Kamis, 19 Februari 2015

Revolusi Hijau

Artikel : Pengertian revolusi hijau : revolusi produksi biji-bijian hasil penemuan ilmiah untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia. Latar belakangnya : jumlah pertumbuhan penduduk yang terus meningkat sementara persediaan makanan tetap bahkan terancam berkurang. Tujuan : tersedianya bahan makanan yang mencukupi bagi pemenuhan kebutuhan makanan umat manusia yang terus bertambah. Bentuk revolusi hijau di Indonesia ( Panca Usaha Pertanian ): 1. Penggunaan bibit unggul 2. Mekanisasi pertanian 3. Penggunaan pupuk kimia 4. Suplai air irigasi yang lancer 5. Pengolahan yang intensif Model penerapan revolusi hijau : Intensifikasi pertanian : Peningkatan produksi hasil pertanian dengan cara panca usaha tani Ekstensifikasi pertanian : Peningkatan produksi hasil pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian. Diversifikasi pertanian : Penganekaragaman bahan makanan pindah. Panca Usaha Peternakan : 1. Penyedian kredit untuk pembelian bibit ternak 2.Penyediaan makanan ternak bergizi 3.Penyediaan obat-obatan kimia 4.Bimbingan pengelolaan 5.Melakukan pemasaran hasil Disamping usaha diatas dilakukan kebijakan impor bibit ternak yang disebarkan didaerah transmigran Kebijakan Pemerintah dibidang perikanan 1.Penyediaan bibit unggul 2.Pemberian makanan bergizi 3.Penciptaan ekologi kolam yang sesuai habitat asli ikan 4.Meningkatkan ekspor 5.Penambahan alat tangkap ikan modern 6.Motorisasi kapal – kapal nelayan 7.Perluasan lahan perikanan 8.Rehabilitasi dan pembangunan pelabuhan-pelabuhan baru 10.Penambahan cold storage di setiap pelabuhan ikan dan pelabuhan ekspor 11.Pembentukan Pola inti Rakyat Kebijakan Pemerintah di bidang perkebunan : 1. Rehabilitasi perkebunan dan pabrik-pabriknya 2.Pereamajaan tanaman 3.Intensifikasi pengolahan lahan 4.Penggunaan teknologi terkini 5.Pengembangan agroindustri dengan melibatkan dunia usaha 6.Diversifikasi tanaman

Manajemen Pemerintahan era Reformasi

Artikel : a. Manajemen Pemerintahan BJ Habibie Masalah yang dihadapi : 1. Penolakan terhadap dirinya menjadi Presiden menggantikan Presiden Soeharto 2. Krisis kepercayaan terhadap pemerintah 3. Kaum oposisi ingin berkuasa 4. Krisis ekonomi yang parah 5. Utang Negara yang sangat besar 6. Dilaksanakannya tuntutan reformasi para mahasiswa 7. Pemberontakan rakyat Timor Timur Penyelesaian masalah yang dilaksanakan : 1. Memberikan kebebasan pada pers 2. Mengadakan Pemilu 7 Juni 1999 3. Menaikan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dari 16000 per dollar USA menjadi dibawah 10000 per dollar USA 4. Merekapitulasi perbankan 5. Melikuidasi bank-bank bermasalah 6. Mengadakan pemilu pada tahun 1999 7. Membebaskan narapidana yang ditahan rezim Orde Baru 8. Melepaskan Timor Timur dari NKRI 9. Mencabut larangan berdirinya serikat buruh independen 10. Kebebasan menyampaikan pendapat 11. Mengurangi peran ABRI dalam kegiatan politik 12. Memisahkan Kepolisian dari ABRI 13. Mereformasi bidang hukum Pemilu 1999 diikuti 48 partai politik, tetapi dimenangkan oleh partai : 1. PDIP 2. Golkar 3. PKB 4. PPP 5. PAN Amin Rais ( dari partai PAN ) terpilih menjadi ketua MPR, Akbar Tanjung dari partai GOLKAR terpilih sebagai ketua DPR. Presiden BJ Habibie mundur karena pidato pertanggungjawabannya ditolak DPR/MPR dalam sidang istimewa MPR tanggal 19 Oktober 1999, karena lepasnya wilayah Timor Timur dari NKRI. Konflik Sosial masa Reformasi : 1. Konflik Dayak – Madura 2. Konflik Poso 3. Konflik Ambon 4. Konflik Mesuji D. Manajemen Pemerintahan Abdurrahman Wahid Foto Gusdur Masalah yang dihadapi : 1. Krisis kepercayaan terhadap pemerintah 2. Kaum oposisi ingin berkuasa 3. Krisis ekonomi yang parah 4. Utang Negara yang sangat besar 5. Gerakan Separatis GAM, OPM, RMS 6. Konflik etnis di Kalimantan dan Maluku Berkembangnya gerakan separatis di Aceh, Maluku dan Papua Manajemennya : 1. Memberikan kebebasan pada Pers 2. Membekukan Golkar 3. Membekukan MPR dan DPR RI 4. Membubarkan Departemen Penerangan dan Departemen Sosial Presiden Abdurrahman Wahid diturunkan dari jabatannya melalui Sidang Istimewa MPR juli 2001 E. Manajemen Pemerintahan Megawati Soekarno P - Hamzah Haz Masalah yang dihadapi : 1. Krisis kepercayaan terhadap pemerintah 2. Kaum oposisi ingin berkuasa 3. Krisis ekonomi yang parah 4. Utang Negara yang sangat besar Manajemen penyelesaiannya : 1. Membentuk KPK 2. Membentuk cabinet Koalisi 3. Bekerjasama dengan IMF 4. Menyelenggarakan pemilu F. Manajemen Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono 1. Krisis kepercayaan terhadap pemerintah 2. Kaum oposisi ingin berkuasa 3. Krisis ekonomi yang parah 4. Utang Negara yang sangat besar Managemen penanganannya : 1. Membangun cabinet koalisi 2. Penerapan e government

Senin, 16 Februari 2015

Pemerintahan Orde Reformasi

Artikel : Pemerintahan Orde Reformasi Siklus sejarah selalu ditandai siklus roda berputar yaitu perubahan kepuncak kemajuan kemudian mengalamai masa kemunduran, demikian sejarah Indonesia, masa era demokrasi liberal yang bergerak maju keatas kemudian mengalami goncangan kemunduran diera akhir orde lama tetapi kemudian tumbuh pesat diera rezim orde baru, namun, akumulasi masalah dan ketidakcerdasan mengatasi berbagai permaslahan bangsa membuat bangsa Indonesia mengalami kemuduranlagi dalam bentuk krisis ekonomi yang parah. Penyebab Reformasi : a. Terjadinya krisis moneter b. Krisis ekonomi tahun 1998 c. Inflasi tinggi d. Mahalnya harga berbagai barang kebutuhan pokok e. Daya beli masyarakat menurun f. Kesenjangan sosial meningkat g. Banyaknya pengusaha nakal h. Meningkatnya kriminalitas i. Tidak adanya keadilan bagi rakyat j. Rakyat tidak percaya terhadap rezim Orde Baru k. Rakyat dan kaum oposan menginginkan perubahan rezim pemerintahan Tujuan Pemerintahan Orde Reformasi : 1. Mengamandemen UUD 1945 2. Memperbaiki system ekonomi dan meningkatkan kesejahtreraan rakyat 3. memperbaiki system hokum dan aparatnya, 4. memperbaiki system politik agar lebih sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. 5. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang benar dan bersih, 6. Membangun pemerintahan yang lebih mensejahterakan rakyat. Agenda reformasi yang diinginkan Mahasiswa : 1. Turunkan Soeharto dari kekuasaannya 2. Adili Soeharto dan kroni-kroninya 3. Amendemen UUD 1945 4. Adanya Otonomi Daerah 5. Supremasi hokum 6. Pemerintahan bebas KKN 7. Penghapusan dwi fungsi ABRI Demonstrasi yang dilakukan oleh para Mahasiswa berhasil menduduki gedung DPR/MPR dan memaksa Presiden Soeharto mengundurkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia dan pemerintahan diteruskan oleh wakil Presiden BJ Habibie. Tokoh Reformasi : 1. Amin Rais 2. Yusril Ihza Mahendra 3. Abdurrahman Wahid 4. MH Ainun Nadjib 5. Megawati 6. Para Mahasiswa

Runtuhnya pemerintahan Orde baru

Artikel : runtuhnya pemerintahan orde baru Pemerintah rezim Soeharto atau pemerintahan orde baru dengan mesin politiknya partai Golkar mendominasi pemerintahan dan berbagai kebijakan pemerintahan. Namun, pergantian banyak figure di pemerintahan Orde Baru dan anggaran pembangunan yang besar telah menyebabkan berkembangnya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme di berbagai instansi pemerintahan, sehingga menurunkan kepercayaan dan meluaskan ketidakpercayaan terhadap pemerintahan orde baru. Penyebab Runtuhnya Orde Baru : 1. Pemerintahan Soeharto bersifat otoriter dan sentralistik 2. Mengenyampingkan HAM 3. Dominasi militer dalam urusan politik sangat kuat 4. Berkembangnya praktek KKN 5. Ekonomi cenderung kearah system ekonomi kapitalis 6. Kebebasan Pers dibatasi 7. Tidak mengenal system politik oposisi 8. Lemahnya leadership dibanyak instansi pemerintahan akibat praktek nepotisme 9. Tidak meratanya hasil-hasil pembangunan menyebabkan terjadinya kecemburuan sosial 10. Dianutnya sistim devisa yang terlalu bebas tanpa adanya pengawasan yang memadai, memungkinkan arus modal dan valas dapat mengalir keluar-masuk secara bebas berapa pun jumlahnya. . Masyarakat bebas membuka rekening,valas di dalam negeri atau di luar negeri. Valas bebas diperdagangkan di dalam negeri, sementara rupiah juga bebas diperdagangkan di pusat-pusat keuangan di luar negeri. 11. Produk dalam negeri yang makin lama makin kalah bersaing dengan produk impor. 12. Pembangunan industry dengan berbasis bahan baku impor 13. Nilai Rupiah yang overvalued berarti juga proteksi industri yang negatif. Akibatnya harga barang impor menjadi relatif murah dan produk dalam negeri relatif mahal, sehingga masyarakat memilih barang impor yang kualitasnya lebih baik. Akibatnya produksi dalam negeri tidak berkembang, ekspor menjadi kurang kompetitif dan impor meningkat. Nilai rupiah yang sangat overvalued ini sangat rentan terhadap serangan dan permainan spekulan, karena tidak mencerminkan nilai tukar yang nyata. 14. Utang luar negeri swasta jangka pendek dan menengah sehingga nilai tukar rupiah mendapat tekanan yang berat karena tidak tersedia cukup devisa untuk membayar utang yang jatuh tempo beserta bunganya . 15. Sistim perbankan nasional yang lemah. Akumulasi utang swasta luar negeri yang sejak awal tahun 1990-an telah mencapai jumlah yang sangat besar, bahkan sudah jauh melampaui utang resmi pemerintah yang beberapa tahun terakhir malah sedikit berkurang ( Pada awal Mei 1998 besarnya utang luar negeri swasta dari 1.800 perusahaan diperkirakan berkisar antara US$ 63 hingga US$ 64 milyar, sementara utang pemerintah US$ 53,5 milyar. 16. Pinjaman-pinjaman luar negeri dalam jumlah relatif besar yang dilakukan oleh sistim perbankan sebagian disalurkan ke sektor investasi yang tidak menghasilkan devisa . Pemerintahan Orde baru yang cenderung membangun kediktatoran melalui asas tunggal pancasila dengan dominasi partai golkar dan tak mengenal oposisi , memunculkan kekuatan oposisi politik. Tantangan terhadap rezim orde baru dating dari akademisi, seperti Amin Rais dan Sri Bintang Pamungkas. Dari partai politik dating dari PDIP pimpinan Megawati. Suara-suara reformasi menghendaki perubahan rezim pemerintahan orde baru.

Minggu, 15 Februari 2015

Pemerintahan Orde Baru

Pemerintahan Orde Baru

Pemerintahan Orde baru Masa kelam Orde lama atau masa demokrasi terpimpin, telah merubah cara berfikir dan cara-cara menyelesaikan masalah – masalah politik, masalah-masalah kenegaraan dan masalah-masalah bangsa. Perubahan – perubahan politik yang terjadi serta dampak ikutannya memberi gambaran kemampuan para elit Indonesia menyelesaikan semua permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia. Karena itu, masa ini memberikan kronologis peristiwa dengan logika sejarahnya yang bila di refleksikan akan memperkaya bagaimana cara- cara keluar bangsa Indonesia dari berbagai permasalahan yang membelitnya. Transisi Orde Lama ke Pemerintahan Orde baru Terjadinya G 30 S PKI menimbulkan krisis politik , ekonomi dan sosial yang parah. Pembunuhan beberapa Jendral TNI AD telah menguatkan posisi TNI untuk mengambil alih kekuasaan. Mereka yang anti PKI balik menekan dan membunuh orang-orang PKI. Harga barang-barang naik dan langka dipasar. Permusuhan dimasyarakat antar masyarakat makin menjalar kemana-mana. Kondisi ini yang mendorong KAMI dan KAPI melakukan demonstrasi dan mengajukan TRITURA ke pemerintahan SOEKARNO. Pemerintahan Soekarno lamban merespon demo ini, sehingga jumlah pendemo bertambah banyak dan mendapat dukungan rakyat bahkan tentara. Soekarno membalas dengan melakukan perombakan cabinet menjadi cabinet 100 mentri, yang didalamnya masih melibatkan orang-orang PKI, sehingga ketidakpuasan dan ketidakpercayaan terhadap pemerintahan Soekarno makin kuat. Buntutnya berupa pencegahan para mentri yang akan rapat cabinet diistana Negara. Masalah setelah G 30 S PKI :
1. Krisis kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan Soekarno
2. Krisis politik akibat lambannya penyelesaian masalah G 30 S PKI
3. Inflasi mencapai 650% dan barang-barang langka
4. Banyaknya aksi balas dendam terhadap orang-orang PKI 5. Saling curiga didalam masyarakat Peralihan politik pasca G 30 S PKI Demo KAMI dan KAPPI mengajukan Tritura, yaitu :
1. Bubarkan PKI dan Ormas-ormasnya
2. Bersihkan Kabinet Dwikora
3. Turunkan harga-harga barang Tuntutan rakyat dijawab Soekarno dengan melakukan perombakan Kabinet dan membentuk cabinet 100 Mentri. Rakyat menilai pembentukan kebinet ini tidak menyelesaikan masalah, karena didalam cabinet itu masih ada orang-orang simpatisan PKI. Sebagai jawaban atas pembentukan cabinet 100 mentri , Mahasiswa menggalang demonstrasi besar-besaran. Massa mahasiswa didukung masyarakat luas dan mulai mendekati istana. Mereka menyatukan diri kedalam Front Pancasila. Para Mentri yang akan menghadiri siding cabinet 100 mentri dicegah massa demonstran . Muncul pasukan tanpa seragam pimpinan Brigjen Kemal Idris. Pasukan pengawal Presiden, Brigjen Sobur , melihat sebagai situasi yang tidak aman bagi keamanan Presiden Soekarno, maka diambil tindakan, memindahkan Presiden Soekarno ke Istana Bogor. Pindahnya Presiden Soekarno ke Bogor dan demonstrasi yang kian meluas, membuat Brigjen Soeharto sebagai wapangab mengirimkan Brigjen Basuki Rahmat, Brigjen M Yusup, Brigjen Amir Mahmud ke Presiden Soekarno untuk membicarakan pemulihan keadaan. Sebagai hasil komprominya, dari Istana Bogor keluar Surat Perintah 11 maret yang meminta dan menugaskan agar Brigjen Soeharto memulihkan keadaan dan menjaga wibawa pemerintah. Keluarnya surat perintah 11 maret ini menandai awal berdirinya rezim Orde Baru. Hal tersebut menandai telah terjadinya transisi pemerintahan orde lama ke pemerintahan orde baru Manajemen Soeharto mengatasi masalah pasca G 30 S/PKI :
1. Membubarkan PKI dan Ormas-ormasnya.
2. Membersihkan cabinet Dwikora dari orang-orang PKI
3. Menghancurkan kekuatan PKI diberbagai daerah
4. Melarang peredaran dan penyebarluasan ajaran komunisme .
5. Memulihkan ekonomi, kondisi politik dan kondisi sosial .
 6. Menyederhanakan jumlah partai politik menjadi 3 partai
7. Mewajibkan semua partai dan ormas berasas tunggal Pancasila
8. Menerapkan system REPELITA Kondisi ini memunculkan Soeharto sebagai figure baru dalam krisis kepemimpinan dengan tengah merosotnya figure – figure lama yang telah aktif berpolitik sejak jaman pergerakan, jaman Jepang hingga era Orde lama.
 Transisi dari Soekarno ke Soeharto :
 1. Munculnya Tritura dari Mahasiswa dan Rakyat
2. Dibentunya Kabinet 100 mentri
3. Demo mahasiswa dan rakyat menentang cabinet 100 mentri
4. Soekarno di pindahkan ke istana Bogor
5. Brigjend Basuki Rahmat, Brigjen M Yusup, Brigjend Amir Mahmud melobi Soekarno dan keluarlah Supersemar dilaksanakan Letjen Soeharto dalam bentuk Penghancuran dan penangkapan orang-orang PKI berjalan dengan baik.
 6. Untuk menjamin proses transisi kepemimpinan berjalan konstitusional MPRS mengadakan sidang istimewa tanggal 20 Februari 1967 dan mengeluarkan TAP MPRS XXXIII/MPRS/1967 memutuskan mengangkat Soeharto untuk menduduki jabatan Pejabat Presiden , dan mencabut kekuasaan Presiden Soekarno.
  Pemerintahan Orde Baru Tujuan Orde Baru : Melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen Landasan Ideal Orde Baru : Pancasila Landasan konstitional Orde Baru : UUD 1945 Landasan operasional Orde Baru : TAP MPRS Sistem pemerintahan yang dikembangkan oleh rezim Orde Baru adalah system demokrasi Pancasila, yaitu system demokrasi yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila. Untuk menegakkan system demokrasi Pancasila, manajemen Soeharto adalah : 1. Memasukkan kembali RI menjadi anggota PBB 2. Meminjam uang ke world bank 3. Menghentikan konfrontasi dengan Malaysia 4. Memfokuskan pada pembangunan ekonomi melalui program Repelita 5. Menyederhanakan jumlah partai politik 6. Mewajibkan penerapan asas tunggal Pancasila 7. Menyebarluaskan penataran P4 Untuk melaksanakan pembangunan masyarakat, Soeharto menggunakan konsep pembangunan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, melalui program Pembangunan Lima Tahun ( PELITA ) Menganalisis proses berakhirnya pemerintahan Orde Baru dan terjadinya reformasi. Selama berkuasa Soeharto menekankan pembangunan diberbagai bidang. Agar proses pembangunan berjalan lancer, maka system politik ditata melalui langkah : 1. Menyederhanakan jumlah partai politik menjadi 3 yaitu PPP, Golkar dan PDI Keterangan : a. PDI fusi dari PNI, Parkindo, Partai Katolik, IPKI, dan MURBA b. PPP fusi dari Partai NU, Parmusi, PSII, Perti c. Golkar fusi dari Organisasi-organisasi kekaryaan 2. Mewajibkan penerapan asas tunggal Pancasila kesemua parpol dan ORMAS 3. Menyebarluaskan penataran P4 keberbagai lapisan masyarakat 4. Memfokuskan pemerintahan pada pembangunan dengan mengadakan Pelita Kebijakan ekonomi Orde Baru : 1. Meningkatkan kesejahteraan rakyat 2. Meminjam uang dari World Bank, IMF dan ADB untuk membiayai pembangunan

Jumat, 13 Februari 2015

TRANSISI PEMERINTAHAN DARI ORDE LAMA KE ORDE BARU

Artikel : TRANSISI PEMERINTAHAN DARI DEMOKRASI TERPIMPIN KE ORDE BARU Tersingkirnya partai Masyumi, Partai Sosialis Indonesia , dan partai Murba yang kritis terhadap pemerintahan demokrasi terpimpin, memberi peluang PKI menjalankan strategi politiknya dan mendominasikan peran politiknya dalam pemerintahan demokrasi terpimpin . Kondisi tersebut , memberi peluang besar bagi PKI untuk merebut kekuasaan . Karena itu, PKI mengusulkan dibentuknya angkatan ke v yaitu buruh dan petani yang dipersenjatai. PKI berusaha menata politik untuk merebut kekuasaan. Untuk menyingkirkan lawan politik dari kalangan TNI anti PKI, PKI menyebarkan isu Dewn Jendral. Tetapi disisi lain, PKI memberikan pelatihan militer kepada anggotanya dan berusaha merekrut simpatisan dan anggota dari kalangan TNI. Menjelang pelaksanaan 30 september 1965, pimpinan PKI telah beberapa kali mengadakan pertemuan rahasia. Letnan Kolonel Untung sebagai pemimpin gerakan ini, memutuskan dan memerintah kepada seluruh anggota gerakan untuk siap dan mulai bergerak pada dini hari 1 Oktober 1965. Para perwira Angkatan Darat disiksa dan dibunuh, lalu mereka dibawa ke lubang buaya dan dimasukan ke dalam satu sumur tua yang kemudian ditimbun dengan sampah dan tanah. Tujuh korban dari TNI-Angkatan Darat tsb adalah : Letnan Jend. A. Yani, Mayor Jend. Haryono Mas Tirtodarmo, Mayor Jend. R. Soeprapto, Mayor Jend. Suwondo Parman, Brigadir Jend. Donald Izacus Panjaitan, Brigadir Jend. Soetojo Siswomiharjo, Letnan Satu Pierre Andreas Tendean. PENUMPASAN G30S/PKI, Operasi militer dilakukan Letjen Soeharto dengan mengerahkan pasukan RPKAD yang lebih steril dari unsure PKI. Penumpasan Gerakan 30S/PKI mulai dilakukan sore hari, 1 Oktober 1965 pukul 19.45 wib. Pada hari itu, kota Jakarta berhasil dikuasai kembali oleh ABRI dan kekuatan G30S/PKI yang memberontak berhasil dilumpuhkan. Pada 3 Oktober 1965 ditemukan jenazah para perwira tinggi yang dikubur di sumur tua. 4 Okober 1965 pengangkatan jenazah berhasil dilakukan oleh anggota RPKAD dan KKOAL (marinir). 5 Oktober 1965 jenazah para perwira tinggi Angkatan daratdi makamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Di Jakarta, mahasiswa dan rakyat yang tergabung dalam KAMI dan KAPPI , KASI, dan pada tanggal 12 Januari 1966 menamakan diri sebagai front Pancasila menyerukan suatu tuntutan kepada pemerintah yang dikenal dengan Tritura ( Tiga Tuntutan Rakyat ) yaitu membubarkan PKI dan ORMASnya, Pembersihan Kabinet Dwikora dari unsur PKI, dan menurunkan harga-harga barang. Menanggapi aksi para mahasiswa dan untuk membahas perkembangan yang cepat berubah, pemerintah mengadakan rapat Kabinet Dwikora tanggal 15 Januari 1966, para mahasiswa berusaha menggagalkan rapat ini . Tetapi, Demo mahasiswa dianggap pemerintah didalangi oleh CIA ( agen rahasia AS ). Namun, demonstrasi makin meluas dan melibatkan lebih banyak rakyat. Pemerintahan Soekarno melakukan perombakan cabinet dan disebut cabinet 100 mentri. Tetapi , karena masih melibatkan figure-figur yang berlatar belakang PKI, tidak memuaskan rakyat . Demonstrasi menentang rezim pemerintahan Soekarno makin meluas. Suasana makin tegang ketika pasukan bersenjata tak berseragam dibawah pimpinan Kemal Idris berada disekitar Istana. Kondisi yang genting diluar istana membuat Brigjen Sobur memindahkan Soekarno ke Istana Bogor. Brigjen Basuki Rahmat, Brigjen M Yusup dan Brigjen Amir Mahmud menyusul ke Istana Bogor dan berunding dengan Ir Soekarno yang menghasilkan Supersemar. Letjen Soeharto yang mendapat mandate supersemar, menggunakan 2 opsi untuk menghancurkan PKI, pertama melakukan operasi militer, kedua, penegakan hokum pengadilan. PEMULIHAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN, Dalam rangka penyelesaian masalah G30S/PKI digariskan beberapa kebijakan, diantaranya aspek politik diselesaikan oleh presiden, aspek militer administratif diserahkan pada Mayor Jend. Pranoto, serta penyelesaian aspek militer teknis, masalah keamanan dan ketertiban diserahkan kepada Mayor Jend. Soeharto. PENUMPASAN G30S/PKI DI JAWA TENGAH & YOGYAKARTA, 1. Di Semarang, 2 Oktober 1965 , pasukan TNI Magelang berhasil merebut kembeli markas besar G30S/PKI di Semarang, Jawa Tengah 2. Di Salatiga, 4 Oktober 1965 Tentara yang anti G30S/PKI berhasil merebut kembali salatiga 3. Di Magelang, merupakan tempat akademi militer, yang merupakan kelompok antikomunis dan menjadi basis untuk merebut kembali kota Semarang dari tangan pendukung G30S/PKI pada2 Oktober 4. Di Yogyakarta, kudeta berhasil digagalkan pada 4 Oktober 1965 oleh kekuasaan yang anti G30S/PKI 5. Di Surakarta, pasukan yang antikudeta merebut dan mengembalikan kota pada 4 Oktober 1965 Kesimpulan : Krisis peruntuh Demokrasi Terpimpin : 1. Pemerintahan dikuasai PKI 2. Krisis ekonomi dengan inflasi 650% 3. Pemerintah daerah makin tidak puas terhadap pemerintah pusat 4. Rakyat makin tidak percaya ke pemerintahan Soekarno 5. Terjadinya G 30 S PKI

Senin, 09 Februari 2015

Pemerintahan Demokrasi Liberal Parlementer

Artikel : Sistem demokrasi liberal : adalah system pemerintahan dengan mengijinkan berdirinya banyak partai pilitik dan Presiden beserta kabinetnya bertanggungjawab terhadap DPR. Sistem demokrasi Liberal ini merupakan penerapan dari UUDS 1950. Latar belakang : 1. Hasil KMB Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia 2. Pemerintahan RIS dibubarkan diganti NKRI 3. UUD RIS diganti UUDS 1950 yang menekankan pemerintahan Demokrasi liberal 4. Keinginan untuk menciptakan pemerintahan yang demokratis Pemerintahan PM Mohammad Natsir ( Partai Masyumi yang berkoalisi dengan partai PNI dan NU ) Masalah yang dihadapi Kabinet Natsir : 1. Irian barat belum kembali ke NKRI 2. Kekuatan ekonomi RI lemah 3. Angkatan bersenjata RI lemah 4. Rakyat hidup dalam kebodohan dan kemiskinan 5. Persatuan bangsa belum kuat Kabinet Natsir jatuh karena adanya tuntutan supaya DPRD – DPRD yang dibentuk berdasar Peraturan Pemerintah no. 39 Tahun 1950 tentang system pemilihan anggota DPRD dibekukan dan PP no 39 Tahun 1950 tersebut dicabut. Tuntutan ini disampaikan oleh S. Hadikusumo dari PNI didukung partai PIR, Parindra dan Partai Kristen Indonesia. Didalam partai Masyumi sendiri, kebijakan politik PM Natsir tidak didukung oleh kelompok Soekiman baik karena PP, tersebut maupun mengenai perpajakan dan pengembalian Irian Barat.. Pemerintahan Soekiman Wirdjosanjojo ( Partai Masyumi ) dan Soewirjo ( PNI ). Masalah yang dihadapi Kabinet Soekiman Wirjosandjojo : 1. Irian barat belum kembali ke NKRI 2. Kekuatan ekonomi RI lemah 3. Angkatan bersenjata RI lemah 4. Rakyat hidup dalam kebodohan dan kemiskinan 5. Persatuan bangsa belum kuat 6. Mentri dalam negeri Ishak membekukan anggota DPRD yang dibentuk zaman Natsir dan mengangkat Gubernur dari partai PNI 7. Menlu Soebardjo menandatangani Mutual Security Act 1951 dengan Duber AS di Jakarta Kabinet Soekiman jatuh karena mosi tidak percaya yang diajukan oleh Soenarjo ( PNI ) dan didukung Muhammad Natsir , pimpinan partai Masyumi. Pemerintahan Wilopo ( Partai PNI ). Masalah yang dihadapi Kabinet Wilopo : 1. Rakyat hidup dalam kebodohan dan kemiskinan 2. Persatuan bangsa belum kuat 3. Konflik politik makin tajam baik dikalangan elit maupun dikalangan rakyat 4. Sengketa tanah perkebunan 5. Keinginan mengadakan pemilu Jatuhnya cabinet Wilopo ( 2 Juni 1953 ), karena peristiwa Tanjong Morawa yaitu sengketa tanah perkebunan milik Deli Planters Vereniging yang pemiliknya orang Belanda tetapi perkebunannya diduduki oleh penduduk pribumi, yang mengakibatkan tewasnya 4 cina dan 1 Indonesia. Mosi tidak percaya ditujukan ke Mentri dalam negeri dan mosi diajukan oleh Sidik Kertapati dari Sarekat Tani Indonesia. Sidik Kertapati ingin agar pengembalian tanah perkebunan kepemilik aslinya dibatalkan. Pemerintahan Ali sastroamidjoyo Kabinet ini didukung oleh PNI, PIR, NU, PRN, Parindra, Partai buruh, PSII, Perti ( Masyumi dan PSI menjadi partai oposisi ). Masalah yang dihadapi cabinet Ali Sastroamidjojo I : 1. Rakyat hidup dalam kebodohan dan kemiskinan 2. Persatuan bangsa belum kuat 3. Konflik politik makin tajam baik dikalangan elit maupun dikalangan rakyat 4. Potensi sumber daya alam Indonesia belum tergarap Pemerintahan Burhanudin Harahap Keberhasilan Kabinet Burhanudin Harahap : 1. Mengadakan pemilu untuk memilih anggota DPR/MPR dan anggota Konstituante 2. Berhasil melakukan swasembada beras 3. Berhasil mengadakan KAA Pemerintahan Ali Sastroamidjoyo II 1. Rakyat hidup dalam kebodohan dan kemiskinan 2. Persatuan bangsa belum kuat 3. Konflik politik makin tajam baik dikalangan elit maupun dikalangan rakyat 4. Berkembangnya gerakan separatis 5. Ketidakpuasan daerah makin kuat terhadap pemerintah pusat 6. Kembalinya Soekarno berpolitik praktis Pemerintahan Djuanda 1. Rakyat hidup dalam kebodohan dan kemiskinan 2. Persatuan bangsa belum kuat 3. Konflik politik makin tajam baik dikalangan elit maupun dikalangan rakyat 4. Ketidakpuasan daerah makin kuat terhadap pemerintah pusat 5. Peran politik PKI kian kuat dipemerintahan 6. Posisi politik Soekarno makin kuat setelah keluarnya dekrit Presiden 5 Juli 1959 7. Indonesia makin dekat ke Blok Komunis Pemilu 1955 diharapkan menjadi awal tatanan pemerintahan Republik Indonesia modern yang jauh dari konflik kepentingan partai dan konflik ideology antar partai dan awal dimulainya pembangunan ekonomi rakyat diberbagai sector. Tetapi, yang terjadi tidak ada partai pemenang pemilu. Perbedaan perolehan kursi DPR/MPR sangat tipis. PNI dengan Masyumi memperoleh jumlah kursi yang sama. Untuk mengatasi kebuntuan politik Presiden Soekarno mengusulkan dibentuknya cabinet kaki empat yang terdiri dari PNI, Masyumi, NU dan PKI. Namun, usulan ini dotolak partai Masyumi yang ideologinya sangat bertentangan dengan PKI. PKI anti agama, sementara Masyumi berbasis ideology Islam yang justru sangat mendukung nilai-nilai agama baik dalam bermasyarakat maupun dalam bernegara. Pertentangan ini menjadikan kehidupan politik di Indonesia bertambah sengit. Soekarno cenderung menjadi dekat dengan PKI dan PNI serta NU, Sementara partai Masyumi menjadi dekat dengan PSI dan Murba dan para elit militer daerah. Konflik Masyumi dengan Presiden Soekrno yang didukung PNI, PKI menjadi tambah kuat ketika dalam siding-sidang Konstituante terjadi pertentangan mengenai pasal-pasal UUD yang baru. Yaitu pertentangan antara pendukung ideology Islam dengan ideology Nasakom. Sehingga, penyusunan UUD yang baru terbengkalai akibat pertentangan ideology yang parah. Dekrit 5 Juli 1959 Latar belakang : a. Kegagalan konstituante dalam menyusun UUD yang baru b. Konflik yang kian tajam antara partai Islam Masyumi, PSI, Murba dengan PKI c. Memecah kebuntuan politik d. Pertentangan antara pemerintahan pusat dengan daerah e. Kegagalan konstituante menyusun UUD yang baru f. Penentangan partai Masyumi, PSI, Murba terhadap konsep Demokrasi Terpimpin g. Keinginan Soekarno untuk memerintah secara langsung ( sebagai kepala pemerintahan ) Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 1. Pembubaran Konstituante 2. Berlakunya UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950 3. Pembentukan MPRS dan DPAS

Sabtu, 07 Februari 2015

KEPEMIMPINAN ADOLF HITLER

Masa Kecil 

Negara Jerman, terkenal dengan teknologinya yang berkualitas tinggi.  Banyak melahirkan tokoh-tokoh hebat Ilmu Pengetahuan.  Dari segi sejarah , Jermanpun tak kalah, dan yang paling fenomenal adalah  seorang  Adolf Hitler  yang  lahir pada tanggal 20 April 1889, Braunau Am Inn, Austria-Hongaria,  Ayahnya  Alois Hitler  dan  Ibu  Klara Polzl . Dialah pencetus perang dahsyat yang memakan korban manusia luar biasa besar. Perang Dunia ke II.

Adolf Hitler adalah anak keempat dari enam bersaudara. Hitler dikenal sebagai pelajar yang baik, namun sempat tidak naik kelas, ia jadi malas belajar . Ia memberontakan dan menolak  kemauan ayahnya yang ingin dia berkonsentrasi sebagai pegawai cukai. Sedangkan Hitler menyukai dunia seni lukis dan ingin menjadi pelukis.

Setelah ayah dan ibunya meninggal hidup Hitler makin berantakan. Ia mencoba menjadi pelukis dan mencoba masuk ke Akademi seni,  di Wina,namun karena bakatnya kurang baik , maka di tolak.
Masa Remaja
Kegagalan masuk ke akademi Seni, membuatnya prustasi, ia menjadi pengangguran dan bekerja serabutan ,  dia hidup di penampungan tunawisma untuk tetap bertahan hidup.  Kegetiran hidup membuatnya membenci  dan dia menjadi seorang nasionalis Jerman yang fanatik
Masuk Tentara
Tahun 1913 dia pindah ke Munchen dengan bekal dari sisa-sisa harta ayahnya. Ia sengaja pindah ke Munchen untuk menghindari wajib militer Austria. Namun, tentara Austria berhasil menangkapnya. Namun karena tidak lulus syarat militer, Hitler akhirnya diijinkan kembali ke Munchen.
Tahun 1914, Jerman mamasuki kancah perang dunia I. Pada waktu itu, Hitler memutuskan untuk bergabung dengan tentara Bavaria dan akhirnya Raja Ludwih II Bavaria mengizinkannya bertugas dalam resimen Bavaria. Ketika bertugas Angkatan Bersenjata Jerman, ia terluka dan peroleh dua medali untuk keberaniannya. Kekalahan Jerman membikinnya terpukul dan geram.
Masuk Partai Sosialis
Di tahun 1919 tatkala umurnya menginjak tiga puluh tahun, dia bergabung dengan partai kecil berhaluan kanan di Munich, dan segera partai ini mengubah nama menjadi Partai Buruh Nasionalis Jerman (diringkas Nazi).
Kegemaran membaca buku-buku sejarah dan keuletannya untuk belajar berpidato keseorang guru bahasa , membuatnya ingin menjadi tokoh sejarah besar dan menjadi orator yang hebat, yang kalimatnya mempengaruhi orang banyak.
Dalam tempo dua tahun dia menanjak jadi pemimpin yang tanpa saingan yang dalam julukan Jerman disebut "Fuehrer." Di bawah kepemimpinan Hitler, partai Nazi dengan kecepatan luar biasa menjadi suatu kekuatan politik
Kalkulasi politiknya yang belum matang membuatnya sebuah langkah politik blunder, yaitu di bulan Nopember 1923 ia dan partai sosialisnya melakukan percobaan kekuasaan yang gagal. Kup itu terkenal dengan sebutan "The Munich Beer Hall Putsch." Hitler ditangkap, dituduh pengkhianat, dan terbukti bersalah.
Didalam penjara, Adolf Hitler  menulis buku berjudul “mein Kampf( perjuanganku ), yang berisi kisah hidup , pemikiran dan ambisi politiknya . Tetapi, dia dikeluarkan dari penjara sesudah mendekam di sana kurang dari setahun.
Ekonomi Jerman yang terpuruk dan dikuasai bangsa Yahudi.  Membuat Adolf Hitler membenci kaum Yahudi. Dia menjadi seorang rasialis yang fanatik, Dalam pidatonya, ia menganggap bangsa Jerman sebagai Ras terbaik di Dunia, dan ia merendahkan ras-ras lain, termasuk orang Yahudi yang dilakukannya dengan penuh benci meletup-letup. Dia menyalahkan kaum Yahudi atas keterpurukan Jerman setelah Perang Dunia 1.  Secara terbuka dia mengumumkan bunuh tiap orang Yahudi di dunia.  Demikian juga, orang-orang Rusia dan Gypsy juga dibabat,  dianggap termasuk ras rendah atau musuh-musuh negara. Jangan sekali-kali dibayangkan pembunuhan ini dilakukan secara spontan, atau dalam keadaan panas dan sengitnya peperangan.
Kondisi Jerman Setelah Perang Dunia ke 1

Ambisi Hitler
Untuk mendongkrat karir politiknya , Hitler di Partai Nazi membangun beberapa proyek mengenai sarana umum, mulai ide mengenai kendaraan murah agar bisa dijangkau oleh rakyat Jerman, yaitu mobil yang sekarang kita kenal mobil Volkswagen (VW)
Walau tak punya pengalaman politik samasekali, tak punya duit, tak punya hubungan politik, mampu --dalam masa kurang dari empat belas tahun, kemauannya untuk belajar membuatnya menjadi pemimpin kekuatan dunia yang menonjol, sungguh-sungguh mengagumkan. Kemampuannya selaku orator betul-betul luar biasa. Tidaknya hanya dengan pidato,   cara kotor ( seperti Teror dan pembunuhan ) digunakan untuk mengangkatnya ke puncak kekuasaan, sekali terpegang tangannya tak akan cepat terlupakan.  Ia menjabat sebagai Kanselir Jerman sejak 1933 sampai 1945 dan diktator Jerman Nazi (bergelar Führer und Reichskanzler) mulai tahun 1934 sampai 1945
Kebrutalan Hitler terlihat ketika dia membunuh semua penentangnya pada juni 1934. Adolf Hitler memiliki dendam pribadi dengan orang komunis dan yahudi sehingga ia melakukan penyerangan, pembunuhan dan menyalahkan mereka atas situasi politik ekonomi yang buruk di Jerman. Hitler yang juga merupakan kanselir Jerman, memimpin Jerman dari 1934 hingga meninggal. Ia menjadi pemimpin diktator yang menyatukan kanselir dan presiden sebagai satu kesatuan jabatan serta menetapkan NAZI adalah partai tunggal di Jerman.

Peran Hitler Dalam  Perang Dunia ke 2
Adolf Hitler menjadi tokoh utama Jerman Nazi, Perang Dunia II di Eropa.  Sebagai mantan tentara Ia ingin membangun kekuatan militer Jerman menjadi yang terkuat didunia. Karena semua potensi smber daya dan ekonomi Jerman diarahkan untuk membangun postur militer Jerman yang kuat. Dan setelah tentaranya sangat kuat ia melakukan politik opensif  militer kenegara- Negara terdekatnya. Tahun puncak kehebatan Hitler adalah tahun 1940. Bulan April, Angkatan Bersenjatanya melabrak Denmark dan Norwegia. Bulan Mei, dia menerjang Negeri Belanda, Belgia, dan Luxemburg. Bulan Juni, Perancis tekuk lutut. Tetapi pada tahun itu pula Inggris bertahan mati-matian terhadap serangan udara Jerman-terkenal dengan julukan "Battle of Britain" dan Hitler tak pernah sanggup menginjakkan kaki di bumi Inggris.Pasukan Jerman menaklukkan Yunani dan Yugoslavia di bulan April 1941. Dan di bulan Juni tahun itu pula Hitler merobek-robek "Perjanjian tidak saling menyerang" dengan UniSoviet dan membuka penyerbuan. Angkatan Bersenjata Jerman yang berjumlah 5 juta tentara, tetapi tersebar di banyak front Eropa, dapat menduduki bagian yang amat luas wilayah Rusia tetapi tak mampu melumpuhkannya secara total sebelum musim dingin.
Meski bertempur lawan Inggris dan Rusia, tak tanggung-tanggung Hitler memaklumkan perang dengan Amerika Serikat bulan Desember 1941 dan beberapa hari kemudian Jepang melabrak Amerika Serikat, mengobrak-abrik pangkalan Angkatan Lautnya Pearl Harbor.
Akhir hidup Hitler
Kekalahan perang dimedan front akibat kesalahan  strategi perang.  Membuat pasukan Jerman makin tak berdaya . Pada musim semi tahun 1945. Hitler bunuh diri di Berlin tanggal 30 April dan tujuh hari sesudah itu Jerman menyerah kalah.
Pelajaran yang bisa kita ambil diantaranya Ia memiliki visi tentang Jerman Raya, Ia memiliki strategimanajemen dalam bentuk belajar pidato, masuk partai politik dan menjadi pemimpin tertinggi bangsa Jerman, tetapi sebagai manusia ia memiliki kelemahan, terlalu ambisius, kurang perhitungan, sombong, tak mau mendengar nasihat orang disekelilingnya, merasa paling benar, paling berkuasa, menghalalkan segala cara, dan yang utama,  tak mensyukuri kekuasaan yang diberikan Allah swt kepadanya, maka kekuasaan itu disalahgunakan untuk mencapai tujuan politik pribadinya, maka tidak hanya  menghancurkan diri, masyarakat, tetapi bangsa dan negaranya.

Jumat, 30 Januari 2015

Penataan Politik, Ekonomi dan Sosial di awal Kemerdekaan

Penataan Politik, Ekonomi dan Sosial di awal Kemerdekaan
“Kita ini selalu saja mempersoalkan kesulitan (rintangan, satu pintu yang menghalangi kita, dan tertutup). Padahal, ketika satu pintu tertutup, ada banyak pintu-pintu lain yang masih terbuka. Ada banyak jalan yang bisa kita tempuh.” Alexander graham bell                                                                     
Bangsa Indonesia menyatakan sebagai Negara merdeka pada tanggal 17 agustus 1945 melalui proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Soekarno.  Namun, secara hokum internasional Indonesia dianggap bukan sebuah Negara merdeka.  Indonesia masih menjadi bagian dari Kerajaan Belanda, yang posisinya di Asia Tenggara.  Karena itu, Pemerintah colonial Belanda mengirim Van Der Plass untuk menegakkan kembali penjajahan Belanda di tanah air Indonesia.  Karena itu, tujuan kedatangan tentara Belanda yang tergabung dalam NICA adalah menjajah kembali  100 % wilayah Indonesia yang dulu dikuasainya.  Dalam forum-forum internasional, pemerintah Belanda selalu menegaskan wilayah Indonesia adalah bagian dari wilayah kerajaan Belanda.  Apa yang terjadi diwilayah Indonesia dianggap sebagai masalah dalam negeri Belanda.  Posisi Belanda yang berada di pihak sekutu dalam perang Dunia ke 2, memberikan keuntungan kepada Belanda, setidaknya banyak mendapatkan bantuan dari pihak sekutu, misalnya bantuan pasukan Inggris untuk menyelundupkan tentara NICA, dan bila pasukan NICA terlibat konflik dengan pasukan BKR atau Laskar, mereka akan meminta bantuan pada pasukan Inggris.
Disisi lain, banyaknya ideology yang berkembang dan banyak partai dan organisasi massa yang sudah berdiri sejak tahun 1920an, memunculkan persaingan politik dan konflik ideology yang bisa muncul kapanpun dan akan menjadi gangguan bagi Negara yang sedang berjuang untuk merdeka dan membangun kesejahteraan bagi rakyat.  Persaingan mulai muncul ketika pembentukan KNIP dan Kabinet pertama dibentuk.

Masalah Politik di awal kemerdekaan  :
1.      Belanda belum mengakui Indonesia merdeka
2.      Belum ada pengakuan terhadap kemerdekaan Indonesia didunia internasional
3.      Belum memiliki Presiden dan Wakil Presiden atau pemerintahan dengan jaringan birokrasinya hingga kemasyarakat desa.
Sikap Belanda yang dating untuk menjajah kembali, belum adanya pengakuan sebagai Negara merdeka dari Negara-negara yang ada, belum adanya pemerintahan yang definitive , kemiskinan yang sangat parah yang dialami rakyat Indonesia, menjadi masalah yang harus diselesaikan oleh pemerintahan atau elit – elit politik Indonesia.
Karena itu, lembaga satu-satunya yang dimiliki bangsa Indonesia dan mencerminkan kepemimpinan bangsa Indonesia, PPKI ( Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia ) difungsikan untuk menata kelembagaan pemerintahan Indonesia dan strategi politik yang dibangun dalam rangka menghadapi upaya penjajahan yang dilakukan Belanda.



Penataan Politik yang dilakukan pemerintah :
1.      Sidang PPKI tanggal 18 agustus 1945 Mengesahkan dan menetapkan UUD 1945
2.      Sidang PPKI tanggal 18 agustus 1945 menetapkan pengangkatan Ir Soekarno menjadi Presiden dan Mohammad Hatta menjadi wakil Presiden
3.      Sidang PPKI tanggal 18 agustus 1945 membentuk komite nasional
4.      Tanggal 19 agustus 1945, PPKI menetapkan dan mengesahkan  pembentukan kebinet dan pembagian wilayah RI kedalam 8 propinsi
5.      Tanggal 23 Agustus 1945, Soekarno mengumumkan dibentuknya Badan Keamanan Rakyat
6.      Tanggal 3 Nopember 1945, Wapres Mohammad Hatta mengeluarkan maklumat pemerintah untuk dibentuknya partai partai politik

Masalah Ekonomi di awal Kemerdekaan sangat parah,  Pemerintah Pendudukan Militer Jepang berusaha menguras semua kekayaan dan asset yang ada dan dimiliki rakyat dan kekayaan alam Indonesia, bila diidentifikasi masalah ekonomi yang dihadapi bangsa Indonesia adalah  :
1.      Negara tidak memiliki uang
2.      Infrastruktur ekonomi hancur
3.      Blokade ekonomi oleh  angkatan  laut  Belanda
4.      Beredarnya uang Belanda, uang Jepang dan uang NICA di masyarakat tanpa ada kontrol
5.      Penduduk sangat miskin

Pemerintah Indonesia yang baru berdiri harus menghadapi dan memecahkan masalah ekonomi yang dihadapi rakyat dan Negara Indonesia.  Karena itu dilakukan Penataan ekonomi dalam bentuk  :
1.      Nasionalisasi de Javasche Bank
2.      Mencetak uang RI ( ORI )
3.      Mengumumkan tidak berlakunya mata uang  Belanda, Uang Nica dan Uang Jepang
4.      Meminjam uang ke Rakyat sebesar 1 milyar dengan tempo pembayaran 10 tahun
5.      Menyelundupkan barang untuk menembus blockade ekonomi Belanda
6.      Merevitalisasi  pertanian dan perkebunan

Dengan segala cara pemerintah Belanda memasukan pasukan militernya untuk menegakan pemerintahan colonial Belanda pasca perang dunia ke 2. Pasukan NICA berusaha menduduki kantor-kantor pemerintah yang dikuasai pasukan BKR dan Laskar.  Pasukan NICA juga berusaha menguasai kawasan-kawasan industry dan perkebunan serta pusat-pusat ekonomi dan pemrintahan di berbagai daerah di Indonesia.  Kondisi inilah yang mengharuskan pemerintah Indonesia memberikan jawaban dalam bentuk strategi  militer dan diplomasi .

Strategi pemerintah Indonesia menghadapi tentara dan pemerintahan Belanda , adalah :
1.      Strategi Militer
Jendral Soedirman memerintahkan semua kekuatan Ri baik TNI maupun lascar keluar dari Kota-kota dan membangun basis pertahanan dipedesaan dan setiap malam melakukan serangan gerilya ke markas dan pos-pos militer Belanda secara teratur.  Strategi ini ditempuh karena Bangsa Indonesia kekurangan persenjataan dan untuk menguras kekuatan
militer Belanda dalam jangka panjang. Perang digunakan untuk memberi tekanan psikologis kepada penguasa militer dan sipil Belanda  dan menjadi alat agar perjuangan diplomasi yang dilakukan pemerintah mencapai tujuan.
Arsitek perang Gerilya Modern Indonesia


2.      Menguasai daerah pedesaan, perkebunan untuk mematikan ekonomi Belanda
3.      Menyelundupkan berbagai  barang ke Singapore dan Malaysia untuk dibelikan senjata dan obat-obatan
4.      Menasionalisasi de Javasche Bank untuk mematikan sumber keuangan Belanda
5.      Strategi  Diplomasi
1.a. Mengadakan Perjanjian Linggarjati
Belanda ingin kembali menjajah 100 % wilayah Indonesia karena itu diperjuangkan melalui pengerahan tentara dan berdiplomasi dan politik memecah belah bangsa Indonesia.
Sebaliknya, bangsa Indonesia ingin merdeka 100 % dengan wilayah seperti yang pernah  dijajah Belanda.
1.b.Mengadakan perjanjian Renville
Hasil perundingan Linggarjati yang dipimpin Sutan Sjahrir dianggap sebagai kegagalan karena hanya mendapatkan Sumatera, Jawa dan Madura.  Karena itu, Amir Sjarifudin memimpin delegasi Indonesia, tetapi dalam perundingan hasilnya wialayah RI hanya Jawa Tengah bagian Selatan, Jawa Timur bagian Selatan dan DI Yogyakarta.
1.c. Mengadakan Perjanjian Roem – Royen
Perundingan ini untuk mencegah perang dan untuk mempertemukan pihak RI dengan pihak Belanda.  Pihak Indonesia diwakili Muhammad Roem dan dari Belanda diwakili Van Royen
1.d.                        Mengadakan perjanjian Konferensi Inter Indonesia
Indonesia telah dipecah Belanda menjadi 7 negara bagian, tetapi, rakyat Indonesia menginginkan NKRI sebagai satu-satunya Negara bagi rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.  Karena itu dalam menghadapi Belanda dimeja perundingan semua elit dari 7 negara RIS harus satu suara dan meraih pengakuan kemerdekaan dari Belanda.
1.e. Mengadakan perjanjian KMB

Kamis, 22 Januari 2015

Mengapa sejarah berbeda versi ?

Peradaban zaman telah memproduksi  berbagai peristiwa  sejarah.  Banyak buku sejarah ditulis untuk mengabadikan peristiwa tersebut.  Ditulis dengan dengan penuh kesungguhan dilengkapi dengan berbagai data, table , foto dll. Tetapi, kenapa tak sama ? Apakah sejarah itu bohong ? kenapa banyak versi ?
Untuk menjawab hal tersebut ,kita tergantung  kepada  satu konsep yaitu Historigrafi .  Historigrafi merupakan ilmu tentang menulis peristiwa sejarah.  Ada  metodologi  untuk menulis peristiwa sejarah dan tak boleh diabaikan.  Bila diabaikan tidak saja kebenarannya dan kesahihannya diragukan tetapi juga akan menjadi sebuah dongeng, mitologi atau lainnya.
Dalam penulisan sejarah , langkah pertama  adalah proses  heuristic  yaitu proses pencaharian sumber – sumber sejarah berupa berbagai dokumen, foto, benda, berbagai bentuk rekaman, buku, catatan harian dll.  Sumber-sumber sejarah  dicari  dan dibutuhkan sebagai bahan dasar penulisan sejarah.  Sumber – sumber sejarah itu digunakan untuk proses rekonstruksi peristiwa oleh para sejarawan,  mereka mengumpulkan semua yang dibutuhkan agar  penceritaan kisahnya sama, setidaknya mendekati peristiwa aslinya.
Langkah kedua adalah melakukan kritik terhadap Sumber sejarah yang ditemukan .  Tidak semua data sejarah yang ditemukan , diambil sebagai bukti sejarah, tetapi sumber yang ditemukan harus lulus dari  kritik ekstern,   dan kritik intern .  Kritik ekstern adalah untuk  memeriksa  dokumen atau benda sejarah yang ditemukan asli atau palsu masih utuh, atau sudah tidak utuh lagi, atau sudah diubah – ubah., palsu atau  asli.. Sebuah data yang ditemukan dan telah lulus dari kritik ekstern akan dikenakan kritik intern.  Kritik intern adalah apakah data sejarah itu yang dikehendaki atau yang tidak dikehendaki, sesuai tidak dengan masalah yang dibahas . kritik  intern akan menjadi fakta sejarah yang benar dan dibutuhkan untuk rekontruksi peristiwa sejarah.
Fakta – fakta sejarah  yang ditemukan, dihubungkan , dianalisis keterkaitannya , sehingga melalui proses interpretasi  dapat dicapai gambaran sejarah yang sesuai dengan realitas peristiwannya.  Karena itu, fakta – fakta sejarah yang lengkap , sangat mendukung dan menyempurnakan kisah yang dibangun. Sehingga siapapun yang membaca kisah sejarahnya  seakan melihat film dari kenyataan peristiwa bersejarah itu terjadi .
Tahap terakhirnya adalah penulisan sejarah ( historiografi ) itu sendiri oleh penulis.  Kelengkapan fakta-fakta sejarah yang didapat selama proses-proses awal penelitian sejarah menjadi sangat penting untuk membangun sebuah gambaran peristiwa sejarah yang terjadi.  Kepandaian merekonstruksi suatu peristiwa sejarah menentukan kecakapan dari seorang sejarawan.
Namun, kerap buku sejarah yang dihasilkan para sejarawan membuat bingung para pembaca sejarah.  Suatu peristiwa sering dicatat dalam buku sejarah, tetapi gambaran yang dihasilkan tidak sama, berbeda versi. Akibat dari beragam versi ini ada yang menganggap sejarah itu bohong.Sejarah itu bohong
Menurut Nugroho notosusanto, lahirnya bentuk –bentuk sejarah dalam berbagai versi  tidak lepas dari sikap subjective penulis sejarahnya., kedua karena prasangka kelompok, ketiga teori –teori interpretasi sejarah yang berbeda bahkan bertentangan, keempat, konflik-konflik filsafat  yang mendasarinya.
Disisi lain, kelengkapan data berupa berbagai benda sejarah, dokumen – dokumen tertulis, berbagai foto, film, klise, maupun cerita kesaksian para pelaku sangat penting keberadaannya,  dan   turut menentukan gambaran sejarah yang terjadi.  Sumber sejarah berupa para pelaku turut menentukan fakta yang terbentuk.  Para pelaku sejarah yang sudah tua, pikun atau beda persepsi kerap tidak menghadirkan fakta yang cukup, ketidak cukupan fakta sejarah ini berimbas pada bentuk sejarah yang dihasilkan.Kalau faktanya kurang , cerita yang dibangun menjadi memiliki bagian yang hilang, akan menimbulkan gambaran peristriwa sejarah yang   terputus dan  tak lengkap.
Karena itu, ketika sejarah yang dibangun dan diceritakan bersumber dari data-data, fakta-fakta sejarah yang kurang sumber sejarahnya, akan membentuk suatu versi sejarah .  Sehingga, bila para sejarawan menulis kisah sejarah tetapi   data – data, fakta- fakta yang dikumpulkan berbeda, tidak lengkap , dari pelaku sejarah yang berbeda, apalagi  dari masa yang berbeda  maka kisah sejarah yang dibangunpun akan  berbeda, dan yang lebih menyedihkan ketika subjektivitasnya sangat kuat, atau kepentingan idiologinya sangat dalam .  maka yang muncul adalah sejarah versi idiologi atau kepentingannya. Inilah penyebab muncul banyak versi  sejarah.

DAFTAR PUSTAKA
1.       Sayyid quthub.  Konsepsi sejarah dalam islam.  Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya.1992
2.       William Kelleher storey.  Menulis Sejarah, panduan untuk mahasiswa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011
3.       Nugroho Notosusanto.  Masalah penelitian sejarah kontemporer.  Jakarta: Intoi Idayu Press, 1984.,

Memaknai Maulid Nabi Muhammad Saw ?

Latar belakang  sejarah:
Jazirah Arab pra Islam digambarkan dalam buku-buku sejarah sebagai bangsa yang sangat tradisional,  maskulin, bodoh,   polytheistic, tersekat dalam pertarungan antar kabilah yang tak berkesudahan ditengah kondisi alam yang gersang.
Namun, ditengah padang pasir jazirah Arab, banyak temukan oase oase  yang menyegarkan  para pengembara yang kehausan.  Dan ditengah kegersangan alam jazirah Arab terdapat oase system sosial politik, ekonomi bahkan  religious masyarakat jazirah Arabia, yaitu  kota   Mekkah yang dapat menjadi sumber pembelajaran bagi ummat Islam Indonesia.
Mekkah  diperintah dengan system politik  feodal yang dipimpin Bani Hasyim.  Dengan system sosial berdasar persaudaraan kabilah, dan system ekonomi  perdagangan dengan tenaga kerja berbasis perbudakan menjadikan Mekkah sebagai  kota  perdagangan transit yang ramai.  Namun, kehidupan  religi masyarakatnya sangat  polytheistik.
Kebobrokan system sosial, politik dan ekonomi serta religinya menjadikan dasar diturunkan dan diangkatnya seorang Nabi dari kalangan mereka, Muhammad saw, untuk membangun masyarakat lurus dijalan Allah dan pelembagaan nilai dan norma Allah swt kedalam kehidupan masyarakat Arab jahiliyah untuk selanjutnya menyebar keseluruh penjuru dunia, hingga hari akhir.

Misi Kenabian
Nabi Muhammad saw mentransformasikan system sosial, ekonomi, politik dan religi masyarakat Jazirah Arabia kedalam masyarakat baru yang islami, bertauhid, dengan system sosial egaliter dan system politik yang  berbasis kesalehan, persaudaraan iman, pengalaman, dan dukungan ummat .
Ketika Nabi Muhammad saw , menyatakan tujuannya untuk memuliakan manusia, maka sebuah transformasi berfikir, transformasi sosial, transformasi keimanan , transformasi system sosial politik, ekonomi, cultural sedang diproyeksikan kedalam pola hidup manusia.
Turunnya ayat-ayat Alqur’an selama masa keNabian dan memberikan petunjuk, pelajaran, peringatan kabar gembira, sehingga memecahkan permasalahan yang dihadapi manusia, membentuk dan  memperkuat sisi kemanusiaan manusia sebagai   mahkluk fisik yang terpengaruh hokum alam dan sosial dan makhluk roh yang secara kodrati harus kembali ke Illahi pencipta alam semesta,
Transformasi Kenabian :
Dari sisi bangsa Arab pada waktu itu, transformasi ini sangat penting, karena  dunia Arab dihadapkan pada dua kebudayaan kuat, yaitu kebudayaan Romawi yang bercorak nasrani dan Persia yang berbasis majusi dan dikejauhan budaya India  dengan kultur Hindu yang kuat  serta peradaban  China  yang berbasis budhisme yang siap dengan gerakan ekspansinya.
Hubungan- hubungan sosial yang dirintis para pedagang lintas pdang pasir, lintas samudra dan lintas benua menumbuhkan pertemuan budaya ,walau terkadang memunculkan benturan budaya, stereotife, stigma, chauvinism, etnosentrisme yang memunculkan sekat bahkan konflik berdarah.
Transformasi dari nilai-nilai Arab Jahiliyah ke Arab Islam berbasis Alqur’an dan Sunnah Nabi, memberi energy baru pada semua komponen dari system kehidupan bangsa Arab, bahkan dunia.  Memberi perspektif baru dalam melihat dan merealitas dialam semesta, yang benar, lurus, adil berbasis ketundukan kepada Maha Pencipta Alam Semesta, ALLAH swt.
Nilai – nilai Islam yang ditawarkan Nabi Muhammad saw bersumber dari Al Quran dan AlQur’an di ciptakan oleh Allah swt, sebagai petunjuk kejalan lurus, sebagai pelajaran, sebagai peringatan, sebagai suatu system yang mentransformasikan pemeluknya kedalam masyarakat global yang pluralis tetapi  berTauhid, lurus meng –esa-kan Allah swt , lurus didalam mentaati system nilai dan norma Allah swt.
Karena itu, Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW, mentransformasikan pola hidup yang tradisional, jahiliyah dengan system nilai dan norma yang despotik kedalam system  islam dengan nilai dan normanya yang rasional, humanis, memuliakan manusia, adil dan berdimensi cerdas untuk kehidupan didunia dan akherat sesuai versi kehidupan sang Pencipta, Alllah swt .
Di Era globalisasi kini , globalisasi banyak memberi keuntungan berupa kemudahan komunikasi dan transfortasi yang  memungkinkan terjadinya mobilitas manusia , informasi dan barang dalam jumlah yang massif, sehingga   memunculkan gelombang pembangunan dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat diberbagai belahan pelosok  dunia.
Namun, pola berfikir yang tidak cerdas dalam memahami makna perubahan sosial, politik, ekonomi, teknologi, serta kebudayaan system nilai dan norma yang berkembang akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi  telah menciptakan pola hidup yang salah , pola berfikir yang salah dan menjadi penyakit masyarakat modern yang sulit diperbaiki. Gaya hidup konsumtif, hedonistic,  free sex dan gaya hidup materialistic , alkoholik, sekuleristik , egoistic, liberalistik serta multikulturalismenya seakan akan menjadi trend zaman yang tak berkesudahan dengan pelaku yang terus bertambah menjadi deskripsi kehidupan manusia modern.
Bila nabi Muhammad berhadapan dengan kaum jahiliyah yang menpertahankan hegemoni politik , ekonomi, sosialnya atau tradisi nenek moyangnya, era modern kini, ummat Islam yang lurus dijalan Allah swt berhadapan dengan Kelompok neoliberalis ini berusaha menghancurkan system nilai dan norma islami, menghancurkan kearipan local (local wisdom ) dan kearifan nasional suatu bangsa dan berusaha membangunan tatanan sosial yang sangat liberalistic  , egoistic, atheistic .
 Kaum liberalis, meracuni masyarakat secara massif melalui berbagai level  dan bidang kehidupan masyarakat  dengan kemasan  yang sangat menarik melalui media TV, Radio, Internet dan acara-acara live, pagi, siang, sore dan malam hari.  
Kecerdasaran yang sangat merusak yang mereka bangun,  tidak disadari oleh kebanyakan  ummat Islam, baik  oleh yang tergolong generasi tua  maupun generasi muda Islam.  Dampak terburuknya, banyak generasi muda islam yang tidak saja lupa terhadap berbagai kearifan local, tetapi juga lupa kearifan yang dibentuk oleh ide dan praxis  serta proyeksi model hidup Al Qur’an yang disampaikan oleh para orang tua, para ustadz, guru,  kyai, ulama-ulama besar dan kaum intelektual islam lainnya. 
Dan yang lebih parah, banyak orang mengaku  Islam secara tidak sadar atau sadar , yang menjadi penggerak , pengemas, dan pelaku penghancuran pola pikir dan pola perilaku generasi muda islam yang berbasis nilai dan norma Alqur’an  tersebut.
Karena itu, Maulid nabi kini harus ditransformasikan kedalam perlawanan terhadap pola hidup  sekuler,  materialistic, atheistik  selama ini memang massif, kekembali system nilai dan norma Alqur”an melalui pola hidup yang sesuai dan lurus dengan nilai dan norma Alquran, seraya terus mensosialisasikan  dan melembagakan nilai-nilai dan norma- norma Alqur’an kedalam berbagai lembaga masyarakat maupun pemerintahan.
Tantangan
Selama ini , proses transformasi kenilai-nilai Islam  hanya dilakukan oleh segelintir ummat, orang-orang islam yang sadar akan ajaran agamanya dan kritis terhadap berbagai pemikiran diluar islam, tetapi mereka belum mampu membangunnya kedalam system kemasyarakatan, kedalam system pemerintahan, yaitu dimana nilai dan norma Alqur’an terlembaga kedalam konstitusi, undang-undang, peraturan dll.
Memang disamping kondisi masyarakat yang plural, pembangunan kader-kader pemimpin umat diberbagai bidang kehidupan juga menjadi kendala, belum tegak dan melembaganya  nilai dan norma islam, menunjukkan kreativitas kemasan yang tidak menarik , inovasi  kemasan yang terbatas , serta kekurang mampuan memahami segmen  masyarakat ,  kaderisasi kepemimpinan ummat yang terlambat dan political will para elit  islam yang belum berjalan maksimal.
Dampak lanjutannya , ummat seperti tak mampu untuk  menolak pelukan sekulerisme, liberalism , atheism yang ditampilkan dalam kemasan akademis maupun dalam kemasan media sosial, opini-opini media massa sekuler maupun tayangan cultural yang dikemas demikian apik oleh para pendukungnya.
Yang paling parah , ketika para pemimpin dan pemikir ummat, tidak mampu membaca design ideologis, disains cultural, dan manajemennya baik kedalam system politik, system ekonomi, system budaya, system sosial, system pendidikan yang dikembangkan para pendukung ideology sekuler, atheis dan liberalistic.
Karena itu, kita memaknai maulid Nabi Muhammad sebagai proses kembali ke Islam, kembali ke Al Qur’an,  kembali ke system nilai dan norma Allah swt.  Pada akhirnya menjadi tugas semua muslim yang mumin, untuk mensosialisasikan, mengajarkan, memberi tauladan dan mencerdaskan ummat,  hingga ummat islam menjadi lebih taqwa dan cerdas, konsisten dengan nilai dan norma Islam, disisi lain  mampu menihilkan gelombang arus sekulerisme, materialism, budaya liberalis atheistic  dalam berbagai bentuk, bidang dan segmennya,  yang datang dari berbagai pendukung setianya. Sehingga, Negara dan masyarakat Indonesia yang cerdas, sholeh, sejahtera dapat diwujudkan.

Sumber Pustaka  :
1. Ridwan Asy Syirbaany.  Membentuk pribadi lebih Islami.  Jakarta : PT Inti media Cipta nusantara,  no. ISBN 979-97290-0-9
2. Margaret m Paloma.  Sosiologi Kontemporer.  Jakarta : Raja Grafindo Persada. 1999.

3. Karen Amstrong.  Muhammad Sang Nabi.  Surabaya: Risalah Gusti, 2001.

Selasa, 16 Februari 2010

Sejarah Indonesia: Jenis-jenis sejarah

JENIS JENIS SEJARAH

Sejarah adalah ilmu yang mempelajari berbagai peristiwa yang sudah terjadi dimasa lalu yang menimbulkan perubahan besar di masyarakat.
Karena begitu banyak peristiwa sejarah yang terjadi maka agar lebih mudah difahami maka perstiwa sejarah dipilah – pilah keberbagai masalah sesuai masalahnya.

Jenis – Jenis sejarah ini diantaranya :
1.Sejarah local : sejarah local membahas peristiwa sejarah disuatu tempat ( daerah ) saja. Misalnya peristiwa pembantaian rakyat di Rawamerta oleh pasukan Belanda. Peristiwa ini hanya terjadi di Kabupaten Karawang dan dicatat didalam sejarah Kabupaten Karawang.
2.Sejarah Nasional : berbagai peristiwa sejarah yang terjadi diwilayah nasional suatu Negara. Contohnya peristiwa – peristiwa sejarah diberbagai daerah di Indonesia dari zaman proklamasi hingga sekarang.
3.Sejarah dunia : berbagai peristiwa sejarah dari berbagai belahan dunia yang berpengaruh pada perubahan dunia. Contoh peritiwa sejarah 18 september 2004 di AS, tetapi terjadi peristiwa lain pada tanggal yang sama dinegara lain.
Sejarah geografi adalah berbagai peristiwa sejarah yang berkaitan dengan perkembangan bumi. Contohnya sejarah terjadinya tsunami, sejarah gempa disuatu daerah.
4.Sejarah ekonomi : berbagai peristiwa sejarah yang berkaitan dengan peristiwa – peristiwa ekonomi yang menimbulkan perubahan – perubahan dibidang ekonomi sehingga berimbas pada perubahan lainnya.
5.Sejarah Ketatanegaraan : peristiwa terjadinya perubahan – perubahan ketatanegaraan dari waktu kewaktu yang mencapai perubahan ketatanegaraan keterbentuknya kini dan pengaruhnya keprubahan Negara dan masyarakat yang ada diwilayah hokum tempat terjadinya perubahan ketatanegaraan itu.
6.Sejarah social adalah peristiwa perubahan – perubahan social yang dialami suatu masyarakat. Contohnya perubahan dari budaya tradisional ke budaya colonial dan ke kebudaya merdeka.

Kamis, 11 Februari 2010

Berdasarkan arti katanya, kata “sejarah” berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun atau syajarah artinya pohon, keturunan, atau asal-usul kata ini kemudian diserap kedalam Bahasa Indonesia menjadi kata sejarah yang berate masa lampau. Kata sejarah dalam bahasa Indonesia sama pengertiannya dengan kata history dalam bahasa inggris artinya peristiwa masa lampau. Kata history sendiri berasal dari bahasa yunani kuno “istoria” yang berarti “belajar dengan cara bertanya-tanya”. Bagian terpenting dari kata istoria adalah belajar, ini berarti bahwa sejarah adalah ilmu pengetahuan yang memplajari peristiwa penting masa lalu. Sedangkan dalam bahasa jerman, sjarah berasal dari kata geschehen (geschicht) yang berarti sesuatu yang telah terjadi. Ahli sejarah Indonesia sendiri menrjemahkan sejarah sebagai :
1. Silsilah keluarga atau asal usul.
2. Peristiwa yang nyata pada masa lalu.
3. Riwayat.

Jadi, sejarah adalah suatu kegiatan atau tindakan manusia di masa lampau yang menimbulkan perubahan besar di masyarakat. Dan ilmu sejarah adalah ilmu yang mempelajari pristiwa penting pada masa lalu yang berhubungan dengan kehidupan manusia.

Sejarah sebagai Peristiwa
Sejarah sebagai suatu peristiwa artinya sejarah ditempatkan sebagai suatu fakta dari kejadian dan kenyataan yang benar-benar . Terjadi pada masa lampau.. Sejarah sebagai peristiwa berarti kita tempatkan peristiwa masa lalu tersebut sebagai suatu pakta yang benar-benar pernah terjadi pada masa lalu.sejarah sebagai peristiwa juga dapat kita jadikan sebagai dasar kita untuk mengakui dan merekonstruksi kembali kehidup manusia pada masa tersebut Peristiwa masa lalu memang sudah tidak bisa kita saksikan lagi secara langsung.

Sejarah sebagai Kisah


Sejarah sebagai kisah mempunyai arti bahwa kejadian masa lalu tersebut direkontruksi kembali melalui ingatan atau
penafsiran seseorang. Meskipun penafsiran seseorang tersebut berbeda-beda satu dengan yang lain. . sejarah sebagai kisah merupakan hasil cipta dan karya sejarawan setelah melalui proses penelitian sejarah yang didasarkan pada bukti-bukti yang ada, dapat dipertanggungjawabakan dan hasilnya mendekati kebenaran dan peristiwa masa lalu.. Sisa-sisa peninggalan masa lalu yang dibutuhkan dalam peyusunan sebuah kisah terkadang jumlahnya sangat terbatas dalam kondisi yang sangat rusak. Sisa peninggalan masa lalu yang berwujud benda atau artefak akan lebih sulit dijadikan sumber kisah dibandingkan yang berwujud prasasti (sumber tetulis). Jadi, dalam meyusun sebuah kisah sejarah, seorang sejarawan dituntut harus mengikuti metode analisis serta pendekatan-pendekatan tertentu sehingga hasil dari penelitian mereka benar-benar dipertanggungjawabkan.

2. Sejarah sebagai Ilmu

Dalam hal ini, sejarah sitempatkan sebagai pengetahuan tentang masa lampau yang disusun secara sistematis dan metode
pengkajian ilmiah untuk mendapatkan kebenaran mengenai peristiwa masa lampau. Kebenaran akan suatu peristiwa tersebut harus
dibutikan oleh suatu dokumen atau bukti sejarah yang telah diuji dengan sangat teleti dan cermat keasliannya atau keautentikan-
ya. Keaslian dari sumber sejarah memegang peranan sangat penting dalam sebuah peneletian sejarah, sebab kebenaran dari suatu
kisah sejarah ditentukan dari asli atau tidaknya sumber sejarah yang ditemukan.

Kebenaran dalam sejarah berarti sesuai dengan fakta-fakta yang ada pada zaman dahulu. Itulah sebabnya sejarah dimasukan
kedalam kategori sebuah ilmu, sebab sejarah memang memenuhi syarat-syarat keilmuan, antara lain:

a. Memiliki objek yang dijadikan permasalahan yaitu peristiwa masa lalu.
b. Melibatkan penggunaan metode-metode dalam melakukan analisis. Terutama yang menghubungkannya dengan bukti-bukti sejarah yang ada.
c. Disusun secara sistematis. Peyusunan kisah sejarah akan selalu mengingat pada suunan kronologis yang dimulai dari peristiwa paling awal.
d. Bersifat rasional. Peyusunan kisah sejarah akan selalu berpedoman pada penelitian sumber-sumber sejarah yang kemudian disusun secara rasional berdasarkan fakta yang ada. Sifat-sifat mitos, mistik, tahayul, dan hal-hal serupa yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dihindari dalam peyusunan sebuah kisah sejarah.
e. Bersifat objektif. Kebenaran dalam peyusunan kisah sejarah haruslah benar-benar sesuai dengan sumber yang ada tidak boleh dilebih-lebihkan termasuk menambah-namabahi kisah yang tidak benar maupun mengurangi bagian-bagian tertentu sehingga kisah sejarah menjadi membinggungkan.

2. Sejarah sebagai Seni

Sejarah sebagai seni dalam hal ini sejarah dihubungkan dengan menulis kisah sejarah. Menurut G.M. Travelyan menulis kisah sejarah bukanlah hal yang mudah sebab menulis kisah sejarah merupakan sebuah seni, yang didalamnya juga mengandung unsure filsafat, polemik, dan propaganda. Dalam penulisan sebuah kisah sejarah diperlukan daya imajinasi sehingga mampu menjadikan fakta-fakta sejarah yang ada menjadi lebih hidup, berarti, dan memiliki daya tarik tersendiri sehingga orang tertarik untuk membaca dan mempelajarinya. Oleh sebab itu, menurut Travelyan dalam menulis kisah sejarah diperlikan kemampuan dalam menggunakan bahasa yang indah, komunikatif, menarik, dan isinya mudah dipahami. Dengan kata lain, diperlukan seni dalam menuis kisah-kisah sejarah sehingga seorang sejarawanpun haruslah memilki rasa seni yang tinggi dalam menyampaikan kisah-kisah sejarahnya melalui tulisan.

Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock

Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock, tonton sebab , petisi ini berisi keinginan bangsa Indonesia untuk memiliki parlemen pemerintaha...