Rabu, 25 Maret 2015

Kerajaan Goa Tallo

Learning history for senior high schools


Agama Islam menyebar luas dikepulauan Nusantara dan meninggalkan jejak tidak hanya dalam bentuk bangunan Mesjid dan perkampungan kaum muslimin, tetapi juga dalam bentuk kerajaan-kerajaan Islam ( Kesultanan ), demikian yang terjadi di Sulawesi, meninggalkan jejak sebuah Kerajaan Islam terkenal, Goa Tallo.
Kebedaan Kerajaan Goa Tallo ini bersumber  dari  berita  tertulis  Tome Pires dimana dia mendeskripsikan  keberadaan  kerajaan Goa Tallo.  Tome Pires selama perjalanannya ke wialayah Asia banyak bertemu dengan para pelaut nusantara dank arena itu ia banyak mengumpulkan informasi yang ditulis dalam deskripsi perjalanannya.

Dari catatan Tome Pires  , kerajaan Goa Tallo digambarkan sebagai negeri yang kaya akan beras putih dan juga bahan-bahan makanan lainnya, banyak daging dan juga banyak kapur barus hitam. Mereka memasok barang dagangan dari luar, antara lain jenis pakaian dari Cambay, Bengal, dan Keling. Penduduknya  menjalin hubungan dagang dengan  jaringan perdagangan dari Cina  dan berdagang barang-barang berupa keramik.  Adanya keramik yang diimpor  dapat dibuktikan dengan banyaknya temuan keramik dari masa Dinasti Sung dan Ming dari daerah Sulawesi Selatan.
Islamisasi Kerajaan Gowa Tallo,  dimulai sejak pertengahan abad ke-16 melalui perdagangan dengan negeri-negeri Melayu sampai kepulauan Malaka. Sejak kerajaan Gowa-Tallo resmi tahun 1605 M, Gowa meluaskan pengaruh politiknya agar kerajaan-kerajaan lainnya juga masuk Islam dan tunduk kepada kerajaan Gowa-Tallo antara lain Wajo tanggal 10 Mei 1610 dan Bone tanggal 23 November 1611 .

Prof. DR. Ahmad M. Swang, M.A ( 2005; 80 ) dan  H.J. de Graaf. pelaku islamisasi di Asia Tenggara melalui tiga metode yaitu: oleh para pedagang muslim dalam proses perdagangan yang damai, oleh para dai dan orang suci (wali) yang datang dari India atau Arab yang sengaja bertujuan mengislamkan orang-orang kafir dan meningkatkan pengetahuan mereka yang telah beriman, dan terakhir dengan kekerasan dan memaklumkan perang terhadap negara-negara penyembah berhala.

Pengislaman penduduk dan Raja Goa tallo diawali oleh para pedagang Melayu yang  mengundang tiga orang Muballigh dari Koto Tangah (Kota Tengah 2) Minangkabau agar datang di Makassar mengislamkan elit Kerajaan Gowa-Tallo. yaitu:

1.                  Abdul Makmur, Khatib Tunggal, yang lebih populer dengan nama Datuk ri Bandang.
2.                  Sulaiman, Khatib Sulung, yang lebih populer dengan nama Datuk Patimang.
3.                  Abdul Jawad, Khatib Bungsu, yang lebih dikenal dengan nama Datuk ri Tiro.
Ketiga ulama tersebut yang berasal dari Kota Tengah Minangkabau, menurut sumber yang ditulis oleh Sultan Aceh dan Sultan Johor untuk mengembangkan dan menyiarkan agama Islam di Sulawesi selatan.  

Pengislaman kerajaan Goa Tallo tidak lepas dari maraknya kristenisasi oleh Portugis  . Upaya pengislaman disamping dilakukan oleh ketiga Ulama dari Minangkabau juga dilakukan oleh penduduk Melayu yang telah menetap di Sulawesi , setelah jatuhnya Malaka ke tangan Portugis

Hubungan baik antara pendatang Melayu dengan penduduk setempat, menyebabkan mereka mendapatkan tempat istimewa di hati raja.  Raja Gowa berikutnya, yaitu Tonijallo (1565-1590) membangunkan tempat ibadah, sebuah masjid, di tempat pemukiman orang-orang Melayu, di Mangallekana.
Pemberian fasilitas masjid menandakan bahwa raja memberikan perhatian kepada para pedagang muslim. Di pihak lain, para pedagang muslim berusaha memelihara hubungan baik itu dengan kerajaan yang dapat dilihat dari kontribusi yang diberikan oleh para pedagang Melayu terhadap pembinaan kerajaan.

Masuknya VOC kekawasan Nusantara, apalagi setelah merebut kepulauan Maluku dari para pedagang Portuigis membuat VOC mengincar perdagangan di kerajaan Goa Tallo yang memang sangat ramai.

Namun, politik ekonomi yang serakah dari VOC membuat kerajaan Goa Tallo menolak upaya- upaya VOC, karena itu maka VOC menggunakan cara memerangi kerajaan Goa Tallo dengan bersekutu dengan kerajaan Bone yang sejak sebelum Islam tidak mau masuk Islam dan tidak mau dibawah kerajaan Goa Tallo. 

Kekurangan persenjataan modern, strategi perang yang masih kuno, pasukan yang tidak terlatih membuat pasukan dari kerajaan Goa Tallo tidak bisa membendung gempuran pasukan dan senjata  modern VOC.  Kerajaan Goa Tallopun akhirnya menyerah.

Minggu, 22 Maret 2015

Penjajahan Jepang di Indonesia

Learning history for senior high schools

Indonesia dalam penjajahan Jepang
Restorasi  yang dilakukan  Tenno Meiji , semangat bushido yang dialihkan kedalam ketekunan belajar, ketekunan mempelajari ilmu dan teknologi bangsa- bangsa Eropa telah mengubah Jepang menjadi bangsa modern, sehingga pada 1900 negara Jepang sejajar dengan kemajuan ekonomi, ilmu dan teknologi bangsa – bangsa Eropa.
Namun, Jepang menghadapi kendala,  pertama yaitu munculnya penolakan Negara – Negara barat terhadap imigran dari Jepang, kedua, harga produk – produk industry Jepang lebih mahal di banding harga buatan Negara – Negara Eropa, ketiga, produk Jepang dikenakan bea masuk yang tinggi, keempat, Jepang tak memiliki tanah jajahan , sehingga Jepang tidak memiliki sumber bahan baku dan pasar bagi industrinya .
Disisi lain, kehidupan politik domestic Jepang diwarnai dengan makin dominannya kaum militer dalam menentukan arah politik  dan kebijakan politik Jepang.  Dan kaum militer Jepang ini memiliki jiwa ekspansionis atau jiwa ultransionalis. Tidak takut dengan bangsa asing, siap bersaing dengan bangsa asing dan siap mengorbankan jiwa raga untuk Negara.

Karena itu, Jepang berusaha menjajah wilayah perbatasannya, Korea, namun, wilayah Korea dianggap wilayah kekuasaan bangsa China, karena itu China marah  dan mengirimkan tentaranya ke Korea, tetapi dalam perang tentara dinasti Manchu yang tidak terlatih dalam perang dengan persenjataan modern, mengalami kekalahan dan terpaksa menandatangi perjanjian Shimonosaki.

Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock

Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock, tonton sebab , petisi ini berisi keinginan bangsa Indonesia untuk memiliki parlemen pemerintaha...