Learning Indonesian history for all people
Nenek moyang bangsa Indonesia telah memulai peradabannya sejak zaman purba. Mereka memiliki pengalaman menghadapi berbagai tantangan alam dan tantangan masalah-masalah social baik didalam kelompoknya maupun dengan diluar kelompoknya.
Hingga berakhirnya masa pra aksara ( sebelum masuknya agama Hindu Budha masuk ) bangsa Indonesia telah memiliki keahlian, yaitu :
1. Berlayar dengan perahu bercadik dalam menyeberangi lautan. Perahu diberi tambahan kiri dan kanan dengan bamboo atau kayu yang kuat dengan fungsi memecahkan ombak sekaligus menjadi alat keamanan bila terjadi kecelakaan.
2. Bersawah. Dalam memproduksi makanan dari padi, manusia Indonesia telah mengenal pengelolaan tanam padi dengan bersawah.
3. Mengenal astronomi. Pengetahuan astronomi dibutuhkan oleh nenek moyang Indonesia baik oleh nelayan maupun petani. Nelayan membutuhkan kompas untuk pelayaran ditengah lautan. Dengan mengetahui posisi bintang mereka bisa menentukan arah berangkat dan arah pulang dalam mencari ikan. Sementara, petani menggunakan ilmu perbintangan untuk menentukan masa tanam padi.
4. Pengaturan masyarakat dengan system adat. Adat menjadi nilai dan norma yang menjadi pedoman dalam mengatur hhubungan social didalam masyarakat sehingga terbentuk masyarakat yang teratur, tertib , aman dan sejahtera.
5. System macapat, yaitu tatakota dimana berpusat keempat arah dengan tengahnya berbentuk alun-alun. Di keempat arah ini, ada istana Raja ( pusat pemerintahan ), Mesjid, Pasar, markas tentara dan penjara.
6. Seni wayang. Seni pewayangan merupakan seni hiburan masyarakat yang menceritakan kehidupan nenekmoyang mereka dengan segala kelebihan dan keahlian mereka dalam mengatasi masalah.
7. Seni gamelan. Seni gamelan atau tetabuhan diciptakan untuk mengiringi seni pewayangan dan seni tari.
8. Seni batik , seni batik meruapakan keterampilan menghias kain / pakaian yang mereka buat dari kulit kayu dengan pewarna alami.
9. Seni membuat barang dari logam. Seni ini didasari pengetahuan mereka tentang bahan-bahan logam, teknik pembuatannya hingga seni menghiasnya.
10. Berdagang. Kemampuan berdagang diawali dengan cara barter sebelum mereka mengenal alat tukar uang.
Sementara itu dibidang social budaya, manusia pra sejarah Indonesia mewarisi nilai – nilai budaya :
1. Budaya Gotong royong, budaya gotong royong dalam mengerjakan sesuatu seperti saat membangun rumah, jembatan, jalan, dalam memakamkan anggota kelompok yang meninggal, membersihkan lingkungan, semua anggota kelompok tanpa diminta akan membantu dengan sekuat tenaga, pikiran, kekayaan yang mereka miliki, Mereka saling bergantian untuk membantu dan bergotong royong. merupakan warisan luar biasa dibidang akhlak social.
2. Nilai keadilan, nilai dan norma adat masyarakat pra sejarah sangat menjunjung keadilan bagi semua orang. Tidak ada yang didiskriminasikan, semua diakui dan dihargai dan diperlakukan sama satu dengan lainnya. Keadilan menjadi ikatan penguat kebersamaan mereka.
3. Nilai musyawarah. Manusia pra sejarah Indonesia selalu bermusyawarah untuk mencari jalan terbaik, keputusan terbaik , keoutusan bersama dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi masyarakatnya didalam kehidupan mereka dalam bermasyarakat. Mereka menyingkirkan ego masing-masing untuk kebaikan bersama. Setiap keputusan bersama menjadi milik bersama, akibatnyapun ditanggung bersama dan ditaati oleh semua.
4. Nilai religious. Nilai religious muncul karena mereka mempercayai adanya kekuatan luar biasa diluar kemampuan nalar mereka (manusia purba) yang mereka sebut sebagai “ Dewa “ “ Yang Maha Widi “ “Yang Maha Kuasa “ yang membuat mereka takut dan mentaati pola hidup yang mengedepankan kesalehan pribadi dan social dalam bermasyarakat dengan dasar pemujaan terhadap Tuhan pencipta alam semesta. Sehingga, perilaku mereka menjadi perilaku yang mentaati nilai-nilai hidup sebagai hamba Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar