Rabu, 09 Desember 2015

Sejarah : Kerajaan Sunda

Learning history for all people
Sejarah : Kerajaan Sunda
Mundurnya kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat, disusul dengan berkembang pesatnya kerajaan Sriwijaya yang dipimpin Sang Hyang Jayanaga, menantu Raja Tarumanaegara, dan Kerajaan Mataram, dimana Sanjaya pernah menjadi menantu Sunda Sembada, yang keturunan Raja Tarumanegara, maka, di Jawa Barat muncul dua kerajaan besar, yaitu kerajaan Galuh di Kawali Ciamis dan Kerajaan Sunda Pakuan Pajajaran di daerah Bogor dari 47 kerajaan kecil yang dulunya dibawah kekuasaan Tarumanegara.
Kerajaan Galuh dan Kerajaan Pakuan Pajajaran bukan kerajaan yang agressif dalam meluaskan wilayah kerajaannya.  Alam parahyangan yang indah dan kaya dengan tanahnya yang subur membuat kehidupan didua kerajaan ini berjalan statis.
Keberadaan kerajaan sunda Pakuan Pajajaran mulai mengemuka ketika terjadi upaya agresif Kerajaan Majapahit untuk menguasai kerajaan Sunda Pakuan Pajajaran, tetapi dua kali serangan gagal membuat Kerajaaan Majapahit menggunakan strategi perkawinan politik untuk menguasai kerajaan Pakuan Pajajaran, tetapi, perang dilapangan bubat antara rombongan pengantin dari Pakuan Pajajaran yang dipimpin Raja Sri Baduga Maharaja dengan pasukan lengkap Majapahit yang dipimpin Gajah Mada berakhir dengan tragedy. 
Tragedi perang bubat yang memunculkan perpecahan dwi tunggal Hayam Wuruk – Gajah Mada menimbulkan kemunduran Kerajaan Majapahit yang sangat cepat dan sebaliknya di Jawa Barat, kerajaan-kerajaan yang ada tetap merdeka dan tak dikuasai Kerajaan Majapahit.
Di kerajaan Galuh, setelah tragedy perang bubat yang menjadi Raja adalah Rahyang Niskala Wastu Kencana yang dibantu oleh pamannya Hyang Bunisora.  Pemerintahannya focus meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pertanian dan perdagangan melalui sungai Cimanuk, Sungai Cisadane,  sungai Cikande dan Sungai Citarum.
Nama kerajaan Sunda muncul lagi karena masuknya islam ke tanah Jawa dengan pusatnya diDemak, yang dianggap mengancam keberadaan agama Hindu dan kekuasaan penguasa Hindu dikerajaan Sunda.  Ketakutan terhadap kekuasaan dan ajaran Islam ini membuat Raja Pakuan Pajajaran mengirim utusan ke Malaka untuk meminta bantuan Portugis pada tahun 1521. Permintaan bantuan ke bangsa Portugis yang menjadi musuh Islam dan musuh kerajaan-kerajaan Islam membuat marah keSultanan Demak, sehingga kesultanan Demak mengirimkan pasukan besar dan merebut pelabuhan besar kerajaan Pajajaran, Sunda Kelapa.  Disamping itu, Demak mendukung pendirian Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon serta pendirian pesantren untuk membuat Kerajaan Sunda Pajajaran terdesak kepedalaman.

Keberadaan Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon serta meluasnya pengaruh Islam ke pedalaman Jawa Barat membuat baik rakyat maupun para elitnya kerajaan Sunda Galuh dan Kerajaan SundaPakuan Pajajaran kehilangan wibawa, kehilangan pengaruh dan akhirnya memeluk agama Islam.  Seperti keturunan Raja Siliwangi, Lara santang dan Kian Santang yang menjadi murid dipesantren yang didirikan oleh Syech Quro.  Syech Quro adalah ulama Champa yang pernah diusir ketika mendakwahkan islam didaerah Karawangan oleh Raden Pemanah Rasa, keturunan Siliwangi.

Tidak ada komentar:

Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock

Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock, tonton sebab , petisi ini berisi keinginan bangsa Indonesia untuk memiliki parlemen pemerintaha...