Learning Indonesian history for all people
Jatuhnya Kabinet Natsir karena mosi tidak percaya dari PNI mendorong partai-partai membentuk kabinet baru, melalui lobi - lobi antar partai politik maka dibentuklah KabinetSukiman – Soewirjo . Kabinet ini didukung partai PNI, Masyumi, PIR, Partai Katolik, Parkindo,
Parindra, Partai Buruh, Fraksi democrat.
Kabinet Sukiman, mewarisi banyak masyalah bangsa yang belum terselesaikan oleh kabinet-kabinet sebelumnya, termasuk kabinet M Natsir. Dari banyak masalah yang
dihadapi Kabinet Soekiman Wirjosandjojo diantaranya :
1. Irian barat belum kembali ke NKRI, walau Belanda menjanjikan setahun setelah penandatangan KMB
2. Kekuatan ekonomi RI lemah, tidaknya banyak industri membuat Indonesia hanya mengandalkan ekspor barang mental dan harus bersaing dengan negara lain penghasil produk yang sama
3. Angkatan bersenjata RI lemah karena kekurangan senjata dan pelatihan
4. Rakyat hidup dalam kebodohan dan
kemiskinan
5. Persatuan bangsa belum kuat, masihnya adanya konflik sosial antar kelas didalam masyarakat
6. Masalah
pembubaran Uni Indonesia Belanda
Kepentingan antar partai sangat besar, semua ingin berkuasa dan mengambil keuntungan. Untuk berkuasa mereka harus menata sistem politik baru yang menguntungkan kepentingan partainya. Karena itu sikap oposisi sering menguat, oleh sayap opisisi dari partainya sendiri
KabinetSoekiman jatuh karena mosi tidak percaya yang diajukan oleh Soenarjo ( PNI )
dan didukung Muhammad Natsir , pimpinan partai Masyumi. Penyebabnya :
1. Mentri Dalam negeri, Iskak membekukan
anggota-anggota DPRD yang diangkat atas dasar PP No 39 tahun 1950, Zaman
Natsir.
2. Mengangkat
orang-orang PNI menjadi Gubernur di Jawa Barat dan Sulawesi
3. Mentri
Kehakiman, Muhammad Yamin membebaskan 950 tahanan SOB
4. Menlu
Ahmad Soebardjo menandatangani bantuan dari Amerika Serikat yang didasarkan
syarat-syarat Mutual security Act, dengan Dubes Amerika.
Penentang cabinet Sukiman adalah Mr Soenarjo dari
PNI, M. Natsir dari Masyumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar