Selasa, 07 April 2015

Pemerintahan Sultan Agung

Learning history for senior high schools


Pemerintahan Sultan Agung
Sultan Agung adalah raja Mataram Islam yang paling berhasil dalam memimpin kerajaan Mataram.  Banyak  kemajuan yang dicapai  selama  masa pemerintahannya ,  di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya, dengan jejak sejarah yang  sangat  jelas.
Keberhasilan Sultan Agung dalam memimpin Mataram Islam adalah :

a. Penyatuan kerajaan-kerajaan Islam yang ada di pulau Jawa

Sultan Agung berhasil menyatukan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa. Usaha inidimulai dengan menguasai Gresik, Jaratan, Pamekasan, Sumenep, Sampang,Pasuruhan, kemudian Surabaya. Salah satu usahanya mempersatukan kerajaan Islam di Pulau Jawa ini ada yang dilakukan dengan ikatan perkawinan. Sultan Agung mengambil menantu Bupati Surabaya Pangeran Pekik dijodohkan dengan putrinya yaitu Ratu Wandansari, demikian juga dengan Cirebon.
b. Anti penjajah Belanda

Dibanding  dengan pendahulunya , Sultan Agung adalah raja yang sangat benci terhadap penjajah dan menentang ambisi politik Belanda untuk  menguasai pulau Jawa. Tidak saja, karena Belanda saingan  Mataram dalam perdagangan,  tetapi juga , karena cara berdagang Belanda yang curang, tidak tahu etika, selalu ikut campur dalam kehidupan politik local di kerajaan – kerajaan pribumi, juga karena memaksakan system monopoli dan  penjajahan  terhadap kerajaan-kerajaan  Pribumi.

Sikap anti Belanda ini dibuktikan oleh Sultan Agung  dengan dua kali mengirim pasukan besar Mataram  dan menyerang Belanda di  Batavia, yaitu yang pertama tahun 1628 dan yang kedua tahun 1629. Kedua penyerangan ini mengalami kegagalan.

Ada beberapa  penyebab kegagalan  pasukan Kerajaan Mataram Islam , yaitu:
1.       Jarak yang terlalu jauh berakibat mengurangi ketahanan prajurit mataram. Mereka harus menempuh jalan kaki selama satu bulan dengan medan yang sangat sulit.
2.       Banyaknya orang pribumi yang menjadi tentara bayaran VOC
3.       Dibakarnya gudang-gudang makanan pasukan Mataram oleh tentara bayaran VOC
4.        Kekurangan dukungan logistik menyebabkan pertahanan prajurit Mataram di Batavia menjadi lemah.
5.        Kalah dalam sistem persenjataan dengan senjataa yang dimiliki kompeni Belanda yang serba modern.
6.       Banyak prajurit Mataram yang terjangkit penyakit dan meninggal, sehingga semakin memperlemah kekuatan.
7.       Portugis bersedia membantu Mataram dengan menyerang Batavia lewat laut,sedangkan Mataram lewat darat. Ternyata Portugis mengingkari. Akhirnya Mataram dalam menghadapai Belanda tanpa bantuan Portugis.
8.        Kesalahan politik Sultan Agung yang tidak mengadakan kerja sama dengan Banten dalam menyerang Belanda. Waktu itu mereka saling bersaing.
9.       Sistem koordinasi yang kurang kompak antara angkatan laut dengan angkatan darat. Ternyata angkatan laut mengadakan penyerangan lebih awal sehingga rencana penyerangan Mataram ini diketahui Belanda.


 

Tidak ada komentar:

Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock

Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock, tonton sebab , petisi ini berisi keinginan bangsa Indonesia untuk memiliki parlemen pemerintaha...