“Kita ini selalu saja mempersoalkan kesulitan (rintangan, satu
pintu yang menghalangi kita, dan tertutup). Padahal, ketika satu pintu
tertutup, ada banyak pintu-pintu lain yang masih terbuka. Ada banyak jalan yang
bisa kita tempuh.” Alexander graham bell
Bangsa Indonesia
menyatakan sebagai Negara merdeka pada tanggal 17 agustus 1945 melalui
proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Soekarno.
Namun, secara hokum internasional Indonesia dianggap bukan sebuah Negara
merdeka. Indonesia masih menjadi bagian
dari Kerajaan Belanda, yang posisinya di Asia Tenggara. Karena itu, Pemerintah colonial Belanda
mengirim Van Der Plass untuk menegakkan kembali penjajahan Belanda di tanah air
Indonesia. Karena itu, tujuan kedatangan
tentara Belanda yang tergabung dalam NICA adalah menjajah kembali 100 % wilayah Indonesia yang dulu
dikuasainya. Dalam forum-forum
internasional, pemerintah Belanda selalu menegaskan wilayah Indonesia adalah
bagian dari wilayah kerajaan Belanda.
Apa yang terjadi diwilayah Indonesia dianggap sebagai masalah dalam
negeri Belanda. Posisi Belanda yang
berada di pihak sekutu dalam perang Dunia ke 2, memberikan keuntungan kepada
Belanda, setidaknya banyak mendapatkan bantuan dari pihak sekutu, misalnya
bantuan pasukan Inggris untuk menyelundupkan tentara NICA, dan bila pasukan
NICA terlibat konflik dengan pasukan BKR atau Laskar, mereka akan meminta
bantuan pada pasukan Inggris.
Disisi
lain, banyaknya ideology yang berkembang dan banyak partai dan organisasi massa
yang sudah berdiri sejak tahun 1920an, memunculkan persaingan politik dan
konflik ideology yang bisa muncul kapanpun dan akan menjadi gangguan bagi Negara
yang sedang berjuang untuk merdeka dan membangun kesejahteraan bagi
rakyat. Persaingan mulai muncul ketika
pembentukan KNIP dan Kabinet pertama dibentuk.
Masalah Politik di awal
kemerdekaan :
1.
Belanda belum mengakui Indonesia merdeka
2.
Belum ada pengakuan terhadap kemerdekaan
Indonesia didunia internasional
3.
Belum memiliki Presiden dan Wakil Presiden atau
pemerintahan dengan jaringan birokrasinya hingga kemasyarakat desa.
Sikap Belanda
yang dating untuk menjajah kembali, belum adanya pengakuan sebagai Negara merdeka
dari Negara-negara yang ada, belum adanya pemerintahan yang definitive ,
kemiskinan yang sangat parah yang dialami rakyat Indonesia, menjadi masalah
yang harus diselesaikan oleh pemerintahan atau elit – elit politik Indonesia.
Karena itu, lembaga satu-satunya
yang dimiliki bangsa Indonesia dan mencerminkan kepemimpinan bangsa Indonesia,
PPKI ( Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia ) difungsikan untuk menata
kelembagaan pemerintahan Indonesia dan strategi politik yang dibangun dalam
rangka menghadapi upaya penjajahan yang dilakukan Belanda.
Penataan Politik yang dilakukan
pemerintah :
1.
Sidang PPKI tanggal 18 agustus 1945 Mengesahkan
dan menetapkan UUD 1945
2.
Sidang PPKI tanggal 18 agustus 1945 menetapkan
pengangkatan Ir Soekarno menjadi Presiden dan Mohammad Hatta menjadi wakil
Presiden
3.
Sidang PPKI tanggal 18 agustus 1945 membentuk
komite nasional
4.
Tanggal 19 agustus 1945, PPKI menetapkan dan
mengesahkan pembentukan kebinet dan
pembagian wilayah RI kedalam 8 propinsi
5.
Tanggal 23 Agustus 1945, Soekarno mengumumkan
dibentuknya Badan Keamanan Rakyat
6.
Tanggal 3 Nopember 1945, Wapres Mohammad Hatta
mengeluarkan maklumat pemerintah untuk dibentuknya partai partai politik
Masalah Ekonomi di awal
Kemerdekaan sangat parah, Pemerintah
Pendudukan Militer Jepang berusaha menguras semua kekayaan dan asset yang ada
dan dimiliki rakyat dan kekayaan alam Indonesia, bila diidentifikasi masalah
ekonomi yang dihadapi bangsa Indonesia adalah :
1.
Negara tidak memiliki uang
2.
Infrastruktur ekonomi hancur
3.
Blokade ekonomi oleh angkatan
laut Belanda
4.
Beredarnya uang Belanda, uang Jepang dan uang
NICA di masyarakat tanpa ada kontrol
5.
Penduduk sangat miskin
Pemerintah Indonesia yang baru
berdiri harus menghadapi dan memecahkan masalah ekonomi yang dihadapi rakyat
dan Negara Indonesia. Karena itu
dilakukan Penataan ekonomi dalam bentuk :
1.
Nasionalisasi de Javasche Bank
2.
Mencetak uang RI ( ORI )
3.
Mengumumkan tidak berlakunya mata uang Belanda, Uang Nica dan Uang Jepang
4.
Meminjam uang ke Rakyat sebesar 1 milyar dengan
tempo pembayaran 10 tahun
5.
Menyelundupkan barang untuk menembus blockade
ekonomi Belanda
6.
Merevitalisasi
pertanian dan perkebunan
Dengan segala cara pemerintah
Belanda memasukan pasukan militernya untuk menegakan pemerintahan colonial Belanda
pasca perang dunia ke 2. Pasukan NICA berusaha menduduki kantor-kantor
pemerintah yang dikuasai pasukan BKR dan Laskar. Pasukan NICA juga berusaha menguasai
kawasan-kawasan industry dan perkebunan serta pusat-pusat ekonomi dan
pemrintahan di berbagai daerah di Indonesia.
Kondisi inilah yang mengharuskan pemerintah Indonesia memberikan jawaban
dalam bentuk strategi militer dan
diplomasi .
Strategi pemerintah Indonesia menghadapi
tentara dan pemerintahan Belanda , adalah :
1.
Strategi Militer
Jendral Soedirman memerintahkan
semua kekuatan Ri baik TNI maupun lascar keluar dari Kota-kota dan membangun
basis pertahanan dipedesaan dan setiap malam melakukan serangan gerilya ke
markas dan pos-pos militer Belanda secara teratur. Strategi ini ditempuh karena Bangsa
Indonesia kekurangan persenjataan dan untuk menguras kekuatan
militer Belanda dalam jangka
panjang. Perang digunakan untuk memberi tekanan psikologis kepada penguasa
militer dan sipil Belanda dan menjadi
alat agar perjuangan diplomasi yang dilakukan pemerintah mencapai tujuan.
|
|
Arsitek perang Gerilya Modern Indonesia
|
2.
Menguasai daerah pedesaan, perkebunan untuk
mematikan ekonomi Belanda
3.
Menyelundupkan berbagai barang ke Singapore dan Malaysia untuk
dibelikan senjata dan obat-obatan
4.
Menasionalisasi de Javasche Bank untuk mematikan
sumber keuangan Belanda
5.
Strategi
Diplomasi
1.a. Mengadakan
Perjanjian Linggarjati
Belanda
ingin kembali menjajah 100 % wilayah Indonesia karena itu diperjuangkan melalui
pengerahan tentara dan berdiplomasi dan politik memecah belah bangsa Indonesia.
Sebaliknya,
bangsa Indonesia ingin merdeka 100 % dengan wilayah seperti yang pernah dijajah Belanda.
1.b.Mengadakan perjanjian Renville
Hasil
perundingan Linggarjati yang dipimpin Sutan Sjahrir dianggap sebagai kegagalan
karena hanya mendapatkan Sumatera, Jawa dan Madura. Karena itu, Amir Sjarifudin memimpin delegasi
Indonesia, tetapi dalam perundingan hasilnya wialayah RI hanya Jawa Tengah
bagian Selatan, Jawa Timur bagian Selatan dan DI Yogyakarta.
1.c. Mengadakan
Perjanjian Roem – Royen
Perundingan
ini untuk mencegah perang dan untuk mempertemukan pihak RI dengan pihak
Belanda. Pihak Indonesia diwakili
Muhammad Roem dan dari Belanda diwakili Van Royen
1.d.
Mengadakan perjanjian Konferensi Inter Indonesia
Indonesia
telah dipecah Belanda menjadi 7 negara bagian, tetapi, rakyat Indonesia
menginginkan NKRI sebagai satu-satunya Negara bagi rakyat Indonesia dari Sabang
sampai Merauke. Karena itu dalam
menghadapi Belanda dimeja perundingan semua elit dari 7 negara RIS harus satu
suara dan meraih pengakuan kemerdekaan dari Belanda.
1.e. Mengadakan
perjanjian KMB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar