Learning history for all people
A. Masa
Paleolithikum
Manusia purba memiliki
jejak sejarah. Jejak sejarah mereka
berbentuk benda-benda hasil kebudayaan mereka.
Misalnya alat berburu yang mereka pakai, alat menangkap ikan, alat pertanian,
benda perhiasan, alat pertukangan, benda-benda yang menjadi alat dan tempat
pemujaan, bekas tempat tinggal, tulang-tulang manusia purba, tulang binatang
yang pernah makan.
Dari berbagai benda
peninggalan mereka dapat direkonstruksi pola kehidupan mereka,
kebiasaan-kebiasaan bahkan nilai dan norma yang mereka gunakan.
1.
Kebudayaan
Pacitan
Kebudayaan Pacitan
berbentuk alat-alat dari batu yang disebut kapak berimbas ( chopper) sering
disebut kapak gengam; juga ditemukan alat serpih ( flakes ) bentuknya kecil
tajam seperti pisau, digunakan untuk mengiris daging, menguliti binatang
buruan, memotong umbi-umbian,Kebudayaan Pacitan ditemukan dilapisan preistocen
tengah ( lapisan Trinil ) ; pendukung kebudayaan ini manusia purba jenis
Pithecantropus Erectus; Peneliti
kebudayaan Pacitan adalah Von Koenigswald pada tahun 1935.
Benda-benda seperti kapak
berimbas yang mereka tinggalkan banyak ditemukan di Gombong, Jampang kulon (
Sukabumi ) di Cabenge ( Sulawesi )digua-gua purba, dikedalaman tertentu dan
pengungkapannya membutuh bantuan ilmu-ilmu lain, seperti ilmu antropologi,
geologi, kimia dll
2.
Kebudayaan
Ngandong.
Kebudayaan Ngandong
berbentuk alat-alat dari tulang. Ditemukan alat-alat tulang yang runcing
seperti belati diambil dari tanduk kijang, kerbau dipakai sebagai mata tombak atau pisau,
digunakan untuk mengorek ubi. Duri ikan
pari juga digunakan sebagai ujung mata tombak dalam berburu binatang.
Dari direkonstruksi penemuan alat dari batu yang
telah runcing, tanduk kijang atau menjangan yang runcing menunjukkan bahwa pola
hidup manusia purba paling awal hidup berkelompok, mereka nomaden, pola hidup
manusia yang lelakinya berburu dan kaum wanitanya meramu.
Ditemukannya fosil-fosil
mereka yang banyak ditemukan diarea dekat sungai, Tinggal didekat sungai atau
danau, menunjukkan bahwa mereka berada didaerah yang subur dan banyak makanan,
daerah yang juga menjadi area binatang yang mereka buru mencari makanan.
Sehingga, mereka dengan mudah mencari binatang buruan.
Kebudayaan Ngandong
didukung oleh manusia purba jenis Homo Soloensis dan Homo Wajakensis, banyak
ditemukan didaerah Sidorejo, Ngawi Jawa Timur.
Diteliti oleh Von Koenigswald tahun 1941.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar