Rabu, 14 Oktober 2015

Wawancara dengan M. Natsir

Learning history for all
M. Natsir adalah Perdana Mentri era Demokrasi liberal Parlementer 1950-1951 , berikut sambungan wawancara dengan beliau ...

Tanya : bagaimana pandangan Buya terhadap system partai tunggal yang diajukan Presiden Soekarno ?
Jawab : Partai tunggal waktu itu di Jakarta. Waktu itu kita masih di Jakarta.Waktu kita belum mengadakan KNIP. Itu waktu dia masih di sini. Dia mengajukan partai tunggal. Itu kita tolak.  Partai tunggal itu artinya fasisme.  Jadi nampaklah kita bayangkan bahwa kemauan dari Presiden Soekarno disaat-saat yang kritis keluar dia punya kemauan, kepribadian, pendapat atau political ideologinya disaat-saat kritis. Tapi kalau sudah selesai pidato-pidatonya baik-baik saja, sudah merangkul semua, jadi itulah kalau kritis dan sesudahnya, saudara tahu bahwa Soekarno mengadakan partai tunggal lagi waktu dia sudah berkuasa.  Jadi itulah yang kita alami yang kalau kritis Nampak kepribadiannya.
Tanya : Soal ketidakseimbangan didalam KNIP, antara kalangan Islam dengan kalangan sekuler ?
Jawab : Mula-mulanya KNIP itu tidak ada pilihan dan tentu partai mana itu, bukan partai itu sekian-sekian.  Karena pemimpin-pemimpin yang aktif dalam revolusi, yang secara ukhuwah, secara ikhlas saja, kita pokoknya menghadapi musuh.  Musuh itu kita hadapi dulu, itu kita atur belakangan, itu umum.  Orang Kristen ribut mengenai anggaran dasar kita, lantas pendapat tuan bagaimana ? ya kata yang lima itu dibuang saja, yang islam dalam piagam Jakarta.  Jadi waktu itu kita menghadapi perjuangan fisik serikat.  Begitu penuh dengan pikiran kita, kita begini saja, selamatkan kita dulu, capai kemerdekaan.Sudah itu, kita atur kedalam, jadi kita bicara banyak itu dululah. Kadang itu tepat, kadang itu tidak tepat. Ada yang tepat ada yang tidak tepat. Perkara mana itu ya biarkan saja, tapi ada yang lantaran kita tolak itu menjadi dasar perjuangan.<a href=http://www.Myhistoryofleadership.blogspot.com>pindah</a>.

Bersambung ….

Tidak ada komentar:

Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock

Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock, tonton sebab , petisi ini berisi keinginan bangsa Indonesia untuk memiliki parlemen pemerintaha...