Learning Indonesian history for all people
Pemerintah rezim Soeharto dengan
mesin politiknya partai Golkar
mendominasi pemerintahan dan berbagai kebijakan pemerintahan. Namun, pergantian banyak figure di
pemerintahan Orde Baru dan anggaran
pembangunan yang besar telah menyebabkan berkembangnya Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme di berbagai instansi pemerintahan, sehingga menurunkan kepercayaan dan meluaskan ketidakpercayaan
terhadap pemerintahan orde baru.
Penyebab Runtuhnya Orde Baru
:
1.
Pemerintahan
Soeharto bersifat otoriter dan sentralistik
2.
Mengenyampingkan HAM
3.
Dominasi militer dalam urusan politik sangat
kuat
4.
Berkembangnya praktek KKN
5.
Ekonomi cenderung kearah system ekonomi
kapitalis
6.
Kebebasan Pers dibatasi
7.
Tidak mengenal system politik oposisi
8.
Lemahnya leadership dibanyak instansi
pemerintahan akibat praktek nepotisme
9.
Tidak meratanya hasil-hasil pembangunan
menyebabkan terjadinya kecemburuan sosial
1 Dianutnya
sistim devisa yang terlalu bebas tanpa adanya pengawasan yang memadai,
memungkinkan arus modal dan valas dapat mengalir keluar-masuk secara bebas
berapa pun jumlahnya. . Masyarakat bebas membuka rekening,valas di dalam negeri
atau di luar negeri. Valas bebas diperdagangkan di dalam negeri, sementara
rupiah juga bebas diperdagangkan di pusat-pusat keuangan di luar negeri.
11. Produk
dalam negeri yang makin lama makin kalah bersaing dengan produk impor.
12. Pembangunan
industry dengan berbasis bahan baku impor
13. Nilai
Rupiah yang overvalued berarti juga
proteksi industri yang negatif. Akibatnya harga barang impor menjadi relatif
murah dan produk dalam negeri relatif mahal, sehingga masyarakat memilih barang
impor yang kualitasnya lebih baik. Akibatnya produksi dalam negeri tidak
berkembang, ekspor menjadi kurang kompetitif dan impor meningkat. Nilai rupiah
yang sangat overvalued ini sangat rentan
terhadap serangan dan permainan spekulan, karena tidak mencerminkan nilai tukar
yang nyata.
14. Utang
luar negeri swasta jangka pendek dan menengah sehingga nilai tukar rupiah
mendapat tekanan yang berat karena tidak tersedia cukup devisa untuk membayar
utang yang jatuh tempo beserta bunganya .
15. Sistim
perbankan nasional yang lemah. Akumulasi utang swasta luar negeri yang sejak
awal tahun 1990-an telah mencapai jumlah yang sangat besar, bahkan sudah jauh
melampaui utang resmi pemerintah yang beberapa tahun terakhir malah sedikit
berkurang ( Pada awal Mei 1998 besarnya utang luar negeri swasta dari 1.800
perusahaan diperkirakan berkisar antara US$ 63 hingga US$ 64 milyar, sementara
utang pemerintah US$ 53,5 milyar.
16. Pinjaman-pinjaman
luar negeri dalam jumlah relatif besar yang dilakukan oleh sistim perbankan
sebagian disalurkan ke sektor investasi yang tidak menghasilkan devisa .
PemerintahanOrde baru yang cenderung membangun kediktatoran melalui asas tunggal pancasila dengan dominasi partai
golkar dan tak mengenal oposisi , memunculkan kekuatan oposisi politik. Tantangan terhadap rezim orde baru dating
dari akademisi, seperti Amin Rais dan Sri Bintang Pamungkas. Dari partai politik dating dari PDIP pimpinan
Megawati. Suara-suara reformasi menghendaki
perubahan rezim pemerintahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar