Learning history for senior high schools
Pemerintahan Sultan Agung
Sultan Agung adalah raja Mataram Islam yang
paling berhasil dalam memimpin kerajaan Mataram. Banyak
kemajuan yang dicapai selama masa pemerintahannya , di bidang politik, ekonomi, sosial, dan
budaya, dengan jejak sejarah yang
sangat jelas.
Keberhasilan Sultan Agung dalam memimpin Mataram Islam adalah
:
a. Penyatuan kerajaan-kerajaan Islam yang ada di pulau Jawa
a. Penyatuan kerajaan-kerajaan Islam yang ada di pulau Jawa
Sultan Agung berhasil menyatukan
kerajaan-kerajaan Islam di Jawa. Usaha inidimulai dengan menguasai Gresik,
Jaratan, Pamekasan, Sumenep, Sampang,Pasuruhan, kemudian Surabaya. Salah satu
usahanya mempersatukan kerajaan Islam di Pulau Jawa ini ada yang dilakukan
dengan ikatan perkawinan. Sultan Agung mengambil menantu Bupati Surabaya
Pangeran Pekik dijodohkan dengan putrinya yaitu Ratu Wandansari, demikian juga
dengan Cirebon.
b.
Anti penjajah Belanda
Dibanding dengan pendahulunya , Sultan Agung adalah
raja yang sangat benci terhadap penjajah dan menentang ambisi politik Belanda
untuk menguasai pulau Jawa. Tidak saja,
karena Belanda saingan Mataram dalam
perdagangan, tetapi juga , karena cara
berdagang Belanda yang curang, tidak tahu etika, selalu ikut campur dalam
kehidupan politik local di kerajaan – kerajaan pribumi, juga karena memaksakan
system monopoli dan penjajahan terhadap kerajaan-kerajaan Pribumi.
Sikap
anti Belanda ini dibuktikan oleh Sultan Agung dengan dua kali mengirim pasukan besar
Mataram dan menyerang Belanda di Batavia, yaitu yang pertama tahun 1628 dan
yang kedua tahun 1629. Kedua penyerangan ini mengalami kegagalan.
Ada
beberapa penyebab kegagalan pasukan Kerajaan Mataram Islam , yaitu:
1. Jarak yang terlalu jauh berakibat mengurangi ketahanan
prajurit mataram. Mereka harus menempuh jalan kaki selama satu bulan dengan
medan yang sangat sulit.
2. Banyaknya orang pribumi yang menjadi tentara bayaran
VOC
3. Dibakarnya gudang-gudang makanan pasukan Mataram oleh
tentara bayaran VOC
4. Kekurangan
dukungan logistik menyebabkan pertahanan prajurit Mataram di Batavia menjadi
lemah.
5. Kalah dalam
sistem persenjataan dengan senjataa yang dimiliki kompeni Belanda yang serba
modern.
6. Banyak prajurit Mataram yang terjangkit penyakit dan
meninggal, sehingga semakin memperlemah kekuatan.
7. Portugis bersedia membantu Mataram dengan menyerang
Batavia lewat laut,sedangkan Mataram lewat darat. Ternyata Portugis
mengingkari. Akhirnya Mataram dalam menghadapai Belanda tanpa bantuan Portugis.
8. Kesalahan
politik Sultan Agung yang tidak mengadakan kerja sama dengan Banten dalam
menyerang Belanda. Waktu itu mereka saling bersaing.
9. Sistem koordinasi yang kurang kompak antara angkatan
laut dengan angkatan darat. Ternyata angkatan laut mengadakan penyerangan lebih
awal sehingga rencana penyerangan Mataram ini diketahui Belanda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar