menjadi tahu tentang Jawa,” catat A.R. Baswedan dalam “Catatan dan Kenangan”, termuat di Seratus Tahun Haji Agus Salim. Bukti dukungan Liga Arab pada negara mayoritas muslim terjajah tampak dalam kunjungan Abdul Mun’im, utusan Liga Arab, ke Yogyakarta pada awal 1947. Kedatangan Mun’im ke Yogyakarta beralas pada sidang keputusan Liga Arab di Kairo, Mesir, pada November 1946. Liga Arab menganjurkan anggotanya mengakui kedaulatan Republik Indonesia. Reaksi Belanda Belanda menyadari ikatan erat agama dan historis antara Indonesia dengan Timur Tengah. Mereka berusaha memblokade segala macam bentuk komunikasi dan kontak antara Indonesia dan Timur Tengah. Blokade ini membuat kabar tentang Indonesia menjadi simpang-siur di Timur Tengah Dampak penyebarluasan berita proklamasi ke dunia Arab 1. Di Mesir, sejak diketahui sebuah negeri Muslim bernama Indonesia memplokamirkan kemerdekaannya, Al-Ikhwan Al-Muslimun (IM), organisasi Islam yang dipimpin Syaikh Hasan Al-Banna, mendukung kemerdekaan Indonesia. 2. Media Mesir memberikan kesempatan luas kepada para mahasiswa Indonesia untuk menulis tentang kemerdekaan Indonesia di koran-koran lokal miliknya. 3. Digelarnya berbagai acara tabligh akbar dan demonstrasi untuk mendukung kemerdekaan Indonesia. 4. Mesir mengakui kemerdekaan Indonesia tanggal 22 maret 1946, Suriah mengakui kemerdekaan Republik Indonesia, Lebanon merupakan negara ketiga yang mengakui kedaulatan Indonesia pada tanggal 29 Juli 1947, Yaman 3 Mei 1948, Saudi Arabia 1 Mei 1950 5. Para pemuda dan pelajar Mesir, kepanduan Ikhwan, berkali-kali melakukan demo di Kedutaan Belanda di Kairo.. . 6. Dewan Liga Arab tanggal 18 November 1946 menganjurkan kepada semua negara anggota Liga Arab supaya mengakui Indonesia sebagai negara merdeka yang berdaulat. Alasan Liga Arab memberikan dukungan kepada Indonesia merdeka didasarkan pada ikatan keagamaan, persaudaraan serta kekeluargaan. 7. Di dunia barat, Majalah TIME pada 25 Januari 1946 dengan nada minornya menakut-nakuti Barat dengan kebangkitan Nasionalisme-Islam di Asia dan Dunia Arab. “Kebangkitan Islam di negeri Muslim terbesar di dunia seperti di Indonesia akan menginspirasikan negeri-negeri Islam lainnya untuk membebaskan diri dari Eropa.” 8. Bertindak sebagai utusan Indonesia pada Komisi Jasa Baik PBB yang merundingkan pengakuan PBB pada Desember 1949, Australia adalah salah satu Negara barat pertama yang mengakui Republik Indonesia.

Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock

Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock, tonton sebab , petisi ini berisi keinginan bangsa Indonesia untuk memiliki parlemen pemerintaha...