Senin, 28 September 2015

Manusia pertama dalam sejarah

Learning history for senior high schools
Manusia -Pertama -dalam -Sejarah
Bila para antropologi belum dapat menentukan dengan pasti siapa manusia pertama didunia dalam sejarah peradaban manusia.  Maka , para sejarawan Islam, bersumber dari Al Qur’an dengan tegas menyatakan manusia pertama adalah Adam as dan Istrinya Siti Hawa.
Dasar pemikirannya bersumber dari surat Al Hijr ayat 28-29, yang terjemahannya berbunyi, “ (ingatlah), ketika RabbMu berfirman kepada para Malaikat,”sungguh, Aku akan menciptakan seoran manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka, apabila Aku telah menyempurnakan ( kejadian)nya, dan Aku telah meniupkan ruh-Ku kedalmnya. Maka tunduklah kalian kepadanya dengan bersujud.”
Menurut ahli Sejarah Islam, At Thabari  dan Ibnu Atsir, Adam as diturunkan Allah swt dipuncak everest, Himalaya, Negara Nepal, yang berketinggian 8.848 m dari permukaan laut.  Sementara, Siti Hawa diturunkan di Jeddah.  Adam as dan Siti Hawa saling mende kati terjadi didaerah yang dikenal sebagai Muzdalifah dan pertemuan terjadi dan saling mengenali di daerah Arafah. Berkumpul kembali didaerah zam’an. Dan beranak pinaklah keturunan Adam as. Periode kehidupan Adam as sekitar 5872 sm – 4942 sm.  Nama Adam as disebut sebanyak 25 kali dalam AlQur’an.
Dalam riwayat, Adam as yang diturunkan di pegunungan Tinggi Nepal, dekat India, diperintahkan beribadah di Baitullah. Rumah ibadah yang pertama yang dibangun untuk manusia beribadah. Dalam surat al Imran ayat 96 dikatakan “Sesungguhnya rumah (ibadah ) pertama yang dibangun untuk manusia , ialah ( Baitullah ) yang di Bekkah (Mekkah ) yang diberkahi dan menjadi petunjuk  bagi seluruh alam,”
Ali bin Abi Thalib berkata “ Allah swt memerintahkan para Malaikat untuk membangun Baitullah dibumi dan berthawaf disana.  Peristiwa tersebut terjadi sebelum Adam diturunkan dibumi.  Setelah turun, Adam as menyempurnakan bangunannya dan berthawaf disana, juga para Nabi setelahnya.  Kemudian pembangunnan Baitullah tersebut kembali disempurnakan oleh Nabi Ibrahim,”
Faktor yang memperkuat adalah konflik pertama antar manusia, yaitu dua putra Adam as, Qabil dan Habil yang didasari perebutan wanita dan persembahan. Qabil lahir kembar dengan kembarannya perempuan berparas cantik bernama Zara.  Habil memiliki kembaran bernama  Dhar. Habil dikawinkan dengan Zara dan Qabil dengan Dhar yang tidak cantik. Qabil menolak kawin dengan yang Dhar yang tidak cantik dan merasa berhak mengawini Zara yang cantik. Untuk bisa menikahi saudaranya, Zara, kedua anak Adam as berkompetisi dengan berkurban. Kurban yang diterima adalah yang disambar petir.  Qabil berkurban hasil panen.  Habik berkurban domba gemuk.  Domba Habil disambar petir, berarti Habil berhak menikahi Zara.  Qabil yang kalah tidak ingin Habil menikahi kembarannya yang cantik.  Iapun membunuh Habil  yang tidak melawan, disaat Adam as sedang mengunjungi Baitullah.
Sebelum ada Adam as dan keturunannya, bumi di huni Malaikat, Jin dan Syetan. Malaikat menjaga Baitullah.  Malaikat menjaga Adam as dari gangguan syetan. Baitullah menjadi pusat manusia dari berbagai penjuru dunia untuk beribadah kepada Allah swt.  Sebagaimana Adam as beribadah dibaitullah untuk beribadah kepada Allah swt.
Dakwah yang dijalankan Nabi Adam as diteruskan oleh keturunannya Nabi Syit , kemudian Nabi Idris hingga ke Nabi Nuh.  Tetapi , semua keturunan Adam as banyak yang ingkar, termasuk tak mau menuruti jalan lurus Allah yang ditunjuki nabi Nuh. Bahkan putra Nabi Nuh sendiri, Kanaan adalah penentang seruan Nabi Nuh as dan lebih setia kepada kepercayaan, tradisi, system nilai dan norma masyarakatnya .  Kerusakan Akhlak, mental dan kepribadian  yang dibentuk oleh system kepercayaan, tradisi dan system nilai warisan neneknya atau ideology nenek moyangnya, pada manusia zaman Nuh as, menyebabkan Allah swt murka ,Sehingga, diturunkanlah azab dalam bentuk  bencana banjir besar yang menyapu seluruh peradaban manusia.
Azab luar biasa yang menghancurkan peradaban manusia hanya menyisakan orang-orang beriman pengikut dan keturunan Nabi Nuh, yaitu Yafits yang menjadi bapak dari keturunan bangsa Yunani-Romawi-Turki-Rusia-China yang silsilahnya Shini bin Maghugh bin Yafits nin Nuh , Sam yang menjadi Bapak bagi keturunan Arab,  Ham yang menjadi Bapak keturunan Habsyi ( Afrika ).

Dalam konteks sejarah Indonesia, tanah Indonesia kedatangan bangsa Proto dan Deutro Melayu pada periode 2000-1500 sm.  Mereka berasal dari daerah Yunan, China.  Berarti mereka keturunan dari keluarga Shini bin Maghuh bin Yafits bin Nuh as.

Tidak ada komentar:

Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock

Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock, tonton sebab , petisi ini berisi keinginan bangsa Indonesia untuk memiliki parlemen pemerintaha...