Learning Indonesian history for all people
Tidak ada kekuatan besar di Indonesia yang mampu
mengalahkan peran ulama dalam membangun Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Hanya para ulama yang sejak
awal Islam masuk ke Indonesia yang membangun kekuatan politik yang menyatukan
semua kekuatan politik local dari berbagai kepulauan Indonesia yang dalam
perkembangan sejarahnya menjadi kekuatan pendiri dan pelindung Republik Indonesia.
Para ulama di berbagai tempat di Nusantara
menjadi kekuatan penopang kekuatan politik para raja local. Berdirinya kerajaan
Samudra Pasai, Perlak, Aceh, Demak, Banten dan Cirebon yang didukung Sunan
Gunung Jati, Pajang, Mataram, Goa Tallo, Banjar, Ternate dan Tidore tak lepas
dari peran ulama.
Diawal pendirian, para Ulama dengan para
santrinya berada digaris depan dalam membangun kekuasaan politik para raja local. Ketika kekuasaan telah kokoh, para ulama kembali ke Pesantren
dan Mesjid mereka untuk membangun kekuatan rohani, fisik, dan ilmu ummat yang
dibimbingnya, seraya menyiapkan generasi muda Islam yang lebih kuat, lebih
cerdas dan lebih rahmatan alamin.
Ketika kerajaan mengalami keruntuhan para ulama
tetap membangun pondasi iman, ilmu , kepemimpinan, kesholehan para santri dan
ummat. Raja dan kerajaan oleh runtuh,
tetapi ummat tetap bertahan dan dipersiapkan untuk menghadapi
perubahan-perubahan kedepan.