Learning history for all people
Perjalanan hidup seorang bapak pembangunan, yaitu Jend. Besar TNI Purn.
Haji Muhammad Soeharto yaitu presiden ke-2 Republik Indonesia yang memiliki
masa jabatan terlama yaitu sekitar 32 tahun dari maret 1968 – mei 1998.
Beliau lahir di Kemusuk,
Yogyakarta, tanggal 8 juni 1921. Ayahnya bernama Kertosudiro dan sedang ibunya
bernama Sukirah. Bapaknya bekerja sebagai pembantu lurah dan petani.
Pada tahun 1947 Soeharto menikahi
Siti Hartinah atau Ibu Tien yang merupakan seorang anak keturunan Mangkunegara
pada tanggal 26 desember 1947 di di
solo, ketika usia soeharto 26 tahun dan Hartinah 24 tahun. Dari pernikahan itu
mereka di karunia enam orang anak yaitu, Siti Hardayanti Hastuti, Sigit
Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hardiati Herijadi, Hutomo Mandala
Putra, dan Siti Hutami Endang Adiningsih.
Awal yang panjang bermula Soeharto
berkecimpung di dunia militer, dan
bidang politik, di awali pada tahun 1941 tepatnya di sekolah Bintara,
Gombong Jawa Tengah, Sejak kecil ia
memang bercita-cita menjadi tentara, pada tahun 1945 setelah Indonesia merdeka,
soeharto kemudian resmi menjadi anggota TNI.
Setalah itu Soeharto menapaki
perjalanan yang dimulai menjadi pangkat
sersan tentara KNIL, kemudian komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat
mayor dan komandan batalyon berpangkat letnan kolonel, pada tahun 1949, beliau
berhasil memimpin pasukannya merebut kembali kota Yogyakarta dari tangan
penjajah belanda saat itu. Beliau juga menjadi panglima besar Sudirman, dan
panglima Mandala.
Pada tanggal
1 oktober 1965, terjadi G30S/PKI. Soeharto sebagai Pangkostrad mengambil alih
pimpinan Angkatan Darat, selain di kukuhkan sebagai pangad, Jend Soeharto di
tunjuk sebagai pangkopkamtib oleh presiden soekarno. Bulan maret 1966, Jend
Soeharto menerima Surat Perintah 11 Maret dari Presiden Soekarno, tugas nya
adalah mengembalikan keamanan dan ketertiban serta mengamankan ajaran-ajaran
pemimpin besar revolusi Bung Karno. Perintah ini keluar dengan cepat karna
untuk mengatur dan mengendalikan keadaan Negara yang kacau akibat dari kudeta
oleh PKI.
Setelah peristiwa G30S/PKI keadaan
politik semakin memburuk, kemudian pada bulan maret 1967 dalam sidang istimewa
MPRS yang kemudian menunjuk Soeharto menjadi Presiden Soekarno, dimana pengukuhan
di lakukan pada maret 1968. Pak harto memerintah lebih dari tiga dasa warsa
lewat enam kali pemilu, sampai ia mengundurkan diri, pada 21 mei 1998.
Namun, akhirnya dia harus
meletakkan jabatan secara tragis, bukan semata-mata karena desakan demonstrasi
mahasiswa pada 1998, melaikan lebih akibat penghianatan para pembantu dekatnya
yang sebelumnya ABS dan Ambisius tanpa fatsoen politik, dia di adili dengan
tuduhan korupsi dengan perkiraan korupsi sebanyak 15-35 miliar dolar AS selama
masa pemerintahannya, dan juga penyalahgunaan dana yayasan yang didirikannya,
beliau bersedia mempertanggung jawabkannya, tapi ia pun jatuh sakit yang
menyebabkan proses pengadilan di hentikan.
Dan juga pada masa itu masuk nya
masa reformasi bagi Indonesia, dengan besar nya demonstransi yang di lakukan
oleh mahasiswa serta rakyat yang tidak puas dengan kepemimpinannya serta makin
tak terkendalinya ekonomi serta stabilitas politik Indonesia maka disitu adalah
masa kelam bagi beliau, maka pada tanggal 21 Mei 1998 pukul 09.05 WIB pak harto
membacakan Pidato “Pernyataan Berhenti Sebagai Presiden RI” setelah runtuhnya
dukungan untuk dirinya.
Selama masa jabatannya, ia
menggerakkan pembangunan dengan strategi Trilogi Pembangunan (stabilitas,
pertumbuhan, dan pemerataan). Bahkan Soeharto sukses membawa nama Indonesia
sebagai pengimpor beras terbesar sedunia menadi swasembada sempat mendapatkan
penghargaan FAO atas keberhasilan menggapai swasembada pada 1985 dan
mendapatkan penghargaan khusus untuk soeharto yang berupa mendali emas pada
tanggal 21 juli 1986. Maka, dia mendapat penghargaan sebagai Bapak Pembanguna
Nasional. Dengan sistem Otoriter yang dianut oleh Soeharto pada masa
pemerintahannya membuat ia popular dengan sebutan “Bapak”. Bapak Soeharto ini
juga mendapatkan pengharaan UN Population Award yang mana penghargaan tersebut
adalah penghargaan tertinggi dari PBB pada bidang kependudukan karena Soeharto
berhasil menghasilkan program KB (Keluarga Berencana) penghargaan tersebut di
umumkan pada tanggal 8 juni 1989 oleh sekjen PBB, Javier de Cueller di New York.
Setelah
berakhirnya jabatan ke Presidenan Soeharto, Soeharto jatuh sakit selama 24 hari
lamanya di rawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) sejak 4 sampai 27
januari 2008 jakarta, ia meninggal di usia 87 tahun pada hari minggu, 27
januari 2008, pukul 13.10 WIB. Berita wafatnya soeharto pertama kali di
informasikan oleh Kapolsek Kebayoran Baru, Kompol. Wafatakibat kegagalan multi
organ. Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic.
Konstributor : Khansa
Mardhiyah Mustajabah Komara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar