Rabu, 04 Maret 2015

Golongan Pemuda Menjelang Proklamasi

Materi Pelajaran Sejarah SMA
Golongan pemuda menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia Politik pemerintah colonial Belanda berusaha menekan nasionalisme dan sikap patriotic bangsa Indonesia. Namun, makin ditekan Belanda makin berkembang semangat revolusioner dan berkembang ke berbagai pelosok Indonesia. Kekalahan Jepang dari sekutu menjadi momentum kuat kaum revolusioner Indonesia untuk segera memprokalamasikan kemerdekaan Indonesia. Menjelang kemerdekaan , di Jakarta terdapat beberapa kelompok revolusiner yang selama ini bergerak dibawah tanah, tetapi mereka bergerak disisi pemerintahan pendudukan Jepang. Mereka masuk keberbagai organ pemerintahan militer Jepang dan berusaha dengan cerdas memanfaatkan fasilitas yang disediakan Jepang tanpa Jepang tahu. Figur Seperti Sukarni yang bekerja sebagai pegawai di Kantor Sendenbu ( Barisan Propaganda ), juga Johan Syahruzah, mereka bekerja secara diam-diam untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Mereka menyebarkan brosur-brosur, tulisan-tulisan termasuk buku karya Tan Malaka, menuju Republik Indonesia. Mereka juga berusaha membentuk sel- sel revolusioner diorgan – organ pemerintahan pendudukan Jepang.




Kelompok Sukarni, masuk ke organ pemerintahan Jepang untuk mengumpulkan informasi kelemahan-kelemahan Jepang, kebohongan dan kecurangannya, termasuk penyebaran secara diam-diam berita-berita kekalahan Jepang, demikian juga kelompok Sutan Sjahrir. Disamping kelompok Sukarni, ada kelompok Sjahrir, juga ada kelompok pelajar Cikini, yang dipimpin Djohar Nur, Sayoko, Syarif Thaib, Khaerul Saleh, Darwis, E.A. Ratulangi, walau mereka pelajar mereka sangat revolusioner terbukti mereka berani demonstrasi dengan membawa poster berisi kalimat pernyataan “Negara kesatuan Republik Indonesia “pindah. Disamping kelompok diatas, terdapat kelompok Kaigun, yaitu mereka yang bekerja di dinas angkatan laut tentara pendudukan Jepang. Tokoh kelompok Kaigun ini diantaranya Mr. Subardjo, Wikana, E. Chaerudin, Joyopranoto. Mereka berupaya mengadu domba angkatan laut tentara pendudukan Jepang dengan tentara angkatan darat Jepang. Karena mereka tahu, dibalik angkatan darat ada kepentingan bisnis dari Mitsui, dan dibalik angkatan laut Jepang ada Mitsubishi dan Sumitomo corporation. Agitasi yang mereka lakukan cukup berhasil karena para pemimpin Kaigun berjanji untuk mendesak Panglima Besar Tentara Jepang di Jawa untuk segera memerdekakan Indonesia. Hasil kerja Kelompok Kaigun yang dianggap “ kemerdekaan hadiah Jepang “ sangat ditentang kelompok Sukarni dengan alasan bangsa Indonesia telah berjuang selama 40 tahun dengan banyak pengorbanan. Akan sia-sia atau tak bermakna bila kemerdekaannya hadiah dari Jepang. Bagi Sukarni dan kawan-kawan, kemerdekaan harus direbut, kalau perlu dengan perang gerilya. Kelompok Kaigun yang membaca arah politik Jepang, mengubah kebijakan dari menunggu Jepang menjadi kemerdekaan harus diambil alih dan dilakukan sendiri oleh orang Indonesia. Karena itu, ketika Soekarno-Hatta bimbang untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, kelompok Sukarni yang sangat mendesak supaya Soekarno – Hatta diajak rapat oleh mereka, atau Soekarno dibawa kerapat raksasa rakyat dan rakyat yang mendesak Soekarno – Hatta, atau Soekarno – Hatta dijauhkan dari Jakarta dan Jepang. Demikianlah 4 kelompok pemuda yang mengambil peran untuk terjadinya proklamasi kemerdekaan Indoneia.

Selasa, 03 Maret 2015

Politik Etis dan transformasi nasionalisme kedaerahan ke nasionalisme Indonesia

Materi Pelajaran Sejarah SMA Politik Etis merupakan program politik pemerintah kolonial Belanda untuk meredam pemberontakan sekaligus memakmurkan rakyat Indonesia dan memenuhi tenaga kerja baik dipemerintahan kolonial Belanda maupun diperusahaan-perusahaan partikelir milik orang Belanda. Melalui pendidikan bangsa Indonesia dicoba untuk dicetak menjadi manusia pekerja yang mengabdi pada kepentingan Belanda dan membantu mengembangkan pemerintahan kolonial Belanda yang lebih modern dengan memperkerjakan tenaga kerja Indonesia yang pintar tetapi bergaji murah. Sekolah HIS yang kelas tiga sudah harus pandai berbahasa Belanda menjadi tumpuan dasar pembentukan tenaga kerja yang dapat diajak berkomunikasi dan diarahkan oleh pejabat atau pengusaha Belanda. Kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Belanda sangat dibutuhkan untuk lancarnya intruksi sampai dan difahami dengan baik dan terwujud kedalam hasil kerja yang berkualitas. Apalagi, bila lulusan MULO dan AMS. Namun, diantara para pelajar pribumi, perjumpaan, pergaulan, dengan teman-teman mereka yang berbeda suku, yang selama ini tertutup komunikasinya, mereka sadar akan perlunya membangun silaturahim dan ide-ide untuk sebuah negara di wilayah jajahan Belanda, yang diperintah oleh suku-suku pribumi dalam satu negara yang mereka perjuangkan bersama. Ide negara kesatuan, yang mentransformasikan semangat kedaerahan mereka menjadi semangat nasionalisme Indonesia. Mereka tak mau terkotak-kotak kedalam nasionalisme kedaerahan yang terbukti mudah dikalahkan penjajah. Mereka ingin nasionalisme dengan satu negawa Indonesia yang luas dan bermacam suku, yang secara politik akan sangat sulit untuk dikalahkan penjajah. Kecerdasan para pelajar pribumi, dalam memahami berbagai faham pemikiran yang berkembang dinegara-negara barat, makin memperkuat perspektif berfikir ke Indonesia mereka dan nasib kolonilisme Belanda di Indonesia. Kondisi ini yang menambah semangat perjuangan mereka untuk memerdekaan Indonesia.

Senin, 02 Maret 2015

Akibat kolonialisme Belanda di Indonesia

Materi Pelajaran Sejarah SMA

1. Dibidang mental 
  1.  Menghancurkan mental bangsa Indonesia, sehingga menjadi bangsa yang rendah diri, suka mengabdi kebangsa asing dan menekan bangsa sendiri. 
  2.  Sikap mudah menerima budaya asing dan meninggalkan budaya masyarakatnya 


2. Dibidang politik 
  1.  Banyak kerajaan dikalahkan dan tak berkuasa lagi 
  2.  Raja dan kaum bangsawan kehilangan kekuasaan dan wibawa 
  3.  Raja dan kaum bangsawan menjadi antek asing melalui jabatannya dalam struktur kekuasaan kaum kolonial 
  4.  Belanda ikut campur dalam pemerintahan raja-raja pribumi 


3. Dibidang ekonomi 
 1. Hilangnya kemampuan berdagang berskala internasional 
 2. Hancurnya ekonomi pribumi 
 3. Sistem ekonomi ditentukan asing 
 4. Semua kekayaan bangsa dikuasai asing 
 5. Rakyat pribumi harus membayar pajak ke bangsa asing 

4. Dibidang sosial budaya 
 1. Makin banyak budaya lokal yang hilang 
 2. Makin banyak unsur budaya eropa yang diterima dan dianut bangsa indonesia 
3. Hancurnya nilai dan norma pribumi 
4. Rakyat Indonesia makin sekuler 


Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock

Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock, tonton sebab , petisi ini berisi keinginan bangsa Indonesia untuk memiliki parlemen pemerintaha...