Indonesian history for all people
Dalam sejarah Indonesia , pasca menyerahnya Jepang kepada pihak
sekutu, Belanda ingin menjajah kembali Indonesia, menjajah 100 % wilayah yang
pernah dikuasainya. Beberapa langkah
strategis dilakukan Belanda untuk
mencapai tujuan politiknya menggagalkan berdirinya Negara Republik
Indonesia yang dinyatakan pada tanggal 17 agustus 1945 dengan wilayah semua
kepulauan yang pernah dijajah Belanda sejak 1602 hingga terusir dari bumi
nusantara.
Strategi pemerintah colonial belanda
diantaranya :
1. Mengirim pasukan NICA melalui pasukan
AFNEI yang berasal dari Inggris yang ditugaskan sekutu untuk membebaskan kaum
interniran (tawanan Eropa) dan memulangkan tentara Jepang kenegaranya.
2. Mendirikan pemerintahan di Indonesia
dengan berupaya merekrut kaum feudal Indonesia yang telah sejak lama setia pada
pemerintahan colonial Belanda .
.. Membangun aliansi strategis dengan PKI untuk menyingkirkan kekuatan politik kaum muslim yang menjadi pilar utama Republic Indonesia yang mengusung Negara Kesatuan Republik Indonesia .
.. Membangun aliansi strategis dengan PKI untuk menyingkirkan kekuatan politik kaum muslim yang menjadi pilar utama Republic Indonesia yang mengusung Negara Kesatuan Republik Indonesia .
3. Merebut kantor – kantor pemerintahan,
pasar, pusat-pusat industry dan ekonomi , perkebunan, serta berbagai bangunan
strategis melalui pasukan NICA dengan para milisi pribumi serta milisi Poh An
Ti dari kalangan masyarakat China.
4. Mengendalikan keuangan diwilayah
Indonesia melalui Bank Sentralnya yaitu De Javasche Bank. Dengan pengaturan keuangan diharapkan para
pendukung Negara Republik Indonesia mengalami kesulitan ekonomi.
5. Menghancurkan kekuatan militer rakyat
yaitu lascar-laskar yang dibentuk oleh partai-partai politik dan pasukan resmi
pemerintah Indonesia yaitu TKR yang kemudian berganti nama menjadi TRI.
6. Melakukan diplomasi diberbagai forum
internasional dengan prinsip wilayah Indonesia adalah wilayah Belanda yang ada
di Timur jauh, masalah Indonesia adalah
masalah dalam negeri Belanda. Diplomasi
ini dilakukan untuk membendung gencarnya diplomasi Indonesia dinegara-negara
Arab Islam dan Negara-negara Asia Selatan.
7. Menggunakan kekuatan diplomasi dan
kekuatan militernya yang modern untuk menghabisi eksistensi perlawanan
pemerintah dan rakyat Indonesia
. Menghapuskan pemerintahan Republik Indonesia dari wilayah nusantara yaitu operasi militer dan melalui jalur diplomasi pembentukan Uni Indonesia Belanda, Republik Indonesia Serikat dengan Ratu Belanda sebagai kepala Negaranya. Menangkap dan memenjarakan para tokoh kemerdekaan Indonesia.
. Menghapuskan pemerintahan Republik Indonesia dari wilayah nusantara yaitu operasi militer dan melalui jalur diplomasi pembentukan Uni Indonesia Belanda, Republik Indonesia Serikat dengan Ratu Belanda sebagai kepala Negaranya. Menangkap dan memenjarakan para tokoh kemerdekaan Indonesia.
8. Memecah belah bangsa Indonesia dengan
membentuk Negara-negara boneka diberbagai wilayah Indonesia seperti pembentukan
Negara boneka Negara Sumatera, Negara Sumatera Timur, Negara Borneo, Negara
Pasundan , Negara Jawa Tengah, Negara Jawa Timur dan Negara Indonesia Timur,
dibarengi dengan pembentukan tentara milisi pribumi yang dibayar oleh
pemerintah colonial Belanda. Di area
perkebunan membentuk pasukan Poh an ti, yaitu milisi yang terdiri dari
orang-orang tionghoa.
9. Mendorong PKI melakukan kekacauan dan
pemberontakan didalam wilayah Republik Indonesia dan memberi perlindungan
politik terhadap para tokohnya .
Sehingga terjadilah Pemberontakan PKI di Madiun pada bulan September 1948, disaat
semua kekuatan Republik Indonesia ditempatkan digaris batas Van Mook untuk
menghadang agresi militer Belanda.
Dengan strategi Belanda yang demikian maka bangsa Indonesia menempuh
perlawanan dengan cara 1. Menyiapkan pemerintahan yang kuat. Ini dilakukan Pemerintahan Negara Republik Indonesia
dibentuk melalui Sidang-sidang PPKI tanggal 18, 19 ,22 agustus 1945, seperti pengangkatan Ir
Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia dan Mohammad Hatta sebagai wakil
Presiden, mengesahkan UUD 145 sebagai konstitusi Negara Repblik Indonesia, KNIP
sebagai parlemen darurat yang membantu tugas Presiden dan wakil Presiden
merupakan upaya pembentukan pemerintahan Negara Republik Indonesia.
2. Pembentukan BKR dan lascar-laskar
rakyat yang umumnya eks pasukan Peta, Heiho, Giyugun, Seinendan merupakan bentuk pelembagaan militer kekuatan
rakyat dan pemerintah Indonesia yang sudah dipersiapan yang sejak zaman
Jepang oleh para ulama dan tokoh
pergerakan nasional.
BKR berperan dalam pendudukan
berbagai kantor pemerintahan , pusat-pusat industry, perkebunan, dan tempat –
tempat strategis, dan mendorong pemerintahan Republik Indonesia mengakar sampai
kedaerah-daerah pedesaan
3. Menghalangi pembentukan pemerintahan colonial Belanda.
3. Menghalangi pembentukan pemerintahan colonial Belanda.
Ketika kekuatan militer pemerintah
colonial Belanda makin kuat dan tak terbendung, maka perang gerilya menjadi
opsi yang dipilih karena paling efektif dan membuat perang jangka panjang yang
membuat energy Belanda terkuras.
Strategi perang gerilya ini dirancang Jendral Sudirman sesuai
perimbangan kekuatan dan memecah kekuatan pemerintah colonial Belanda dan
membuat Belanda sulit mengetahui kekuatan militer bangsa Indonesia.
4. Pemerintah Republik
Indonesia mengerahkan para diplomat Indonesia, masyarakat-masyarakat Indonesia,
khususnya para pelajar dan mahasiswa Islam didaerah Timur Tengah atau yang
berada diluar negeri untuk membangun komunikasi politik dengan para elit local
di negara tempat mereka tinggal untuk
meminta dukungan politik bagi perjuangan politik bangsa Indonesia dalam
mempertahankan kemerdekaan dan meminta Negara-negara tersebut untuk mengakui
kemerdekaan Indonesia.
Strategi pemerintah dan rakyat
Indonesia ( terutama di Timur Tengah ) untuk memecah dan memblokade klaim
pemerintah colonial Belanda bahwa masalah Indonesia adalah masalah dalam negeri
Belanda , tetapi, masalah Indonesia adalah masalah bangsa yang sedang berjuang
meraih kemerdekaannya dari penjajahan dan penindasan pemerintah colonial
Belanda.
Diplomasi cerdas dari Sutan Sjahrir,
Mohammad Hatta, Muhammad Roem memperkuat kekuatan politik Indonesia diberbagai
forum diplomasi Internasional dan membuat Belanda terdesak untuk mau tak mau
mengakui eksistensi kemerdekaan Negara dan Bangsa Indonesia pada tanggal 27
Desember 1949. Demikian secuil sejarah Indonesia.
Sumber Pustaka :
1.
Deliar
Noer. Partai Islam dipentas Nasional 1945-1965. Jakarta: Grafiti Pers,
1987
2.
Ahmad
Mansyur Suryanegara. Api Sejarah 2. Bandung: Salamadani Pustaka Semesta, 2010.
3.
Wilopo,
S.H. Zaman Pemerintahan Partai – Partai dan kelemahan-kelemahannya.
Jakarta : yayasan Idayu, 1978
Tidak ada komentar:
Posting Komentar