Selasa, 03 November 2015

Poenale Sanctie di Tanah Perkebunan Sumatera Timur

Learning history for all people
POENALE SANCTIE DI TANAH PERKEBUNAN SUMATERA TIMUR
Para pengusaha perkebunan Belanda di Sumatera telah merasakan keuntungan luar biasa dan pesatnya bisnis perkebunan mereka.  Karena itu, watak kapitalis kolonialis ini ingin meningkatkan laba perkebunan lebih  besar lagi, untuk melunasi hutang bank atau membayar deviden saham para investor mereka, termasuk untuk meningkatkan kemakmuran mereka sendiri.
Konsesi lahan yang sangat luas tentu membutuhkan buruk yang banyak dan kerja keras yang luar biasa.  Namun, yang bekerja keras bukan para Tuan Perkebunan, tetapi, para tenaga kerja dari China, India dan Jawa.  Tenaga mereka diperas habis, sementara gaji mereka sangat kecil.  Malas mendapat tendangan dan pukulan setelah itu harus bekerja lebih keras lagi. Hak kemerdekaan mereka dirampas. Akibatnya timbul pemberontakan di Sunggal.
Namun, kemenangan pasukan Belanda, makin membuat para Tuan Tanah Perkebunan menjadi makin berkuasa, mereka makin ganas.  Bila sebelumnya masalah tenaga kerja diadili dipengadilan Sultan, setelah menang perang, mereka mengadili sendiri para kuli yang malas, melarikan diri atau melawan perintah.
Disisi lain, konflik para kuli dengan para tuan tanah perkebunan ini dijadikan alasan oleh pemerintah Kolonial Belanda unuk mengambil alih bukan saja system hokum dan pengadilan Sultan Deli ke Pengadilan Belanda, tetapi, pemerintah colonial Belanda memaksa para kuli perkebunan dan rakyat sumatera sebagai rakyat dari Pemerintah Kolonial Belanda dan harus diadili oleh Pengadilan Belanda.

Jumat, 30 Oktober 2015

Perkebunan Modal Asing di Sumatera

Learning Indonesian history
Pemerintah colonial Belanda sangat cerdas dalam melihat peluang menguntungkan dan potensi luar biasa tanah air Indonesia. Kebangkrutan VOC yang meninggalkan  hutang besar kepada pemerintah Kerajaan Belanda bisa dikurangi dengan Tanam Paksa yang tanpa susah payah mendapat penghasilan tambahan 1/5 dari hasil panen rakyat. 
Namun, hal itu belum cukup. Potensi alam Indonesia sebagai sumber kekayaan masih sangat luar biasa.  Masih banyak yang bisa dieksploitasi dan bila dikelola dengan baik akan menghasilkan keuntungan yang terus menerus mengalir ke kas pemerintah colonial Belanda dan penduduk colonial Belanda serta rakyat kerajaan Belanda di Eropa.  Karena itu, upaya meningkatkan pendapatan dan menambah sumber penghasilan harus dilakukan pemerintah Kolonial  Belanda  tanpa harus berperang sengit dengan rakyat Indonesia. <a href=http://www.Myhistoryofleadership.blogspot.com>pindah</a>.

Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock

Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock, tonton sebab , petisi ini berisi keinginan bangsa Indonesia untuk memiliki parlemen pemerintaha...