Indonesian history :
Sejarah Indonesia: Perdagangan Bangsa Arab
Para pedagang Arab Yaman pada masa
lalu merupakan para pedagang perantara.
Mereka menjadi pedagang perantara antara para pedagang India dengan para
pedagang Eropa. Sehingga, pedagang India
dan Eropa tidak saling bertemu, tetapi barang dari India terdapat dipasar-pasar
Eropa dan barang-barang Eropa terdapat dipasar India.
Berbagai barang dagangan dari India
beredar di wilayah Tartar, Persia, Mesir dibawa dan dijual para pedagang Arab
juga dipasarkan ke kota-kota pelabuhan pantai dilaut tengah.
Daya jelajah para pedagang Arab
menembus wilayah bangsa Tartar,
pedalaman bangsa Rusia, Tiongkok , pedalaman nusantara, pedalaman benua Afrika
sebenarnya telah ada sejak zaman kerjaan Babilonia, Assyiria, dan Persia.
Seorang pedagang Arab bernama Sulaeman
bahkan menuliskan kisah perjalanan bisnisnya ke Tiongkok pada tahun 851 masehi
dan kisahnya dibukukan dan diterbitkan di Perancis. Penerbitan buku tentang Tiongkok membuat
bangsa Eropa mengenal negeri Tiongkok dan budayanya.
Meluasnya area perdagangan bangsaArab tak lepas dari banyaknya bangsa Arab bermigrasi keberbagai daerah pantai
sepanjang wilayah pantai timur benua Afrika hingga Zanzibar, di Asia mulai dari
sepanjang pantai Persia hingga ke India, Kota Guzarat bahkan dijadikan sebagai
pusat bisnis para pedagang Arab dari Oman, Hadramaut, dan Teluk Persia. Harus dicatat disini, para pedagang Arab
menjadikan kota Hadramaut di Yaman sebagai kota transit barang-barang dari
Timur jauh sebelum dibawa ke Mesir yang dikuasai bangsa Romawi ( Italia ).
Disisi lain, para pedagang Arabpun
banyak yang bermukim diberbagai pelabuhan kepulauan nusantara, pelabuhan Tjampa
( Kamboja ), Kuching ( Sarawak Malaysia ), Brunei, Sulu dan Mindanao ( Pilipina
), Maluku hingga Fak Fak, migrasi mereka banyak terjadi setelah terjadi konflik politik antara
Khalifah Ali Bin Abi Tholib dengan Keluarga besar Muawwiyah yang keturunan
keluarga besar Ummayyah. Kekalahan
keluarga Ali bin Abi Tholib membuat mereka lari dari kejaran dinasti Ummayyah
dan mereka banyak menetap di Sila ( Sulawesi ) Di daratan Tiongkok banyak tinggal para
pedagang Arab, termasuk sahabat Nabi Muhammad saw.
Sumber :
1. Sajed Alwi b Thahir Al Hadad. Sejarah perkembangan Islam di Timur
Jauh. Kerajaan Johor, Malaya. Di
Indonesia diterbitkan oleh Almaktab Addaimi tahun 1957
Ahmad Mansyur Suryanegara. Api Sejarah..Bandung: Salamadani Pustaka Semesta, 2010