Kamis, 12 November 2015

Kabinet Era Demokrasi Parlemen dengan UUD 1945

Learning history for all people
Kabinet Era Demokrasi Parlemen dengan UUD 1945

1.       Kabinet Sjahrir ( Nopember 1945 – 1946 )
Terjadi revolusi fisik mempertahankan kemerdekaan
2.       Kabinet Sjahrir II (1946 – 1947 )
Diadakan perjanjian Linggarjati 25 Maret 1947 yang isinya pengakuan wilayah RI terdiri dari Sumatera, Jawa dan Madura.  Pembentukan Negara Indonesia nseroikat dan pembentukan Uni Indonesia – Belanda.
3.       Kabinet Amir Sjarifudin ( 1947 – 1948 )
Tanggal 21 Juli 1947 terjadi agresi militer Belanda ke I,  Belanda menguasai Jakarta, Jawa Barat dan bagian utara Jawa Timur dan mengepung wilayah Indonesia dengan kekuatan militernya dibantu para milisi pribumi bayaran.  Kekuatan militer Belanda yang kuat dihadapi para pejuang Indonesia dengan strategi perang gerilya.  Sehingga, bila sianghari Belanda berkuasa maka pada malam hari para pejuang RI balik menyerang semua kedudukan atau markas-markas  Belanda. Kondisi yang stagnan bagi kedua belah pihak dan kekerasan yang terus terjadi membuat kedua belah pihak didesak untuk berunding, maka tanggal 17 Januari 1948 terjadi perjanjian Renville yang Isinya :
1.       Pembentukan RIS
2.       RI bagian dari RIS
3.       Pembentukan Uni Indonesia Belanda
4.       Kabinet Mohammad Hatta 1948 – 1949
Tanggal 19 Desember 1948, terjadi agresi militer ke 2.  Belanda melakukan agresi militer ke 2 ini karena berambisi ingin menguasai kembali Indonesia 100 % seperti sebelum dikalahkan oleh Jepang, Belanda ingin NKRI hancur.  Karena, hasil perjanjian Renville telah membuat wilayah Negara RI hanya Jawa tengah bagian selatan, Jawa Timur bagian Selatan dan daerah Yogyakarta.
Ketika  agresi militer Belanda dilakukan, kota Yogyakarta berhasil diduduki pasukan Belanda  dengan mudah.  Pasukan RI masuk kepedalaman kedaerah pedesaan untuk menyusun perang gerilya yang langsung dipimpin Jendral Sudirman yang masih sakit paru-paru.  Sementara, para elit RI bertahan dikota Jogjakarta dan ditangkap Belanda, termasuk Presiden dan Wakil Presiden, Soekarno - Hatta .  Hanya mentri IJ Kasimo yang tidak ditangkap karena ia ada didaerah pedesaan dan Mr. Safrudin Prawiranegara yang sedang ada di Sumatera.
Mr. Safrudin Prawiranegara  yang sedang berkunjung di Sumatera dan Gubernur Sumatera Teuku Muhammad melihat berita bahwa para pimpinan Negara RI ditawan Belanda, maka mereka mengambil inisiatif mendirikan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia dan menetapkan ibukotanya Bukit Tinggi, PDRI dibentuk untuk melawan kampanye Belanda bahwa RI sudah tidak ada.  Dan Mr. Sjafrudin Prawiranegara ditetapkan menjadi pejabat Presiden hingga Presiden Soekarno dilepaskan dari penjara Belanda. 
Dipulau Jawa, ketika semua pasukan RI menghadapi agresi militer Belanda, PKI yang kecewa setelah kadernya, Mr. Amir Sjarifudin tersingkir dari kekuasaan, mendirikan Front Demokrasi Rakyat dan melakukan pemberontakan dengan mendirikan Negara Sovyet Indonesia di Madiun.   Adanya PDRI yang mengerahkan para diplomat Indonesia diluar negeri, perebutan kota Jogyakarta yang diarsiteki Jendral Sudirman, berhasil merebut kota Yogyakarta selama 6 jam, hal ini menyebabkan PBB mendeak agar RI dan Belanda berunding,  maka diadakan perundingan Roem  - Royen, hasilnya :
a.       RI – Belanda melakukan Gencatan senjata
b.      Bekerjasama untuk perdamaian, ketertiban, dan keamanan
c.       Ikut serta ke KMB

Untuk membangun NKRI setelah dihancurkan Belanda dengan  agresi militer 1 dan II, pembentukan 6 negara boneka dan pembentukan RIS, serta wilayah Indonesia yang terus diperkecil dan dihancurkan keberadaannya, maka dilakukan tiga strategi :
1.       Mengerahkan rakyat untuk mendemo pendirian Negara  - Negara boneka buatan Belanda
2.       Mengadakan  Konferensi Inter Indonesia yang melibatkan 6 negara boneka buatan Belanda
3.       Menyiapkan UU peralihan dari RIS ke NKRI dan UUD baru yang mengakomodasi aspirasi politik para elit Negara boneka Belanda.
Untuk menghadapi KMB, pemerintah RI melobi para pimpinan Negara boneka Belanda untuk berunding didalam Konferensi Inter Indonesia di Maros, Sulawesi Selatan, dengan tujuan :
a.       Kembali ke NKRI,

b.      Satu suara menghadapi Belanda dalam KMB

Tidak ada komentar:

Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock

Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock, tonton sebab , petisi ini berisi keinginan bangsa Indonesia untuk memiliki parlemen pemerintaha...