Senin, 02 Maret 2015

Politik Etis Pemerintah Kolonial Belanda

Materi Pelajaran Sejarah SMA Politik Etis Sistem usaha swasta yang dilakukan pemerintah kolonial Belanda perlahan berhasil mengatasi krisis keuangan pemerintah Kolonial Belanda. Uang sewa tanah, uang pajak tanah, uang bea ekspor memungkinkan terkumpulnya dana untuk mengisi kas keuangan Belanda yang semula kosong. Dari uang yang terus mengalir, pemerintah kolonial Belanda juga dapat menyisihkan anggaran untuk pembangunan di negeri Belanda. Pelan tapi pasti negara Belanda menikmati kemakmuran dari kekayaan dan kerja keras bangsa Indonesia. Bila negara Belanda dan pemerintah kolonial Belanda mendapatkan kemakmuran, lain halnya dengan penduduk pribumi, mereka banyak yang kehilangan tanah, mereka kehilangan kesejahteraan akibat banyaknya pembatasan pemerintah kolonial Belanda, terebutnya tanah-tanah subur oleh perusahaan-perusahaan partikelir, turut memiskinkan kaum pribumi. Cerita manis penduduk kolonial dan cerita pahit penduduk pribumi akhirnya sampai ke negeri Belanda melalui novel multatuli yang berisi ketidakadilan residen Lebak dan kemiskinan rakyat Lebak. Kondisi inilah yang membuat Theodore Van Deventer mengusulkan politik balas budi atau politik etis, yaitu pemerintah Belanda harus membangun kesejahteraan penduduk pribumi yang selama ini telah bekerja keras untuk kemakmuran penduduk, pemerintah kolonial Belanda termasuk memakmurkan negeri Belanda. Cara yang dilakukan yaitu dengan memberikan pendidikan, membangun irigasi, dan mentransmigrasikan penduduk didaerah yang padat kedaerah Indonesia lain yang kekurangan penduduk. Usulan politik Balas budi/politik etis didukung parlemen Belanda dan pemerintah kolonial Belanda. Hanya, pemerintah kolonial Belanda memiliki kepentingan yang membuat penerapannya berbeda dengan versi dinegeri Belanda, misalnya orang Indonesia diberi pendidikan melalui sekolah HIS, MULO, AMS serta HBS, tetapi dibatasi hanya untuk anak camat, wedana, bupati, assisten residen, bukan untuk semua rakyat Indonesia. Pembangunan irigasi dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda, tetapi arah irigasi diprioritaskan ke perkebunan-perkebunan perusahaan- perusahan swasta dan pemerintah kolonial Belanda. Bukan kearah sawah-sawah pribumi. Program transmigrasi dilaksanakan tetapi para transmigran tidak dikirim untuk membuka daerah baru, tetapi sesampai ditempat tujuan mereka dijadikan kuli kontrak dan digaji sangat kecil, tetapi kerja penuh seharian. Kalau mereka melarikan diri mereka akan mendapatkan penyiksaan keras . Reaksi terhadap politik etis Kalau dilihat dari cita-citanya politik etis terlihat bagus, tetapi penerapannya hanya menguntungkan orang Belanda dan melestarikan penjajahan Belanda atas kaum pribumi Indonesia, karena itu para ulama di Jawa dan Sumatera mendirikan pesantren untuk membendung kultur kebarat-baratan, membangun ideologi islam yang kuat dan membentengi ummat dari upaya Kristenisasi dan westernisasi melalui sekolah-sekolah yang didirikan pemerintah Belanda maupun para missionaris. KH Ahmad Dahlan, mendirikan sekolah Muhammadiyah , dengan model pendidikan seperti sekolah-sekolah Belanda yang mengajarkan ilmu -ilmu umum, tetapi diberi tambahan ilmu-ilmu keislaman dan ke Muhammadiyahan. Ki Hajar Dewantoro mendirikan Taman siswa pendidikan model pesantren tetapi pembelajaran sistem kelas dan mengajarkan ilmu umum dan ilmu kebudayaan Jawa .

Tidak ada komentar:

Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock

Petisi Soetardjo yang membuat belanda Shock, tonton sebab , petisi ini berisi keinginan bangsa Indonesia untuk memiliki parlemen pemerintaha...