Minggu, 04 September 2016

Sejarah Indonesia: Perdagangan bangsa Arab

Indonesian history :
Para pedagang Arab Yaman pada masa lalu merupakan para pedagang perantara.  Mereka menjadi pedagang perantara antara para pedagang India dengan para pedagang Eropa.  Sehingga, pedagang India dan Eropa tidak saling bertemu, tetapi barang dari India terdapat dipasar-pasar Eropa dan barang-barang Eropa terdapat dipasar India.
Berbagai barang dagangan dari India beredar di wilayah Tartar, Persia, Mesir dibawa dan dijual para pedagang Arab juga dipasarkan ke kota-kota pelabuhan pantai dilaut tengah.
Daya jelajah para pedagang Arab menembus  wilayah bangsa Tartar, pedalaman bangsa Rusia, Tiongkok , pedalaman nusantara, pedalaman benua Afrika sebenarnya telah ada sejak zaman kerjaan Babilonia, Assyiria, dan Persia.
Seorang pedagang Arab bernama Sulaeman bahkan menuliskan kisah perjalanan bisnisnya ke Tiongkok pada tahun 851 masehi dan kisahnya dibukukan dan diterbitkan di Perancis.  Penerbitan buku tentang Tiongkok membuat bangsa Eropa mengenal negeri Tiongkok dan budayanya.
Meluasnya area perdagangan bangsaArab tak lepas dari banyaknya bangsa Arab bermigrasi keberbagai daerah pantai sepanjang wilayah pantai timur benua Afrika hingga Zanzibar, di Asia mulai dari sepanjang pantai Persia hingga ke India, Kota Guzarat bahkan dijadikan sebagai pusat bisnis para pedagang Arab dari Oman, Hadramaut, dan Teluk Persia.  Harus dicatat disini, para pedagang Arab menjadikan kota Hadramaut di Yaman sebagai kota transit barang-barang dari Timur jauh sebelum dibawa ke Mesir yang dikuasai bangsa Romawi ( Italia ).
Disisi lain, para pedagang Arabpun banyak yang bermukim diberbagai pelabuhan kepulauan nusantara, pelabuhan Tjampa ( Kamboja ), Kuching ( Sarawak Malaysia ), Brunei, Sulu dan Mindanao ( Pilipina ), Maluku hingga Fak Fak, migrasi mereka banyak terjadi  setelah terjadi konflik politik antara Khalifah Ali Bin Abi Tholib dengan Keluarga besar Muawwiyah yang keturunan keluarga besar  Ummayyah. Kekalahan keluarga Ali bin Abi Tholib membuat mereka lari dari kejaran dinasti Ummayyah dan mereka banyak menetap di Sila ( Sulawesi )  Di daratan Tiongkok banyak tinggal para pedagang Arab, termasuk sahabat Nabi Muhammad saw.
Sumber :

1.      Sajed Alwi b Thahir Al Hadad.  Sejarah perkembangan Islam di Timur Jauh.  Kerajaan Johor, Malaya. Di Indonesia diterbitkan oleh Almaktab Addaimi tahun 1957
Ahmad Mansyur Suryanegara. Api Sejarah..Bandung: Salamadani Pustaka Semesta, 2010

Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock

Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock, tonton sebab , petisi ini berisi keinginan bangsa Indonesia untuk memiliki parlemen pemerintaha...